MAYANGAN – Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin meninjau pelaksanaan 1000 vaksin untuk remaja yang dikhususkan bagi siswa SMP di Kota Probolinggo. Tahap pertama vaksinasi covid-19 ini dilakukan di SMP Negeri 1 dan SMP Negeri 3, Jumat (13/8).
Lokasi pertama yang dikunjungi yakni SMP Negeri 1, terlihat sejumlah siswa menunggu giliran untuk mendapatkan vaksin dengan memperhatikan protokol kesehatan pencegahan covid-19. Tata cara pemberian vaksinnya pun tidak berbeda dengan vaksinasi untuk usia 18 tahun keatas. Mulai dari pendataan kemudian skrining riwayat penyakit, penyuntikan vaksin hingga observasi setelah divaksin.
Sambil memantau pelaksanaan vaksin, Habib Hadi menyempatkan diri untuk menyapa siswa-siswi dan menyampaikan agar tidak perlu takut untuk divaksin. “Selama ini bagaimana informasi tentang vaksin?,” tanya wali kota.
Siswa SMP Negeri 1 yang bernama Rizki menjawab, jika vaksin yang akan diberikan memiliki kandungan babi sehingga menjadi haram dan belum dilakukan uji klinis. “Jangan sampai termakan berita hoax. Lebih baik menganalisis berita-berita terlebih dahulu dan mendukung anjuran pemerintah untuk mengikuti vaksin,” ujarnya.
“Ikuti imbauan pemerintah dan jangan termakan dengan berita-berita hoax. Karena pemerintah akan melakukan yang terbaik untuk warganya dan tidak mungkin akan mencederai warganya. Bagi lembaga-lembaga sekolah lain setingkat SMP maupun MTS negeri dan swasta mulai mempersiapkan muridnya. Dan, wali muridnya untuk memberikan persetujuan ke sekolah sehingga nantinya pelaksanaan vaksinasi serentak di Kota Probolinggo dapat berjalan lancar,” pesan Habib Hadi.
Najwa, salah satu siswa lainnya menambahkan pentingnya vaksin. “Vaksin itu dampaknya tidak hanya untuk kita tetapi untuk orang lain juga. Mungkin dampaknya belum terlihat sekarang ini tetapi untuk kedepannya,” ujarnya bersemangat.
Habib Hadi mengapresiasi jika pemikiran siswa-siswi SMP Negeri 1 luar biasa dan menjadi inspirasi baru karena manfaat vaksin tidak hanya untuk diri sendiri namun juga untuk orang lain. “Kita perlu menghindarkan hal yang tidak baik untuk orang lain. Ayo kita lakukan protokol kesehatan dan vaksinasi harus tetap jalan terus. Harapannya target untuk Kota Probolinggo lebih dari 90 persen dapat terpenuhi,” tutupnya.
Lokasi kedua yang dikunjungi adalah SMP Negeri 3 dengan target siswa yang akan divaksin sebanyak 500 siswa. Pemantauan pelaksanaan vaksin tidak jauh berbeda dengan yang berada di SMP Negeri 1, tetap dengan protokol kesehatan pencegahan covid-19. Habib Hadi pun mengajak berbincang beberapa siswa untuk mengetahui informasi apa saja yang didengar selama ini sehingga dapat memberikan pemahaman selama dilakukan vaksinasi.
“Awalnya tidak boleh oleh orang tua, namun akhirnya dibolehkan,” ujar Erika salah satu siswa SMP Negeri 3. Lebih lanjut Habib Hadi menyampaikan, tantangan dinamika serta realita inilah yang dihadapi di lapangan. Seringkali para orang tua termakan dengan pemberitaan yang negatif sehingga muncul kekhawatiran.
“Pada pelaksanaan vaksinasi ini kita melakukan yang terbaik untuk semua warga Kota Probolinggo terutama di bidang pendidikan. Sehingga jika vaksinasi telah berjalan maka proses belajar mengajar nantinya akan mulai berjalan dengan menerapkan protokol kesehatan,” terangnya.
Sebelum beranjak pergi wali kota menitipkan pesan tentang pentingnya mengikuti vaksinasi covid-19. “Untuk menjadikan kekuatan dalam tubuh kita, tidak ada cara lain selain vaksin dan menjaga protokol kesehatan,” pesannya.
Sementara itu Plt Kepala Dinas Kesehatan P2KB Setiorini Sayekti menjelaskan, pelaksanaan vaksin dengan target 1000 vaksin untuk remaja khususnya untuk siswa SMP yang ada di Kota Probolinggo, bertujuan untuk membangun herd imunity di Kota Probolinggo. Sekitar 70-80 persen dari warga Kota Probolinggo harus sudah tervaksin sampai dengan akhir tahun 2021.
“Jumlah siswa yang divaksin di SMPN 1 sebanyak 500 siswa dan SMPN 3 sebanyak 500 siswa. SMP lainnya juga akan mendapatkan giliran. Vaksin ini juga nantinya sebagai persiapan ketika sekolah mulai bisa melakukan pembelajaran secara tatap muka,” terangnya.
Ia juga berharap agar anak-anak usia remaja mau mengikuti vaksinasi karena ini salah satu bentuk ihktiar di masa pandemi covid-19 sekarang ini. “Jangan termakan dengan berita-berita hoax terutama di media sosial. Harus mampu menyaring informasi. Jika ada yang ingin ditanyakan bisa menghubungi petugas kesehatan terdekat. Saya harapkan para orang tua juga mendukung sehingga dapat memahami manfaatnya,” pungkasnya. (miranti)