PROBOLINGGO - Program Pemerintah terkait pengembangan UMKM disambut hangat oleh Kelompok Masyarakat (Pokmas) Kanakya. Pokmas yang berasal dari Kelurahan Kanigaran tersebut mengajak 50 UMKM untuk mengikuti Pelatihan E-marketing.
Pelatihan digelar di Hall Hotel Nadia, Sapikerep, Kabupaten Probolinggo, Kamis-Jumat (23-24/6), dengan mengundang dua narasumber Pemerhati UMKM nasional, Amelia Dwi Marthasari dari Malang dan Alwahidul Mubarok asal Kediri. Acara dibuka Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin dan Ketua Tim Penggerak PKK Kota Probolinggo, Aminah Hadi Zainal Abidin.
Pelatihan E-marketing UMKM ini sudah 2 kali digelar oleh Kelurahan Kanigaran sejak 2021. Ketua Pokja Kanakya, Hasyim, menyampaikan digelarnya pelatihan untuk memberikan pemahaman kepada pelaku usaha terkait tata kelola bisnis dan kaidah pemasaran digital. Upaya ini dilakukan setelah adanya fakta bahwa 60% pelaku UMKM adalah perempuan, namun minim pengetahuan digital. Permasalahan itulah yang ditangkap oleh Kelurahan Kanigaran bekerja sama dengan Pokmas Kanakya untuk menggelar pelatihan.
Wali Kota Habib Hadi sangat mengapresiasi acara pelatihan ini. Menurutnya kegiatan ini sebagai wujud komitmen dimana pemerintah harus serius memperhatikan perkembangan usaha kecil. “(Kegiatan) Ini cukup bagus, apalagi berkesinambungan sampai sekarang. Ini menunjukkan konsistensi keseriusan dalam mengembangkan suatu potensi di wilayah Kota Probolinggo, khususnya di Kelurahan Kanigaran," ucap Habib Habib Hadi.
50 peserta yang hadir tidak dipilih secara acak, namun berdasarkan skor yang didapat dari tim penilai yang sebelumnya sudah menyebar 100 kuesioner kepada UMKM. Beberapa syarat harus dipenuhi oleh mereka. Selain skor yang cukup, kelayakan produk, pemahaman mereka terkait digital marketing dan konsistensi dalam menjalankan usaha ditelusuri oleh pihak kelurahan juga menjadi poin menambah nilai mengikuti pelatihan ini.
Sekretaris Lurah Kanigaran, Shindu Wardhani menjelaskan peserta pelatihan hari ini tidak sama dengan peserta sebelumnya, "Karena memang berdasarkan penilaian dan pelatihan hari ini, kami lebih spesifik lagi, mendalami untuk produk unggulan dan potensial," jelas Sindu.
Dalam kesempatan ini, wali kota menambahkan bahwa pemerintah kota sangat mendukung UMKM. Ia menyatakan bahwa pemkot akan membangun lintasan lari (jogging track) dari sisi bundaran Glaser menuju Taman Maramis. Di sisi lintasan, akan disedikan ruang untuk lapak UMKM yang telah terdaftar lama dan memiliki Kartu UMKM.
Mantan anggota DPR RI itu juga menjelaskan bahwa pemkot akan melakukan upaya agar aset yang selama ini tidak produktif bisa diaktifkan kembali untuk para UMKM berjualan. Namun, ia juga berpesan agar para peserta jangan sampai curang menjual makanan. Ia mewanti-wanti untuk selalu menjaga kepercayaan masyarakat. "Harus dijaga kekompakan itu, rejekinya insyaallah tidak akan lari kemana. Tapi jaga kualitas tergantung dari kita semua," pesannya.
Sementara itu, Lurah Kanigaran, Dwi Arianto berharap Kelurahan Kanigaran dapat mengawali transformasi digital UMKM, "UMKM kami banyak ya, jadi meskipun mereka menguasai marketing digital, tetap kami pertajam. Maksimal bisa ke level provinsi," harapnya saat ditanya seusai acara.
Sarasehan dengan Wali kota
Acara Pelatihan E-marketing UMKM tidak terhenti di acara seremonial. Panitia telah menyiapkan acara lanjutan yakni Sarasehan Pelaku UMKM Nigeren bersama Wali Kota Probolinggo.
Acara yang dimulai pukul 20.00 tersebut terlihat lebih santai bertempat di Cafe Aworjiwa, tepat di atas Hall Hotel Nadia. Suasana dingin tidak menyurutkan semangat peserta untuk mengajukan pertanyaan kepada Wali Kota Probolinggo.
Terdapat 5 pertanyaan yang diajukan oleh peserta dan dijawab langsung oleh Habib Hadi. Salah satunya dari Paguyuban UMKM Nigeren Sugiyono. Dalam kesempatan ini, Sugiyono berharap pemerintah dapat mengaktifkan kembali Cokroaminoto Fair, yakni Bazaar Minggu Pagi di jalan Cokroaminoto seperti beberapa tahun yang lalu. Pertanyaan dari Bapak Sugiyono dijawab oleh Habib Hadi dengan responsif, Habib Hadi akan mengupayakan untuk mengembalikan potensi-potensi yang dulu pernah ada, seperti halnya Cokro-Fair.
Ke depan, sebuah event yg lebih besar, yaitu Nigeren Tempo Doeloe, bakal digelar. Di event ini, pelaku UMKM seluruh Kanigaran dapat menjual produknya. (sit/alf)