KANIGARAN - Tak terasa, masa kepemimpinan Wali Kota Probolinggo telah memasuki tahun kedua. Tepat di tanggal 30 Januari 2019 lalu, pasangan Habib Hadi Zainal Abidin dan Alm. Mochammad Soufis Subri dilantik untuk memimpin wilayah yang identik dengan jargon Handal Brillian itu.
Tepat di tahun kedua masa kepemimpinan Wali Kota Habib Hadi, Pemkot Probolinggo menggelar tasyakuran Refleksi 2 Tahun Kepemimpinan Wali Kota Habib Hadi “Membangun Bersama Rakyat Untuk Kota Probolinggo Lebih baik, Berkeadilan, Sejahtera, Transparan, Aman dan Berkelanjutan”, Jum’at (29/1) pagi di gedung Puri Manggala Bhakti. Acara itu turut dihadiri seluruh kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan undangan lainnya.
“Refleksi dua tahun ini adalah momentum introspeksi, melihat dan menilai atau evaluasi (terhadap berbagai langkah kebijakan yang diambil Pemkot Probolinggo), sehingga kita bisa mewujudkan pelayanan yang sempurna kepada masyarakat Kota Probolinggo,” katanya mengawali sambutan.
Pada kesempatan itu Habib Hadi memaparkan capaian dua tahun kepemimpinannya. Diawali dengan penyampaian visi yang diambil dalam mewujudkan janji politik, yakni membangun bersama rakyat untuk Kota Probolinggo lebih baik, berkeadilan, sejahtera, transparan, aman, dan berkelanjutan.
Sementara itu, misi yang diusung meliputi pembangunan ekonomi yang berdaya saing berbasis sektor potensial; Infrastruktur dan lingkungan hidup yang berkelanjutan; Sumber daya manusia dan kesejahteraan sosial yang berkualitas; serta, Tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik yang baik.
“Tasyakuran ini adalah cara bersyukur kami atas amanah, kesehatan dan segala kekuatan. Sehingga kami dapat mewujudkan semua yang menjadi harapan masyarakat. Harapannya refleksi ini sekaligus menjadi kontrol dan perhatian masyarakat, terhadap apa-apa yang belum dan sudah dilakukan Pemkot,” ujarnya.
Orang nomor satu di Kota Seribu Taman itu, juga menyinggung terkait gebrakannya yang sempat diragukan sebagian pihak, dalam mendirikan rumah sakit baru yang menjadi rujukan wilayah timur di Jawa Timur, Ia bersyukur, amanah yang diembannya bersama (Alm) Wawali Soufis Subri, bisa terwujud.
“Alhamdulillah, ini semua berkat doa masyarakat Kota Probolinggo, sehingga pembangunan RSUD baru sudah bisa terwujud. Kami mohon doa dan dukungan warga agar proses pembangunan berjalan dengan baik dan lancar,” katanya.
Secara geografis, lokasi rumah sakit yang dibangun diatas lahan 5 hektar itu sangat strategis, dekat dengan exit Tol Probolinggo dan juga dekat dengan kawasan wisata Bromo Tengger Semeru. Pembangunannya menjadi salah satu program percepatan pembangunan pemerintah sesuai Perpres Nomor 80 Tahun 2019.
Dalam perjalanan dua tahun kepemimpinannya, Habib Hadi tak memungkiri banyaknya ujian yang dihadapi, khususnya di tengah situasi dan kondisi wabah pandemi Covid 19. Dimana satu persatu orang-orang kepercayaannya dalam menjalankan roda kepemerintahan, berpulang ke hadirat Illahi, karena terpapar virus corona. Mulai dari kepala OPD hingga wakilnya dalam menata Kota Probolinggo, Alm. Mochammad Soufis Subri, yang meninggal dunia usai menjalani serangkaian perawatan di RS dr. Soetomo, Surabaya.
Sebelum mengakhiri arahannya, tak lupa Habib Hadi juga mengucapkan terimakasih dan apresiasinya kepada jajaran Forkopimda atas inovasi, kebersamaan dan spirit yang dikembangkan untuk kemaslahatan dan kesejahteraan bagi masyarakat Kota Probolinggo.
Wali Kota mengatakan, bila ada keberhasilan yang diraih, sesungguhnya hal itu merupakan keberhasilan bersama. Ia mengakui, tanpa peran dari ASN, serta dukungan semua pihak, maka seluruh program pembangunan tidak dapat terlaksana dengan baik.
Ia menilai, kunci penting dari capaian keberhasilan yang diraih Kota Probolinggo, khususnya dalam masa kepemimpinannya selama ini, tak terlepas dari peran serta dan kebersamaan yang dilakukannya bersama dengan segenap jajaran di lingkungan Pemkot Probolinggo. Sementara kegagalan dan kendala yang dihadapi terhadap program-program yang dilaksanakan, tuturnya, merupakan murni tanggungjawabnya sebagai kepala daerah.
“Keberhasilan ini adalah buah dari kerja keras dan kekompakan semua pihak, (saya ucapkan) terimakasih. Dan kegagalan serta kendala atas program-program yang dilaksanakan, adalah tanggungjawab saya. Kami patut menyampaikan apresiasi, terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada semua. Yang dikomandoi Ibu Sekda (Ninik Ira Wibawati), yang telah ikut serta mengawal program prioritas selama dua tahun pengabdian saya,” tandasnya, yang lalu diapresiasi seluruh hadirin dengan tepuk tangan meriah. (Sonea)
BAGIKAN
Terkait