KADEMANGAN - Hari kedua penilaian Satyalancana Wira Karya berlangsung hari ini, Selasa (21/9) dengan agenda kunjungan lapangan tim penilai ke beberapa lokasi. Titik lokasi verifikasi diantaranya di Sungai Legundi Kelurahan Kademangan, Pantai Permata, Kampung Nila Kelurahan Sukabumi, serta UKM di wilayah Kelurahan Jati dan Kelurahan Jrebeng Kulon.
Tim penilai diketuai Kepala Biro Gelar Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan Sekretariat Militer Presiden RI Brigjen TNI (Mar) Ludi Prastyono dengan anggota tim, Kepala Subdit Kawasan Khusus Lingkup 1 Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri Nursyah Rizal dan Kepala Sub Koordinator Subdit Zonasi Wilayah Timur, Direktorat Perencanaan Ruang Laut Ditjen Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan Achmad Djaelani.
Adapun penilaian lapangan ini akan menjadi landasan untuk pengusulan pemberian penghargaan Satyalancana Wira Karya Bidang Pemerintahan dalam Pengelolaan Pengembangan dan Pembangunan Kelautan di Kota Probolinggo Tahun 2021 dari Presiden Joko Widodo kepada Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin.
Turut mendampingi tim penilai antara lain Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setiorini Sayekti, Kepala Perangkat Daerah terkait serta Camat, Lurah dan Muspika wilayah setempat.
Disela agenda verifikasi data, Ketua Tim Penilai Ludi Prastyono menyampaikan bahwa selain pembangunan kelautan secara fisik juga masuk penilaian adalah aspek kemanfaatan ekonomi bagi masyarakat Kota Probolinggo. "Tadi kan dialog sudah kita saksikan sebelum ditangani penghasilannya sekian kemudian setelah ditangani ada sentuhan dari Pak Wali dari Pemerintah Kota bisa meningkatkan pendapatan, kira-kira seperti itu," jelas Ludi.
Maka dari itu, usai melihat data di lapangan, tim penilai membuka sesi dialog bersama warga masyarakat untuk tanya jawab dan menyampaikan aspirasi. Salah satunya yakni sesi dialog bersama Pengurus Pondok Pesantren Azidan Barakatu Zainil Hasan di Kelurahan Kademangan. Pondok Pesantren yang berada di depan aliran Sungai Legundi ini telah memanfaatkan debit air sungai untuk budidaya keramba ikan nila di sungai dan budidaya ikan lele di kolam terpal wiremesh serta inovasi produk jajanan Probolinggo keripik pisang Gedangku melalui program One Pesantren One Product (OPOP).
Tidak hanya terbatas pada inovasi, Ketua Tim Penilai Ludi Prastyono berpesan bahwa program kewirausahaan OPOP yang telah berjalan agar mampu menjadi bekal para santri untuk berwirausaha dan meningkatkan perekonomian. "Intinya, niatnya adalah untuk pembelajaran, membekali para santri atau menjadi percontohan masyarakat yang lain bahwa di lahan kita sekecil ini pun bisa dimanfaatkan untuk menambah perekonomian keluarga," pesannya.
Sementara itu, Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin dalam sesi dialog bersama Pokdarwis, Pokmaswas, KUB dan Kelompok Nelayan di Pantai Permata menyampaikan di depan tim penilai bahwa setelah dilakukannya perbaikan akses jalan dan penambahan sarana dan prasarana, Pantai Permata telah banyak dimanfatakan oleh masyarakat untuk aktifitas olahraga maupun wisata.
"Alhamdulillah selama 2 tahun ini setiap hari Sabtu Minggu dibuat untuk jujugan gowes, sehingga banyak aktivitas masyarakat yang menikmati suasana dan kondisi di Pantai Permata, juga ada makanan khas tebalan. Itu ada keunikannya kalau kita mau tebalan bisa langsung di pinggir pantai, sambil cari langsung bisa, terus ada lagi kopi mangrove," ungkap Habid Hadi.
Untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi warga di sekitar Pantai Permata, Wali Kota Habib Hadi mendorong semua kelompok masyarakat untuk saling berkolaborasi secara berkelanjutan. "Kalau sudah muncul potensi-potensi yang bisa kita kembangkan pasti ada dampak dari itu, yaitu adalah UMKM lain-lainnya sehingga punya wadah, sehingga ini bisa kolaborasi koneksi untuk bisa satu kesatuan yang berkelanjutan antara program satu dengan program lainnya," terang Wali Kota Probolinggo.
Masih di sesi dialog yang sama, apresiasi positif datang dari Ketua Kelompok Usaha Bersama Nelayan Karya Samudra Zainudin atas kebijakan Wali Kota Probolinggo yang memberikan asuransi BPJS TK bagi nelayan di Kota Probolinggo. "Alhamdulillah, kepada Pemerintah Kota Probolinggo, diberi BPJS Tenaga Kerja semua nelayan pak, karena nelayan Kota Probolinggo itu rawan pak, itungannya itu kerjanya itu luar biasa, saya bilang gini kenapa, karena disini terkenal angin gending pak," terang Zainudin.
Lokasi selanjutnya adalah Pemancingan Kampung Nila yang berlokasi di Jalan Anggrek Kelurahan Sukabumi Kecamatan Mayangan. Di lokasi ini tim penilai menyempatkan untuk melihat tempat usaha milik UMKM Sabrina dan Sumber Rezeki yang bergerak di bidang pembuatan kripik ikan nila. Serta mendengarkan pemaparan keberhasilan Kota Probolinggo dalam mewujudkan program Kotaku atau Kota Tanpa Kumuh di Kecamatan Mayangan. (dewanta)