Wali Kota Minta UMKM Manfaatkan E-Marketplace Jatim Bejo

2021

MAYANGAN - Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin membuka bimbingan teknis e-marketplace Jawa Timur Belanja Online (Jatim Bejo) bagi pelaku UMKM Kota Probolinggo di Hotel Bromo Park, Senin (11/10). Jatim Bejo merupakan internalisasi yang terintegrasi antara perubahan budaya kerja menuju digitalisasi proses pengadaan barang dan jasa dengan cara optimalisasi pemanfaatan e-marketplace dalam bentuk toko daring.

Alhamdulillah ini seirama dengan perjuangan saya dengan menggagas E-UMKM sebagai database UMKM apa saja yang ada di wilayah Kota Probolinggo. Mudah-mudahan dengan Jatim Bejo ini kita sudah siap,” terang wali kota dalam sambutannya.

Habib Hadi juga menegaskan, data transaksi Jatim Bejo per tanggal 22 September 2021 total transaksi telah mencapai 3,9 milyar tetapi belum ada transaksi dari Kota Probolinggo. “Ini menjadi tantangan. Kita tunjukkan UMKM Kota Probolinggo siap dan mampu bersaing dengan daerah lainnya. Dengan adanya Jatim Bejo ini, UMKM bisa memperluas wilayah pasar sehingga harus benar-benar menyiapkan mutu dan kualitas. Para pelaku UMKM harus bisa mengambil peluang yang ada sekarang ini,” tegasnya.

Dalam kegiatan yang dihadiri sekitar 77 pelaku UMKM di Kota Probolinggo, Wali Kota  Habib Hadi menginginkan para pelaku UMKM tidak hanya sekadar datang saja, namun juga perlu mewarnai serta mendorong UMKM lainnya untuk lebih aktif. Bahkan DKUPP diminta untuk memantau UMKM baik yang belum aktif, aktif dan tidak aktif sehingga dapat dilakukan upaya untuk mendorong perkembangan dan kemajuan UMKM di Kota Probolinggo.

“Potensi yang kita punya sangat luar biasa, tergantung bagaimana kita bisa mengembangkan. Selama ada kemauan pasti bisa melakukannya. Pelaku UMKM yang belum bergabung harus diakomodir agar cara pemasarannya menjadi satu bersama-sama untuk memajukan satu sama lainnya. Sehingga memiliki sajian yang bervariasi dan menjadi jujugan semua orang yang mengunjungi marketplace tersebut,” ujarnya.

Sebelum mengakhiri sambutannya, Habib Hadi berharap walaupun hingga 22 September lalu belum ada transaksi dari Kota Probolinggo, namun ini akan menjadi pendorong bagi UMKM untuk lebih inovatif, kerja keras, dan semangat. “Ini adalah langkah awal untuk saling bergandengan tangan, antara Pemerintah Daerah, Pemerintah Provinsi dan pelaku UMKM khususnya di Kota Probolinggo bisa melangkah maju lebih baik lagi,” pesannya.

 Senada dengan Wali Kota Habib Hadi, Kepala DKUPP Fitriawati menerangkan bimtek ini dimaksudkan untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengadaan barang dan jasa pemerintah, serta meningkatkan promosi atau pemasaran produk dan peningkatan peran serta pelaku UMKM dalam pengadaan barang dan jasa.

“Para pelaku UMKM ini secara otomatis sudah terdaftar di marketplace Jatim Bejo sehingga bisa menyediakan produknya untuk wilayah Jatim. Diharapkan Pemkot Probolinggo melalui perangkat daerah bisa memanfaatkan UMKM yang ada di Jatim Bejo ini untuk pengadaan barang dan jasanya,” katanya.

Fitriawati menambahkan, platform e-marketplace Jatim Bejo layak untuk digunakan dan tidak dikenakan biaya layanan transaksi, terdapat pengendalian internal yang memadai dan terdapat pemisahan fungsi pengguna atau user sesuai kewenangan dan standar operasional.

“DKUPP mengupayakan semaksimal mungkin membantu akses pemasaran UMKM Kota Probolinggo baik melalui Jatim Bejo maupun dengan pemasaran lainnya. Harapannya, UMKM bisa memanfaatkan fasilitas yang sudah diberikan oleh Pemkot dengan benar-benar menunjukkan kualitas produk yang bagus. Bersama-sama menjaga nama baik produknya dan Kota Probolinggo,” pungkasnya.

Hadir dalam kegiatan ini, Sekda Kota drg. Ninik Ira Wibawati, Kepala Biro Pengadaan Barang/Jasa Setda Pemprov Jatim Alim Abdi Nusa, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setiorini Sayekti dan sejumlah kepala perangkat daerah lainnya. (miranti)

BAGIKAN