SUKAPURA - Untuk membuka kembali destinasi wisata yang ada di Kota Probolinggo, Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin selaku Ketua Satgas Covid 19, didampingi forkopimda yang sekaligus Satgas Covid-19 setempat melakukan study referensi destinasi wisata ke Kabupaten Probolinggo, Rabu (22/9) siang.
Acara yang bertempat di Wisma Ucik Tengger Bromo ini, diawali dengan ditampilkannya Tari Nyadran oleh 6 orang penari dari Sanggar Chandra Kumara, binaan Disporaparbud Kabaputen Probolinggo. Tarian ini menggambarkan rasa syukur atas berkah kehidupan yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa serta merupakan bentuk penghormatan dari warga Tengger kepada arwah para leluhur setelah memperingati Karo.
Di masa pandemi Covid 19, sektor pariwisata Indonesia mengalami penurunan yang luar biasa. Hal ini mengakibatkan banyak sekali destinasi wisata, hotel, pelabuhan, tempat hiburan, pusat perbelanjaan dan lainnya, terpaksa ditutup oleh pemerintah untuk mencegah penyebaran dan penularan Covid-19.
Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin dalam sambutannya mengatakan, sektor pariwisata berkontribusi besar dalam ekonomi masyarakat, sehingga sektor pariwisata ini diharapkan dapat menstabilkan dan memulihkan kembali perekonomian. Hal ini tentunya menjadi tantangan bagi pemerintah untuk menggerakkan kembali roda perekonomian yang sedah melemah.
“Kalau sudah sektor pariwisata terdampak, sektor ekonomi semuanya terdampak. Maka dari itu, adanya study referensi ini, untuk mengetahui apa yang sudah dilakukan Kabupaten Probolinggo. Karena Kabupaten Probolinggo sudah terlebih dahulu membuka kembali destinasi wisata secara bertahap, maka dari itu, kami dari Kota Probolinggo merasa perlu belajar kepada “saudara tua” terkait cara dan strategi pembukaaan destinasi wisata yang telah ditentukan,” ujar Habib Hadi.
Habib Hadi juga mengatakan , antara Kota dan Kabupaten Probolinggo, harus bersama-sama bersinergi untuk pencegahan penyebaran Covid-19, karena apabila terjadi lonjakan Covid-19 kembali, maka yang akan terdampak semuanya. Selain itu, ia berharap agar Forkopimda Kota dan Kabupaten Probolinggo duduk bersama untuk berdiskusi.
“Harapan saya untuk penanganan pandemi Covid-19 yaitu sama dan bersama-sama. Mudah-mudahan dengan adanya komunikasi antara forkopimda kota dan kabupaten, kita bisa bersama-sama mencari solusi tentang kebijakan apa yang akan kita terapkan sehingga tidak ada perbedaan antara kota dan kabupaten,” imbuhnya.
Sementara itu, Plt. Bupati Probolinggo, Timbul Prihanjoko menyambut gembira kedatangan wali kota Probolinggo beserta forkopimda ke Kabupaten Probolinggo. Timbul mengatakan, Kabupaten Probolinggo memberanikan diri untuk membuka sekolah dan dunia pariwisata setelah turun level menjadi level 2.
“Seperti yang disampaikan oleh bapak wali kota, dunia pariwisata ini banyak sekali rentetannya. Kalau dunia wisata ini kita buka, bukan hanya urusan guest house, jeep, hotel, atau PKL nya, bahkan warung-warung kecil di wilayah Bromo dan UKM ini juga terdampak. UKM ini kaitannya juga dengan warga kota, karena ini beririsan, berdekatan. Semua sektor akan terdampak dan mulai merasakan bagaimana ketika dunia pariwisata ini dibuka,” ujar Timbul.
Dalam kesempatan itu juga, Timbul mengatakan bahwa dalam penanganan dan pencegahan Covid-19 ini menjadi tanggung jawab bersama. “Kalau kita naik levelnya berarti yang rugi kita semuanya. Saya sambut gembira apa yang disampaikan oleh wali kota Probolinggo. Ayo kita mempererat kerjasama ini, karena bagaimanapun juga kota dan kabupaten ini harus maju bersama-sama,” pungkas Timbul.
Study referensi destinasi wisata ini dilanjutkan mengunjungi Seruni Point yang menjadi salah satu ikon wisata baru Kabupaten Probolinggo di wilayah Gunung Bromo. (Surya)