KANIGARAN - Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin menerima kunjungan Direktur Utama PT. Kutai Timber Indonesia (PT. KTI) Shuichi Hori dan tim, guna menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Selasa (28/12).
Tradisi sowan yang dilakukan PT. KTI ke Pemkot Probolinggo tak pernah absen dilakukan. Seperti yang dilakukan Mr. Shuichi Hori dan tim, siang tadi. Dalam kesempatan itu, ia menerangkan, rangkaian sowan itu, salah satunya adalah implementasi penandatanganan nota kesepakatan bersama dengan DLH Kota Probolinggo.
Didampingi Sekda Kota drg. Ninik Ira Wibawati, Asisten Pemerintahan Gogol Sudjarwo, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Rachmadeta Antariksa, Kepala Bappeda Tartib Gunawan, Habib Hadi menyambut baik kedatangan rombongan tamunya kali ini.
Bahkan pria nomor satu di Kota Probolinggo itu mengapresiasi langkah yang dilakukan pimpinan perusahaan yang bergerak di sektor kayu itu, untuk selalu melakukan tradisi silaturrahmi, selain guna memperbaharui kerjasama yang dilakukan dengan Pemkot Probolinggo.
“Saya apresiasi. Kebetulan, Mister Hori ini malah sebelumnya sudah di Probolinggo, tepatnya tahun 2002 lalu ya. Jadi, sudah tidak asing lah, istilahnya, dengan suasana, situasi dan budaya Probolinggo. Hanya baru ini saja kami berkesempatan bertemu, bertatap muka,” ucap Wali Kota.
Habib Hadi menyampaikan, rencana dekat Pemkot ke depan, adalah bagaimana silaturrahmi dan kerjasama yang sudah dibentuk dengan perusahaan yang menjadi salah satu citra Probolinggo, ini terus terjalin, dengan mengedepankan koordinasi dan komunikasi yang intens.
“Next, bagaimana upaya kita, menjalin hubungan yang sudah baik ini, menjadi lebih baik lagi. Sehingga apa yang menjadi hal yang harus dipikirkan bersama, sinergi yang bagus tetap terjaga. Harus kita dukung dan kita jaga dengan komunikasi yang bagus,” tegasnya.
Hal itu, lanjutnya, merupakan suatu bentuk komitmen dan kolaborasi yang bagus, dipertegas dengan adanya kerjasama untuk menangani permasalahan yang ada di Kota Seribu taman. “Tidak mungkin pemerintah saja yang bisa menangani ini semua, tanpa dibantu perusahaan-perusahaan yang ada di wilayah Kota Probolinggo,” ujarnya.
Lebih detail, wali kota juga berpesan terkait penanganan protokol kesehatan selama aktivitas karyawan berlangsung, pada musim pandemi Covid-19, jelang libur tahun baru 2022, di wilayah pabrik. “Saya pesan pada PT. KTI, tetap protokol kesehatan di tempat kegiatan usaha, harus diperketat. Khususnya dalam waktu 10 sampai 15 hari ke depan, apabila ada karyawan yang berlibur atau kemana, tolong sistem karantinanya diaktifkan,” katanya mengingatkan.
Bukan tanpa alasan Wali Kota Habib menyampaikan hal itu. Pasalnya, Kota Probolinggo masuk dalam daftar 32 kabupaten / kota di Jatim, yang berada di Penerapan Pemberlakuan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1 berdasarkan Hasil Asesmen Kemenkes. Masuknya Kota Probolinggo sebagai salah satu dari 32 kabupaten/kota yang diumumkan oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa itu, setara dengan 84,21 persen.
Meski begitu Wali Kota Probolinggo mengingatkan agar setiap kita tak terlena terhadap potensi penularan Covid-19 dan upaya pencegahan covid varian baru, pada perayaan Natal 2021 dan libur Tahun Baru 2022. “Meminimalisirlah. Kita ingin mencegah, daripada nantinya malah mengganggu yang lain. Kami siapkan tenaga medis dari Dinas Kesehatan juga, untuk dapat membantu dengan fasilitasi swab atau tempat karantinanya nanti. Sehingga tidak ada lonjakan-lonjakan di dunia usaha yang ditemui,” harapnya.
Ia menambahkan, ke depan, PT. KTI juga harus mengembangkan potensi usaha yang dikelolanya selama ini, dengan pemanfaatan akses pelabuhan nasional terbesar, yang digadang akan segera hadir di wilayah perairan Probolinggo, dengan melibatkan tenaga kerja lokal. “Jangan sampai jadi penonton saja, kita (Pemkot Probolinggo dan PT. KTI, khususnya) harus bisa berusaha dan hadir dalam pengembangan yang bermanfaat, dengan melibatkan perekrutan karyawan asli Kota Probolinggo,” tandasnya.
Selain itu, kegiatan pemasaran dan pembuatan plywood PT. KTI sendiri meliputi pemilihan dan pengambilan pohon, penebangan dan lain sebagainya. Sehingga sudah sewajarnya apabila PT. KTI memberikan dukungan dan bantuan berupa Corporate Social Responsibility (CSR) pada Pemkot Probolinggo untuk kegiatan-kegiatan yang bersifat lingkungan.
PT. KTI juga telah melakukan pembinaan terhadap pengelolaan sampah di Kawasan Pilang dan Jrebeng, dalam mengolah kembali sisa-sisa makanan untuk diubah menjadi pupuk kompos (komposting).
“Kami siap membantu dan berkolaborasi dengan Pemkot Probolinggo. Kami dari Sumitomo Forestry Group, menghargai keuntungan alam dan memanfaatkan kayu sebagai sumber daya alam yang terbarukan, dengan kekuatan hutan memberdayakan masa depan, dan juga bercita-cita untuk terus membawa kebahagiaan ke dalam kehidupan sehari-hari dan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat,” tegas pemilik nama lain Kyo Chi Ueda itu, didampingi Eksekutif Officer Firdaus dan 2 orang timnya. (Sonea)