MAYANGAN – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2021/2022 untuk jalur zonasi tingkat Sekolah Dasar (SD) di Kota Probolinggo rampung sejak Sabtu (12/6). Sebanyak 75 SD Negeri sudah mengantongi data 28 siswa di setiap rombel (rombongan belajar) yang telah mendaftar secara online.
Nah, setelah tingkat SD selesai, Senin (14/6) dilanjutkan PPDB untuk jalur zonasi tingkat SMP. Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin terus memantau proses PPDB online dilaksanakan, ini menjadi bukti keseriusannya dalam dunia pendidikan, sebagai salah satu program prioritas di masa kepemimpinannya.
Habib Hadi menegaskan, penyimpangan tidak boleh terjadi dalam proses PPDB online karena sudah ada regulasi yang mengatur. Sesuai dengan Perwali Nomor 22 tahun 2021 tentang Penerima Peserta Didik Baru Tahun Ajaran 2021/2022.
Wali murid tidak perlu ragu dengan fasilitas dan mutu sekolah sesuai dengan zonasi tempat tinggalnya. Pendidikan di Kota Probolinggo sudah tercukupi, lanjut Habib Hadi, menyangkut sarana prasarana berupa gedung sekolah, perpustakaan laboratorium, media pembelajaran seperti LCD dan komputer. Termasuk SDM gurunya sudah merata dan tidak ada biaya pendidikan alias gratis.
“Sekarang tiba saatnya untuk berbicara tentang pemerataan kualitas pendidikan di Kota Probolinggo. Kami tidak ingin ada sekolah yang paling difavoritkan atau diunggulkan, semua pendidikan di Kota Probolinggo harus unggul. Oleh karena itu pelaksanaan PPDB tahun ini benar-benar saya kawal untuk kemajuan pendidikan di Kota Probolinggo,” jelas Wali Kota Habib Hadi, Minggu (13/6).
Mantan anggota DPR RI ini membenarkan jika pihaknya menerima laporan dari Disdikbud setempat terkait trouble PPDB hari Sabtu (12/6). “Ya, ada data-data NIK tidak dapat ditarik dari server, namun alhamdulillah sudah selesai dan beberapa yang bermasalah sudah berhasil mendaftar,” imbuhnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Probolinggo Moch Maskur menjelaskan, selama PPDB SD berlangsung, di hari terakhir sempat terjadi trouble. Pasalnya, para calon peserta didik tidak bisa mengakses pendaftaran.
“Alhamdulillah, dengan kesigapan panitia bisa segera diatasi meskipun sampai malam hari. Sekitar pukul 12.00 hingga pukul 13.00 memang sempat ramai di posko pengaduan yang kami dirikan di halaman kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan,” jelas Maskur.
Untuk mengantisipasi hal serupa terjadi, pihaknya akan mengevaluasi bersama tim PPDB. “Hari ini (13/6) kami kumpul untuk mengevaluasi apa yang sudah terjadi di SD seperti ada yang tidak dapat mengakses secara online, agar tidak terulang di PPDB SMP terutama server harus betul-betul aman dan lancar,” jelas Maskur. (famydecta)