MAYANGAN - Tahun 2021 menjadi tahun kebanggaan bagi kota yang dipimpin Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin. Tak hanya datang dari inovasi pemerintahan, kali ini penghargaan nasional diraih oleh sekolah di Kota Probolinggo. Yakni, Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kota Probolinggo sukses meraih penghargaan Adiwiyata Mandiri yang diumumkan pada penyerahan penghargaan Adiwiyata Mandiri dan Adiwiyata Nasional Tahun 2021 secara virtual, Jumat (24/12).
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menganugerahkan penghargaan Adiwiyata Mandiri kepada 77 sekolah dan Adiwiyata Nasional tahun 2021 kepada 344 sekolah yang dinilai telah melaksanakan upaya peningkatan pendidikan lingkungan hidup. “Berbagai upaya dilakukan agar program ini dapat menjawab perkembangan, tantangan, permasalahan lingkungan dalam konteks dan kaitan pendidikan kesadaran lingkungan sejak dini. Dengan harapan, sekolah-sekolah formal menjadi core, sekaligus sebagai tempat, sebagai magnet dalam pengembangannya,” kata Menteri LHK Siti Nurbaya dalam sambutannya.
Penghargaan Adiwiyata diberikan kepada sekolah-sekolah di seluruh Indonesia yang memiliki kepedulian dan berbudaya lingkungan hidup. Hal ini diperlihatkan dengan penerapan sikap ramah lingkungan hidup oleh warga sekolah dan keberhasilan meningkatkan kualitas lingkungan hidup baik di lingkup sekolah maupun wilayah sekitarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Probolinggo Rachmadeta Antariksa mengatakan pihaknya terus mendorong dan memotivasi sekolah-sekolah di Kota Probolinggo dari tingkat SMP hingga SMA/MAN untuk menjadi sekolah Adiwiyata. “Alhamdulillah MAN 1 berhasil meraih penghargaan Adiwiyata Mandiri. Ke depannya saya berharap sekolah-sekolah yang lain dapat meniru apa yang telah dicapai oleh MAN 1. Yakni dalam hal pengelolaan lingkungan dan kebersihan di sekolah sehingga menjadi kebiasaan dan kebanggaan bagi civitas mulai dari murid dan pengajar bahkan kebanggaan bagi Kota Probolinggo,” ujarnya.
Deta-sapaan akrabnya juga menjelaskan keberhasilan dalam meraih Adiwiyata Mandiri terletak pada perilaku dan budaya seluruh civitas dalam pengelolaan lingkungan. “Ketika di sekolah saja sudah bagus, harapannya di lingkungannya baik di rumah, di masyarakat, mereka sudah berbudaya melaksanakan kebersihan, penghijauan dan pengelolaan lingkungan di sekitarnya,” urainya.
Lebih lanjut menurut Deta, target ke depan untuk mencapai penghargaan Asian Eco School. “Tidak hanya MAN 1 saja yang akan diajukan tetapi sekolah-sekolah lainnya pun akan kami dorong. Kami tetap optimis akan bisa meraih yang terbaik,” imbuhnya.
Senada dengan itu, Kepala UPTD IPLH Akbarul Huzaini mengatakan keberhasilan di dalam meraih penghargaan Adiwiyata Mandiri terletak pada 2 hal. Yakni partisipatif, dimana komponen sekolah terlibat dalam semua proses mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi dengan tanggung jawab perannya masing-masing serta berkelanjutan (sustainable) yaitu seluruh aktivitas dilakukan terencana dan terus menerus secara komprehensif.
“MAN 1 sudah mampu menerapkan gerakan peduli dan berbudaya lingkungan di sekolah serta memiliki beberapa sekolah binaan yang juga berhasil meraih adiwiyata tingkat kota/provinsi. Bahkan telah mampu memberikan efek yang baik bagi lingkungan di sekitarnya,” bebernya.
Terkait Asian Eco School, lanjutnya, tentunya akan ada beberapa sekolah yang perlu mulai mempersiapkan diri mengikuti ajang penghargaan ini. Selain MAN 1 Kota Probolinggo, dipastikan juga MAN 2 dan SMPN 7 mulai bersiap mengikuti ajang ini di tahun 2022 mendatang. “3 sekolah ini akan kami ajukan ke DLH Provinsi Jatim. Kami harus tetap optimis, sekolah yang kami kirim nantinya mampu mewakili Provinsi Jatim di Asian School Eco,” harapnya.
Akbar juga menyampaikan keberhasilan sekolah-sekolah meraih penghargaan Adiwiyata baik di tingkat kota, provinsi, nasional hingga mandiri tidak lepas dari peran tim pembina yang terdiri dari DLH, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Cabang Dinas Pendidikan Kota/Kabupaten Probolinggo Provinsi Jatim, Kemenag Kota Probolinggo, dan 2 LSM lingkungan yakni IMF (Informal Meeting Forum) dan Sekola Konang. (miranti)