MAYANGAN - Bertempat di Landasan kum-kum Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Mayangan, Jumat (29/10) Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Republik Indonesia Muhadjir Effendy hadiri agenda launching Perlindungan Program BPJS Ketenagakerjaan untuk nelayan kecil, guru mengaji/sekolah minggu, Ketua RT/RW, pemberian hibah jasa listrik untuk rumah ibadah dan pemberian bantuan sosial di Kota Probolinggo.
Mewakili Presiden Republik Indonesia, Menko Muhadjir didampingi oleh deputi dan staf khusus Kemenko PMK, tiba di lokasi acara tepat pukul 8 pagi dan disambut oleh Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin dan sejumlah pejabat lainnya.
Launching bantuan sosial di PPP Mayangan ini menjadi agenda pembuka dari rangkaian kunjungan Menko Muhadjir selama 1 hari di Kota Probolinggo. Sesampai di tempat kegiatan, Menko PMK menyerahkan bantuan untuk 20 anak yatim binaan Baznas Kota Probolinggo.
Wali Kota Probolinggo yang didampingi oleh Sekda drg. Ninik Ira Wibawati dan seluruh pejabat perangkat daerah setempat, menyampaikan kondisi dan potensi yang dimiliki Kota Bayuangga ini kepada Menko Muhadjir dan rombongan. Jumlah penduduk Kota Probolinggo tahun 2020 sebanyak 239.649 jiwa, memiliki sebaran latar belakang dan pekerjaan yang beragam, salah satunya adalah nelayan. Tercatat sebanyak 2867 jiwa adalah nelayan dengan potensi perikanan tangkap sebanyak 12.720,5 ton.
Dengan potensi yang besar inilah, Pemerintah Kota Probolinggo berkomitmen untuk terus memberikan perhatian kepada para nelayan. "Pemerintah harus hadir melalui program yang akan kita launching ini, BPJS Tenaga Kerja, mudah-mudahan keberlangsungan apabila ada yang terjadi kendala musibah, keberlangsungan anak-anaknya sampai kuliah bisa dijamin oleh BPJS," jelas Wali Kota Probolinggo ke 21 itu.
Menyinggung mengenai pengelolaan aset di daerah, di depan Menko PMK, Habib Hadi berharap antara pemerintah daerah, pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat bisa berkolaborasi untuk bersama-sama mengembangkan potensi aset daerah agar mampu memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.
"Karena di suatu wilayah pasti ada aset pemerintah pusat, milik pemerintah provinsi itu harus berkolaborasi untuk bisa kita manfaatkan, kita kembangkan, yang mana dampak manfaatnya buat masyarakat, itu yang paling penting," ungkap wali kota yang dilantik tahun 2019 itu.
Pada kesempatan itu juga diserahkan secara simbolis berbagai bantuan dari pemerintah dan perusahaan swasta oleh Menko PMK Muhadjir Effendy, Wali Kota Habib Hadi, Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Zainudin, Pimpinan BNI dan Bank Jatim setempat kepada penerima bantuan. Penerima tersebut antara lain perwakilan nelayan, perwakilan RT/RW, penerima santunan klaim JKM (Jaminan Kematian), klaim JHT (Jaminan Hari Tua), klaim JKK (Jaminan Kecelakaan Kerja) setra kepada atlet Kota Probolinggo peraih medali di ajang PON XX Papua.
Langkah Pemerintah Kota Probolinggo dalam upaya meningkatkan kesejahteraan warga kota terutama nelayan kecil di kawasan PPP Mayangan mendapat apresiasi dari Menko Muhadjir. Menurutnya, agar program ini terus berlanjut perlu untuk dikoordinasikan dengan pemerintah provinsi serta pusat. "Kepedulian ini saya kira luar biasa, tinggal nanti harus dikoordinasikan, dipadukan dengan kebijakan yang ada di pemerintah provinsi dan juga pemerintah pusat," pesannya.
Masih dalam sambutan Menko Muhadjir, menyampaikan pesan Presiden RI agar seluruh pemerintah daerah gerak cepat untuk segera mengentaskan kemiskinan ekstrem dengan target tuntas pada tahun 2024. "Terutama kemiskinan ekstrem dan komunitas miskin ini dikeroyok dari berbagai sisi dan itu terpadu, saya yakin itu bisa selesai sesuai yang ditargetkan oleh presiden tahun 2024," ungkap mantan Menteri Pendidikan tahun 2016 itu.
Kesan positif juga disampaikan oleh Gubernur Jawa Timur yang diwakili oleh Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur Dyah Wahyu Ermawati atas program kerja Pemerintah Kota Probolinggo di bawah kepemimpinan Wali Kota Habib Hadi. "Kami sangat berbangga dan mengapresiasi langkah Pemerintah Kota Probolinggo yang telah melakukan kegiatan launching perlindungan program BPJS ketenagakerjaan untuk nelayan juga untuk guru mengaji, untuk guru sekolah minggu, ketua RT/RW dan pemberian hibah jasa listrik," ucapnya.
Selain kegiatan launching perlindungan program BPJS TK juga ditampilkan tari tradisional "Larung Sesaji" yang menceritakan kehidupan para nelayan pesisir Kota Probolinggo serta pameran gelar produk hasil kelautan dan perikanan dari UMKM binaan DKUPP setempat. (dewanta)
BAGIKAN
Terkait