KANIGARAN - Kelompok Masyarakat Pancasona, Kelurahan Kebonsari Wetan, Kecamatan Kanigaran, mengadakan Sosialisasi Pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM), kepada RT, RW, Tim Penggerak PKK kelurahan dan kecamatan, Kader Posyandu dan Forkesa tokoh agama serta LPM Kelurahan Kebonsari Wetan, Rabu (5/5) siang, di aula kelurahan yang terletak di Jalan Sunan Muria 46.
Sosialisasi pencegahan PTM menjadi sangat penting, karena saat ini sebagian besar kematian disebabkan oleh penyakit tidak menular. Hal itu sekaligus juga memberikan pengetahuan kepada seluruh warga di Kelurahan Kebonsari Wetan, agar mampu dan gerak cepat menanggapi faktor resiko PTM yang rentan terjangkit virus Covid 19. Demikian seperti yang disampaikan Camat Kanigaran Agus Rianto dalam laporannya, dihadapan peserta sosialisasi sebanyak 60 orang itu.
Sementara itu, Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin yang membuka secara resmi acara yang berlangsung sekira pukul 3 siang itu, menyampaikan bahwa PTM adalah satu masalah kesehatan yang menjadi perhatian bersama, baik nasional maupun global.
Dimana perilaku hidup sehat, katanya, merupakan langkah yang harus dilakukan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal bagi setiap orang. Kondisi sehat tak serta merta terjadi, tapi harus senantiasa diupayakan, dari yang tidak sehat menjadi hidup yang sehat dan menciptakan lingkungan yang sehat pula.
Upaya itu, lanjutnya, bisa dimulai dari menanamkan pola pikir sehat yang menjadi tanggungjawab bersama dan harus dimulai serta diusahakan oleh diri sendiri. “Sosialisasi PTM merupakan langkah awal untuk memperbaiki derajat kesehatan warga masyarakat. Harapannya semua peserta terutama kader kesehatan yang ikut sosialisasi untuk memperhatikan dengan seksama paparan yang diberikan oleh narasumber agar nanti bisa ditindak lanjuti serta menjadi pemahaman bersama. Selain itu, nantinya dengan adanya ini, faktor resiko terkena PTM dapat segera terdeteksi sehingga dapat dilaksanakan tindak lanjut pencegahan serta penanganannya,” ujarnya.
Wali Kota Habib Hadi juga mengingatkan tingginya kasus Covid 19 pada penderita PTM di era pandemi disebabkan oleh faktor lemahnya daya tahan tubuh penderitanya. Seperti diketahui, daya tahan tubuh yang lemah dapat membuat seseorang mudah terpapar virus sars-cov-2, yakni penyebab Covid 19 dan para penyandang PTM itu kemudian masuk dalam kelompok yang rentan terimfeksi Covid 19.
Kendati demikian, Wali Kota Habib Hadi menegaskan kepada warganya, Covid 19 sangat mungkin dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat dengan merubah perilaku kebiasaan. “Pertama pola makan, yang tentunya harus mengikuti kaidah gizi seimbang. Dan olahraga yang rutin,” katanya.
Dalam kesempatan itu, wali kota mengajak kader kesehatan Kelurahan Kebonsari Wetan, untuk terus memberikan penyuluhan kepada seluruh masyarakat, tentang gerakan masyarakat sehat.
“Sadari betapa pentingnya hidup sehat di usia produktif, mulai usia lima belas tahun sampai lima puluh sembilan tahun. Saya menganjurkan agar seseorang yang memiliki PTM untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan. Karena PTM ini sangat berpotensi menjadi penyakit penyerta atau komorbid, dan dapat semakin buruk apabila penderitanya terinfeksi virus corona,” serunya.
Kepada para penyandang PTM, wali kota juga mengimbau untuk patuh pada semua anjuran yang disampaikan oleh dokter. Termasuk mengonsumsi obat dan mengurangi mobilitas di masa pandemi.
Di sisi lain bagi seseorang yang merasa sehat dan tak memiliki keluhan belum tentu didalamnya sehat. Perlu dideteksi dini ke rumah sakit ataupun puskesmas. “Lakukan skrining, minimal enam bulan sampai satu tahun sekali. Jek takok entar ka rumah sakit atau puskesmas, nggih!,” tandasnya.
Diakhir sambutannya, Wali Kota Habib Hadi berharap, giat sosialisasi dapat berjalan dengan lancar dan bermanfaat bagi semuanya. Terkhusus, di 7 hari terakhir Ramadan 1442 H, ia berharap semoga Kota Probolinggo senantiasa diberikan rahmat dan keberkahan untuk dapat bertemu dengan malam lailatul qadar. (Sonea)
BAGIKAN
Terkait