LAMONGAN - Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin melakukan studi referensi ke Kabupaten Lamongan, Rabu (6/10) terkait upaya meningkatkan capaian Monitoring Center for Prevention (MCP) di Kota Probolinggo. Hal ini sesuai anjuran yang disampaikan KPK RI saat berkunjung ke Kota Probolinggo beberapa hari lalu.
Habib Hadi yang didampingi Sekda Kota drg. Ninik Ira Wibawati, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setiorini Sayekti, serta sejumlah kepala perangkat daerah terkait diterima langsung di Command Centre oleh Bupati Lamongan Yuhronur Efendi didampingi Sekda kabupaten Lamongan beserta kepala perangkat daerah setempat.
"Saya berniat belajar ke sini ingin mengikuti jejak Kabupaten Lamongan yang selama ini meraih nilai tertinggi MCP se Jawa Timur. Mohon diberikan waktu dan diijinkan menggali lebih dalam secara teknis nantinya, sehingga komunikasi intens bisa dilanjutkan oleh perangkat daerah terkait," ujar wali kota dalam sambutannya.
Ia menuturkan jika komitmennya ini semata -mata demi peningkatan pelayanan kepada masyarakat dan menciptakan clean and good governance.
Sementara itu Bupati Lamongan Yuhronur Efendi merespons positif keinginan wali kota dan mempersilakan perangkat daerahnya untuk bisa sharing dengan Kota Probolinggo.
Diawali dengan pemaparan sekilas tentang wilayahnya, kemudian kiat yang dilakukan oleh Kabupaten Lamongan dalam mencapai nilai tertinggi MCP se Jatim dari hasil Korsupgah (Koordinasi dan Supervisi Pemerintah Daerah) dan urutan ketiga nasional.
Upaya yang dilakukan diantaranya, melakukan rapat koordinasi secara intens dengan OPD terkait. Evaluasi indikator dan sub indikator pada aplikasi JAGA. Koordinasi dengan pengembang dan pertanahan terkait PSU/aset. Termasuk sering berkonsultasi dengan BPK maupun KPK.
"Intinya adalah komitmen dari tingkat atas hingga bawah dalam memenuhi MCP. Karena semua unsur terlibat dan harus sesuai kriteria dalam pengelolaan APBD. Evaluasi SAKIP dan MCP dilakukan intens tiap bulan yang hasilnya diberikan ke masing-masing OPD untuk ditindaklanjuti," pungkasnya. (yuli)