KEDOPOK - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Probolinggo melaksanakan kegiatan Lailatul Ijtima’ secara virtual, Kamis (12/8) malam bersama Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin.
Ketua PCNU Kota Probolinggo Samsur Abidin mengatakan, giat diisi dengan khotmil qur’an, sholawat nariyah dan doa bersama. “Ada rangkaian yang sudah kami laksanakan pada kegiatan ini, mulai jam delapan pagi, yakni khotmil qur’an, Alhamdulillah khatam semua. Puncak acara malam ini, yaitu kitabul bacaan khotibul haddad, sholawat nariyah dan doa bersama,” katanya.
PCNU kedepan, harapnya, mudah-mudahan bisa melanjutkan kegiatan secara tatap muka dengan situasi dan kondisi yang jauh lebih baik, tanpa adanya kekhawatiran akan bahaya Covid-19 yang mengancam.
Samsur menambahkan, giat itu juga dimaksudkan sebagai peringatan menyambut Hari Tahun Baru Islam 1443 H, yang diharapkan pergantian tahun ini dapat membuat pribadi warga NU khususnya, menjadi lebih baik sehingga ada peningkatan kualitas kehidupan bermasyarakat, dan bernegara.
Sementara itu, Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin mengapresiasi langkah yang dilakukan PCNU Kota Probolinggo dengan melakukan giat lailatul ijtima’ secara virtual, menyesuaikan kondisi pandemi saat ini. “Padahal kita tahu, PCNU kalau buat acara pasti meriah dan ramai. Tapi karna situasi seperti sekarang ini, jadi hanya tiga puluh persen saja dari kapasitas ruangan, yang bisa mengikuti secara fisik,” katanya.
Dalam arahannya Wali Kota Habib Hadi menyampaikan bahwa saat ini negara kita tengah diuji dengan adanya wabah covid-19 yang belum pasti kapan akan berakhir. Pihaknya pun sudah mengeluarkan kebijakan terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), semata-mata untuk menekan laju penyebaran covid-19 di Kota Probolinggo.
Situasi dan kondisi covid-19 di Kota Probolinggo kini berada di level 3. Kondisi tersebut, ujar Habib Hadi, patut disyukuri. Sementara itu, yang terkonfirmasi positif, baik yang tengah menjalani isolasi mandiri (isoman) maupun yang tengah menjalani perawatan di rumah sakit atau rumah karantina, per hari kemarin (12/8), berjumlah 651 orang.
“Tantangan yang kita hadapi, masih banyak masyarakat yang acuh tak acuh terhadap adanya covid-19. Saya berharap, kita bisa bersama-sama mengedukasi masyarakat bahaya dan dampak penyebaran covid-19. Mudah-mudahan dengan giat doa bersama ini, wabah segera hilang dan pintu ibadah di tanah suci, dapat dibuka kembali,” harapnya.
Pria nomor satu di Kota Probolinggo itu juga menyoroti pelaksanaan vaksinasi yang sampai dengan 11 Agustus 2021, baru berjalan sekitar 41,79 persen. Padahal target Pemkot Probolinggo sampai dengan akhir tahun ini harus 80 persen lebih untuk menciptakan herd immunity di masyarakat.
“Saya perintahkan pengurus PCNU untuk menyuarakan, bahwasanya vaksinasi ini aman dan halal. Gak usah takut. Ini salah satu ikhtiar kita agar terhindar dari gejala berat apabila terpapar (covid-19). Karena berdoa saja tanpa ikhtiar, adalah sesuatu yang tidak sempurna,” serunya.
Berbicara terkait dampak pandemi, ia menyebut, tak ada satu kalanganpun yang tak merasakan dampaknya. Ia menerangkan, tak hanya mereka yang memiliki usaha besar, usaha mikropun berdampak. Namun yang terpenting adalah bagaimana penanganan covid-19 ini cepat dan tepat teratasi. “Kabbi padeh ngerasa agih (semua merasakan dampaknya, red). Mari kita bersama-sama melakukan yang terbaik, itu yang terpenting,” tegasnya. (Sonea)