KANIGARAN - Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin membuka secara resmi Sosialisasi Nilai Tukar Pembudidaya ikan (NTPi), yang digelar Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispertahankan) Kota Probolinggo, Kamis (6/5) siang, di ruang pertemuan kantor yang berlokasi di Jalan Soekarno-Hatta.
Dalam laporannya, Plt Kepala Dispertahankan Kota Probolinggo Yoyok Imam Siswahyudi mengatakan NTPi adalah alat pengukur kesejahteraan yang diperoleh dari perbandingan besarnya harga yang diterima pembudidaya ikan, atau kemampuan tukar barang-barang (produk) perikanan budidaya yang dihasilkan dengan barang dan jasa yang diperlukan pembudidaya untuk konsumsi rumah tangga dan keperluan dalam memproduksi produk perikanan budidaya.
“Penghitungan nilai NTPi sendiri, diperoleh dari pengisian kuesioner melalui sampel pembudidaya yang disesuiakan dengan rumus yang telah ditentukan,” katanya.
Selain itu, NTPi merupakan salah satu indikator kinerja utama Dispertahankan, sehingga dalam prakteknya, penghitungannya selalu rutin dilakukan per semester, agar diketahui tingkat kesejahteraan pembudidaya dalam tahun berjalan sebagai langkah pengambilan kebijakan secara tepat.
Pembudidayaan ikan adalah kegiatan untuk memelihara, membesarkan, atau mengembangbiakkan ikan serta memanen hasilnya dalam lingkungan yang terkontrol, termasuk kegiatan yang menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan, menangani, mengolah, atau mengawetkannya.
Adapun tujuan penghitungan NTPi untuk mengukur tingkat kesejahteraan pembudidaya ikan di suatu wilayah. Dimana penentu kebijakan yang diperlukan untuk pembangunan perikanan budidaya kedepannya, mendukung kinerja Dispertahankan Kota Probolinggo.
Sedangkan tujuan sosialisasi siang tadi memberikan penjelasan tentang pembudidayaan ikan dan memberikan pemahaman kepada pembudidaya ikan dalam memberikan informasi data dan produksi budidaya. Serta untuk mendapatkan data penghitungan NTPi sebagai acuan kebijakan Pemkot Probolinggo.
Sementara itu, Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin dalam sambutan dan arahannya menyampaikan bahwa target produksi budidaya Provinsi Jawa Timur tahun 2021 sebesar 1,2 juta ton. Untuk Kota Probolinggo target produksi ikannya sendiri mencapai 328 ton.
“Hal ini memberikan peluang pembudidaya dapat lebih meningkatkan produksinya untuk mencapai target produksi tersebut. Dimana salah satu yang mendukung dalam peningkatan produksi adalah adanya sinergitas antara pusat, provinsi dan daerah. Sehingga berdampak pada ekonomi pembudidaya,” ucapnya.
Wali Kota mengatakan, peningkatan ekonomi pembudidaya dapat dilihat dari pendapatan yang diterima dalam usaha produksi melalui penghitungan NTPi. “Bila indikator tingkat kesejahteraan masyarakat pembudidaya ikan adalah semakin tinggi nilai tukar pembudidaya ikannya, maka semakin meningkat pula kesejahteraan pembudidaya. Angka ini jadi indikator adanya perbaikan daya beli masyarakat tentunya,” tandasnya.
Dari giat yang diikuti sebanyak 35 orang yang terdiri dari pembudidaya tambak dan kolam serta penyuluh perikanan dan pertanian itu, wali kota berharap, nilai NTPi di tahun ini ada kenaikan dari tahun sebelumnya, yang menandakan adanya tren positif terhadap efisiensi usaha, nilai tambah dan daya beli para pembudidaya ikan.
“Saya yakin, pada masa pandemi seperti sekarang ini, sektor perikanan mampu menjadi ujung tombak dari kestabilan ekonomi di Kota Probolinggo tercinta. Untuk itu saya harap kepada peserta bisa mengikuti giat ini dengan sebaik-baiknya. Sampaikan data sebenar-benarnya, baik data produksi maupun data penghasilan dan pengeluaran. Sehingga didapat nilai dalam mengambil kebijakan bidang perikanan budidaya secara tepat,” pungkasnya. (Sonea)