KANIGARAN – Vaksinasi Covid 19 di Kota Probolinggo terus digencarkan. Untuk memastikan vaksinasi berjalan dengan lancar, Senin (15/3) siang, Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin memantau dua lokasi penyuntikan yakni di Markas PMI di Jalan Soekarno Hatta dan di Puri Manggala Bakti Kantor Wali Kota.
Siang itu, PMI melayani vaksinasi untuk kelompok guru. Dua hari terakhir, PMI sudah menyuntik sekitar 200 guru yang ada di kota ini. “Disini giliran kelompok guru dosis pertama. Memang bertahap karena jumlah sasarannya banyak. Yang belum mendapat giliran (guru) mohon untuk bersabar dulu,” ujar Wali Kota Habib Hadi.
Sempat melihat guru yang divaksin, wali kota pun memastikan apa yang dirasakan setelah disuntik. “Tidak apa-apa? Tidak seperti yang dibayangkan ya? Santai saja tidak ada masalah. Yang dirasakan bagaimana,” tanya wali kota. “Tidak terasa apa-apa,” jawab guru SMA itu.
Puri Manggala Bakti juga menjadi titik pemantauan Habib Hadi. Ia melihat pelaksanakan vaksinasi massal yang akan berlangsung selama sepekan mendatang untuk ASN di lingkungan Pemerintah Kota Probolinggo.
Plt Kepala Dinkes PPKB dr NH Hidayati menjelaskan, hingga hari ini (15/3) perkembangan vaksinasi dosis pertama pelayanan publik mencapai 108,8 persen (9.275 sasaran). Sedangkan dosis kedua baru 16,4 persen (1.396 sasaran).
Ia membenarkan. Saat ini di PMI juga dilaksanakan vaksinasi bagi kelompok guru yang masuk dalam sasaran vaksin. Di klinik lainnya, seperti Kimia Farma juga melayani vaksinasi dosis kedua. Untuk alokasi pedagang sebanyak 800 orang, yang sudah divaksin sekitar 680 orang pedagang di Pasar Gotong Royong dan Pasar Baru.
“Kami menunggu kiriman dosis untuk sasaran pasar lainnya. Sedangkan untuk kelompok lansia sasarannya sekitar 21 ribu orang kami laksanakan akhir Maret atau awal April, karena pelaksanaannya berbasis fasilitas layanan kesehatan (fasyankes). Sementara ini tim fasyankes masih fokus di vaksinasi massal. Setelah massal ini selanjutnya adalah sasaran lansia di masing-masing puskesmas,” ujar dr Ida-sapaan akrabnya.
Saat ditanya tentang adanya kekhawatirkan masyarakat bahwa sebentar lagi vaksin akan berbayar, dr Ida menegaskan belum ada ketentuan tersebut. “Sementara belum ada aturan atau juknis yang menyatakan vaksin berbayar. Kami masih fokus dalam program vaksinasi pemerintah,” imbuh dr Ida yang mengklaim bahwa vaksinasi di Kota Probolinggo sudah sesuai dengan tahapan.
Sementara itu, berdasarkan data yang dirilis Satgas Covid 19 Kota Probolinggo situasi kasus terkonfirmasi cenderung menurun setiap harinya. Per tanggal 15 Maret, kasus aktif sebanyak 12 orang (total konfirmasi 2.126), sembuh 1.966 orang dan meninggal 148 orang. (famydecta)