MAYANGAN – Pasien COVID 19 di Kota Probolinggo dan sekitarnya tidak perlu kerepotan lagi mendapatkan donor plasma konvalesen. Kini, RSUD dr Mohamad Saleh menyediakan alat donor plasma konvalesen untuk terapi pasien COVID 19.
Senin (25/1) pagi, Wali Kota Habib Hadi Zainal meninjau donor plasma konvalesen yang terletak di Ruang Apheresis di lantai dua gedung poli RSUD. Ia didampingi Sekda drg Ninik Ira Wibawati, Asisten Pemerintahan Setiorini Sayekti, Plt Direktur RSUD dr Abraar HS Kuddah serta dokter patologi klinik dr Rosyid dan dr Bobby Mulyadi.
Pendonor perdana ini pernah terkonfirmasi positif COVID 19. Donor plasma berlangsung sekitar satu jam, sedangkan transfusi darah dilakukan di ruang isolasi. dr Bobby Mulyadi menjelaskan, pelayanan plasma konvalesen diberikan untuk semua pasien COVID 19 yang membutuhkan maka pihaknya akan bekerjasama dengan PMI Kota Probolinggo.
Prosedur bagi pendonor plasma konvalesen adalah pasien COVID 19 yang sudah sembuh datang ke rumah sakit dan dilakukan screening untuk mengetahui apakah ada infeksi penyakit meluar dan mengecek antibody. Jika hasil screening menunjukan hasil baik maka donor dilanjutkan pada hari berikutnya.
“Ada syarat ketentuan yang berlaku, apabila sudah mendapatkan Terapi Plasma Konvalesen (TPK) dari orang lain sebaiknya donor kembali dalam waktu tiga bulan kemudian. Tidak boleh 14 hari setelah bebas gejala, jadi ada persyaratan tambahan. Satu pendonor bisa memberikan 20 kali dalam satu tahun asal screeningnya lolos. Mereka bisa kembali dua minggu kemudian (setelah donor sebelumnya),” jelas dr Bobby.
Setelah diambil dari pendonor yang dermawan, lanjut dr Bobby yang saat itu didampingi dr Abraar HS Kuddah, plasma akan disimpan pada minus 20 derajat ke atas bisa bertahan dalam 3 sampai 6 bulan. Apabila disimpan pada minus 40 derajat bisa disimpan hingga 1 tahun. “Alat penyimpanan sudah ada,” tegasnya.
dr Bobby mengungkapkan, banyak penelitian dengan hasil bervariasi tentang TPK. Pada dasarnya, memberikan plasma tergantung dari waktu pemberian dan derajat pasien. Pasien dengan derajat sedang harus segera diberikan terapi tersebut. “Apabila sudah melewati itu (derajat pasien) maka pemberian TPK tidak terlalu bermanfaat,” imbuhnya.
Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin berharap warga yang pernah menderita COVID 19 dan sembuh dapat mendonorkan plasmanya, karena yang membutuhkan sangat banyak untuk penanganan pasien terkonfirmasi positif membantu percepatan penyembuhan.
“Mudah-mudahan bermanfaat. Bagi masyarakat yang sudah sehat dari COVID 19 datanglah ke RSUD, hasil screening yang sesuai kebutuhan akan segera diambil plasma darahnya. Ayo bantu saudara-saudara kita yang terpapar. Kita harus bersama-sama menghadapi COVID 19 ini,” harap Habib Hadi. (famydecta)
Regional Hospital RSUD dr Mohammad Saleh has now provided a machine to separate blood to collect convalescent plasma for COVID-19 patient therapy. This machine allows the hospital to collect the plasma without having to go to other cities.
Probolinggo Mayor Habib Hadi Zainal Abidin visited the hospital on Monday (25/1) to monitor the process of blood donor, accompanied by Regional Secretary drg Ninik Ira Wibawati, Assistant for Government Affairs Setiorini Sayekti, Acting Director of the regional hospital dr Abraar HS Kuddah, clinical pathologists dr Rosyid and dr Bobby Mulyadi.
The first donor was once confirmed positive for COVID-19. The process took an hour and the transfusion was carried out in the isolation room. dr Bobby Mulyadi explained the machine will be ready to use for all COVID-19 patients who need the therapy as the hospital collaborates with the local Indonesian Red Cross (PMI).
The procedure of the blood plasma donation is the COVID-19 survivors come to the hospital to undergo screening to find out whether or not they have communicable diseases and to check the antibody. A good result of the screening will allow the donor process to be carried out the next day.
“If the would-be donor had once received the convalescent plasma, the donation should be carried out in the next three months. One donor can do the transfusion 20 times a year. The donation process can be done once in two weeks,” dr Bobby explained.
The donated blood plasma will be kept at a temperature of -20? and it can last for 3-6 months. With a temperature of -40?, the plasma will last for a year.
dr Bobby revealed many types of research have been carried out with various results. Donating blood plasma depends on the condition of the patient and when the transfusion is carried out. On certain conditions, the plasma transfusion will give no effect.
Mayor Habib Hadi Zainal Abidin hopes that COVID-19 survivors can donate their plasma because many patients need the plasma as it helps to speed up the recovery process.
“Hopefully, the machine can be useful. I hope the COVID-19 survivors come to the hospital to donate their plasma. Let us help each other, and together we can fight the COVID-19,” he hopes. (alfien_tr)