KANIGARAN - Kota Probolinggo raih penghargaan Kategori Kota Terinovatif pada Innovative Government Award (IGA) Tahun 2021 yang diikuti secara daring, Rabu (29/12) pagi dari Kantor Wali Kota Probolinggo. Pengumuman penghargaan tersebut disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian kepada Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin.
Berdasarkan laporan Plh. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri Eko Prasetyanto Purnomo, sebanyak 519 pemerintah daerah dan 25.124 inovasi ikut dalam penilaian IGA tahun 2021 ini. Setelah melalui tahap penjaringan, pengukuran, penilaian dan validasi lapangan, ditetapkan indeks inovasi daerah yang terbagi dalam 4 kategori yakni sangat inovatif, inovatif, kurang inovatif serta tidak dapat dinilai.
”Berdasarkan serangkaian proses dan penilaian indeks inovasi daerah diperoleh hasil 37 pemerintah daerah sangat inovatif, 316 pemerintah daerah inovatif, 166 pemerintah daerah kurang inovatif dan 23 pemerintah daerah tidak dapat dinilai,” jelas Eko.
Menurut Menteri Dalam Negeri M. Tito Karnavian, terobosan inovasi di pemerintah daerah sangat diperlukan untuk menciptakan iklim yang kompetitif. “Saya ingin mendorong kita semua bahwa terobosan-terobosan kreatif dan inovatif pemerintahan itu betul-betul sebagai sesuatu yang diperlukan, ini akan menciptakan iklim kompetitif,” ucap Tito.
Sementara itu, dalam IGA tahun 2021 ini, Kota Probolinggo mengikutkan sertakan 51 inovasi daerah yang tumbuh dari perangkat daerah, lembaga pendidikan, maupun masyarakat. Adapun 3 inovasi unggulannya antara lain yang pertama adalah inovasi ULTPK (Unit Layanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan) milik Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, fokusnya pada penanganan kemiskinan secara terpadu, terintegrasi dan berkelanjutan dengan menerbitkan Kartu Pendalungan bagi masyarakat yang tidak masuk dalam program DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) dan program Kartu Bestari.
Berikutnya adalah Kartu UMKM Pintar, yakni inovasi dari DKUPP (Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan) untuk memudahkan UMKM mengakses berbagai informasi, pembinaan, pelatihan dan jaringan yang difasilitasi oleh pemerintah kota. Ketiga adalah BPJS Bangkit (Berkas Pelayanan Jalan Sendiri), sebuah inovasi pelayanan dari Kecamatan Kademangan untuk pengurusan administrasi berbasis web yang terintegrasi secara realtime antara pihak pemohon dengan RT/RW, kelurahan, kecamatan hingga perangkat daerah terkait.
Mewakili Wali Kota Probolinggo, Sekretaris Daerah drg. Ninik Ira Wibawati menuturkan akan mengembangkan inovasi yang ada menjadi sebuah aplikasi Portal Emas (Probolinggo Smart Digital Melayani Masyarakat). “Dan yang paling bagus ini BPJS Bangkit ini, kedepannya dikembangkan, direplikasi ke kecamatan yang lain menjadi Portal Emas yang sudah di launching oleh Bapak Wali Kota,” katanya.
Masih menurut Sekda Ninik, keberhasilan Kota Probolinggo di IGA 2021 ini dikarenakan program inovasinya masih berjalan dan terus berkembang. “Jadi program ini berhasil karena program ini terus menerus berjalan dan berkembang, seperti itu, tidak putus,” jelas Ninik.
Masih di agenda yang sama, Kepala Bappeda Litbang Tartib Goenawan mengungkapkan strategi Kota Probolinggo naik peringkat, dari tahun lalu sebagai kota kurang inovatif menjadi kota sangat inovatif. “Naik, tahun kemarin kita masuk di kategori kota yang kurang inovatif, atas komitmen Pak Wali makanya kita terbitkan surat edaran wali kota, 1 PD minimal 1 inovasi, Alhamdulillah di 2021 kita mengumpulkan 51 (inovasi) dengan indeks kita yang cukup tinggi sehingga kita masuk di 10 besar tingkat nasional,” ungkap Tartib.
IGA tahun 2021 juga tertuang dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri No 002.6-5848 Tahun 2021 Tentang Indeks Inovasi Daerah Provinsi, Kabupaten dan Kota Tahun 2021. Turut mendampingi wali kota saat menerima penghargaan yakni Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setiorini Sayekti dan Kepala Diskominfo Pujo Agung Satrio. (dewanta)