PROBOLINGGO - Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin menyerahkan bantuan stimulus ekonomi kepada pelaku usaha, dalam hal ini pedagang Pasar Sabtu-Minggu (Tugu) secara simbolis di Aula Pendapa Kecamatan Kanigaran dan Kecamatan Mayangan, Jum’at (23/7) pagi. Bantuan ini diberikan dalam rangka penanganan dampak bencana non alam Covid 19.
Bantuan ini sebagai bentuk kepedulian Pemkot Probolinggo kepada pedagang Pasar Tugu yang jumlahnya mencapai 336 orang, yang sudah terverifikasi berdasarkan catatan data dari Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) Kota Probolinggo.
Bantuan berupa uang tunai senilai Rp 200.000 per bulan itu diberikan dengan tujuan, agar para pedagang Pasar Tugu dapat bangkit dengan meningkatkan produktivitas usaha serta memperluas pangsa pasar secara digital online.
Wali Kota Habib Hadi berharap, semoga bantuan yang diberikan dapat bermanfaat serta cukup membantu para pedagang yang jelas terdampak terhadap perekonomian semuanya. “Ini adalah salah satu upaya yang bisa diberikan Pemkot Probolinggo kepada masyarakat, khususnya pedagang Pasar Tugu yang terdampak Covid 19, untuk mendapatkan bantuan. Jangan dilihat nominalnya. Kami tidak hanya sekadar menutup tetapi juga memberikan bantuan,” pesannya.
Bantuan stimulus diberikan secara bertahap, mulai hari ini hingga hari Selasa (27/7) mendatang, dengan jumlah penerima bantuan khususnya di Kecamatan Kanigaran sebanyak 70 orang dan di Kecamatan Mayangan sebanyak 40 orang.
“Bantuan ini kami berikan secara tunai di tahap pertama. Dan tahap berikutnya, akan diberikan non tunai melalui transfer ke rekening masing-masing penerima. Dan untuk itu kami bekerjasama dengan Bank Jatim, untuk pembukaan rekeningnya,” terang Kepala DKUPP Kota Probolinggo Fitriawati yang mendampingi Wali Kota Habib Hadi bersama Sekda drg. Ninik Ira Wibawati dan Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Asekbang) Setiorini Sayekti.
Menanggapi pertanyaan media, sampai kapan bantuan stimulus ini akan diberikan? Fitri pada kesempatan tersebut menyampaikan, selama Pasar Tugu ditutup dan anggaran tersedia, maka bantuan ini akan terus diberikan. ”Kurang lebih sekitar enam bulan, selama Pasar Tugu ditutup. Mana kala kondisi Covid ada penurunan di Kota Probolinggo dan ada kebijakan dari Satgas Covid, dimana Pasar Tugu akan dibuka, maka bantuan ini akan kami hentikan,” katanya.
Seperti diketahui, Pasar Tugu merupakan kegiatan usaha yang memberikan kesempatan kepada pedagang mikro kecil untuk memasarkan barang dagangannya, di kawasan sekitar Alun-alun Kota Probolinggo, setiap akhir pekan.
Namun selama masa pandemi Covid 19, Pasar Tugu terpaksa ditutup sementara untuk menghindari adanya kerumunan masyarakat, yang dikhawatirkan dapat menjadi media penularan Covid 19 di Kota Seribu Taman. (Sonea)