KANIGARAN - Pemerintah Kota Probolinggo mengikuti acara puncak Hari Olahraga Nasional (Haornas) 2021, yang digelar secara virtual di ruang Command Center kantor Wali Kota Probolinggo, Kamis (9/9) pagi. Dalam acara yang bertema “Desain Besar Olahraga Nasional Menuju Indonesia Maju” tersebut, dilakukan peresmian Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) sebagai agenda utama.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Dispopar) Budi Krisyanto ditemui usai acara mengatakan, menyikapi arahan Presiden Jokowi yang disampaikan dalam puncak peringatan Haornas 2021, Pemkot Probolinggo mengawalinya dengan melantik pengurus KONI Kota Probolinggo, Kamis (9/9) malam. “Peringatan Haornas 2021 juga kita tandai dengan pelantikan pengurus KONI Kota Probolinggo,” ucapnya.
Ia menambahkan, dengan adanya beberapa cabang olahraga dengan atlet potensial didalamnya, pihaknya juga mendorong para atlet asal Kota Probolinggo untuk lebih berprestasi, baik di kancah lokal, nasional bahkan internasional.
“Ada beberapa cabang olahraga yang bisa didorong prestasinya. Kami juga mendorong munculnya prestasi-prestasi baru di bidang olahraga dengan mensupport atlet-atlet yang sudah ada dan memunculkan bibit atlet baru,” katanya.
Dalam melaksanakan visi Mewujudkan Indonesia Bugar, Berkarakter Unggul, dan Berprestasi Dunia, DBON memiliki tiga pilar utama, yakni Olahraga Rekreasi, Olahraga Pendidikan, dan Olahraga Prestasi.
Terkait hal ini, Budi yang didampingi Ketua KONI Kota Probolinggo Rahadian Juniardi berharap, dengan sistem pembinaan yang terintegrasi, Kota Probolinggo dapat berprestasi di tingkat dunia.
“Sebagai lembaga yang mengampu pembinaan atlet-atlet berprestasi di Kota Seribu Taman, kami akan terus melakukan aktivitasi dan penjabaran terhadap tiga pilar utama DBON, yaitu pendidikan rekreasi. Serta berkolaborasi bersama KONI terkait olahraga prestasi dan Disdikbud yang menanungi olahraga pendidikan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua KONI Kota Probolinggo Rahadian Juniardi menilai, DBON menjadi sebuah formula dan cara pandang bersama, betapa olahraga memang harus direncanakan secara sistemik dan sistematis, by design. “Prestasi tidak dicetak begitu saja, melainkan melalui sistem desain keolahragaan berupa latihan dan pembibitan atlet,” pungkasnya. (Sonea)