KANIGARAN - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Probolinggo menggelar hari jadinya yang ke-76 dengan meriah, Minggu (19/9) siang di Markas PMI Jalan Soekarno Hatta nomor 271.HUT PMI yang jatuh pada 17 September lalu itu dimeriahkan dengan agenda khitan massal 25 orang anak menggunakan metode ring tanpa jarum suntik, pemberian penghargaan piagam secara simbolis kepada pendonor darah.
Pemberian piagam penghargaan pendonor 10 kali sebanyak 46 orang, pendonor 25 kali 76 orang, pendonor 50 kali 19 orang, pendonor 75 kali 6 orang, pendonor 100 kali 6 orang dan pendonor 147 kali 1 orang. Selain itu, PMI Kota Probolinggo juga memberikan piagam penghargaan kepada Kampung Donor se- Kota Probolinggo dan paket sembako bagi saudara yang membutuhkan.
Dengan tema dan semangat "Bergerak bersama untuk sesama" itu PMI Kota Probolinggo berupaya memerangi COVID 19 dengan melakukan berbagai kegiatan. Diantaranya adalah penyemprotan dengan Gunner menggunakan bahan eco enzym yang ramah lingkungan.
Bersama dengan Dinas Kesehatan dan Polres Probolinggo Kota melakukan vaksinasi pada warga usia 12 tahun ke atas. PMI Kota Probolinggo juga menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan yang ada di Kota Probolinggo, yakni pemeriksaan kesehatan untuk karyawan sesuai dengan peraturan perundangan tentang keselamatan dan kesehatan karyawan.
Hal itu sebagaimana diungkapkan oleh Ketua PMI Kota Probolinggo Mega Guntara dihadapan para undangan yang hadir. Mega berharap nantinya seluruh perusahaan yang ada di Kota Probolinggo juga bisa melakukan pemeriksaan kesehatan karyawannya ke PMI Kota Probolinggo.
Sementara itu, Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin dalam sambutannya menilai kegiatan donor darah merupakan percontohan edukasi pada masyarakat. "Apresiasi dari PMI tidak sebanding dengan apa yang sudah anda lakukan. Bahwasanya mendonorkan darah sangat penting dan betul-betul bermanfaat bagi sesama," ucapnya.
Orang nomor satu di Kota Probolinggo itu juga berpesan pada PMI agar jangan sampai ada warga yang membutuhkan darah kembali dengan tangan kosong. Ia pun berharap pada PMI untuk terus berkomunikasi dan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan mengenai pelayanan kesehatan dan melengkapi fasilitas yang belum terpenuhi.
Ditemui usai acara, pria berusia 65 tahun, Djuhari pendonor 147 kali menerima penghargaan yang dengan sukarela menyumbangkan darahnya untuk kepentingan kemanusiaan. Purnawirawan TNI AD berdinas sebagai Danramil Besuki, Situbondo itu terketuk hatinya saat istrinya melahirkan.
"Saya terketuk hati untuk mendonor pertama kali itu, saat istri saya mau melahirkan anak pertama secara caesar tahun 1982. Operasi caesar yang dibutuhkan adalah kesiapan darah," urainya. Sehingga dirinya datang ke PMI, selanjutnya menjadi bagian hidupnya untuk melakukan donor darah secara rutin. Bahkan karena tugasnya merupakan seorang tentara, ia meyakini jika bisa lebih mendonorkan darahnya lebih dari 147 kali. Pria warga Kelurahan Kanigaran, Kecamatan Kanigaran itu berpesan pada masyarakat bahwa tidak ada kecurangan dalam mendonorkan darah.
"Diperlukan sosialisasi dari petugas PMI untuk meyakinkan masyarakat bahwa donor darah itu menyehatkan dan tidak perlu khawatir darah yang kita donorkan dijual kembali. Tidak ada itu," pungkasnya. (dewi)