MAYANGAN — Usai menggelar pertemuan antara steering committee dan working grup kemarin (1/8), delegasi Helsingborg Swedia Oscar Gronvall dan Peter Book gowes bareng sejumlah perangkat daerah guna meninjau langsung perkembangan proyek jalur sepeda di Kota Probolinggo, Selasa (2/8).
Gowes ini mengambil rute start dari Kantor Wali Kota kearah timur di Jalan Panglima Sudirman, lalu mengarah ke Jalan dr. Sutomo, Jalan A.Yani, ke barat ke Jalan Panjaitan menuju Jalan Sukarno Hatta, kemudian berbelok ke arah selatan ke Jalan Supriyadi menuju Taman Maramis, hingga tembus Gladag Serang ke Jalan Cokroaminoto hingga Jalan Pahlawan dan finish di Kantor Dinas Perhubungan.
Kepala Bappeda Litbang, Tartib Gunawan menuturkan dalam kerja sama yang dijalin kedua kota ini sejak tahun 2017, di tahun 2019 Kota Probolinggo sudah membangun jalur sepeda sepanjang 2 km, tahun 2020 bertambah menjadi 5 km dan tahun 2022 ini total menjadi 7,6 km. Secara umum dapat digambarkan terdapat perbaikan-perbaikan dari tahun-tahun sebelumnya, dan ini sebenarnya mengadopsi dari Helsingborg.
“Hari ini mereka kita ajak untuk melihat spot-spot yang dipresentasikan oleh Dinas Perhubungan, sekaligus kita sampaikan untuk tahun ini direncanakan akan membangun jalan bagi pesepeda dan pejalan kaki yang tembus antara bundaran Gladag Serang hingga Taman Maramis. Dengan view di sisi utara ada aliran sungai dan sisi selatan akan dibangun box culvert. Dan mereka sangat mengapresiasi, bahkan di tahun 2023 akan dibangun satu persatu sarana dan prasarana untuk UMKM dan masyarakat difabel,” tuturnya.
Tartib juga mengungkapkan ada beberapa jalur sepeda yang tidak dipakai untuk jalur sepeda, tetapi malah dipakai untuk parkir mobil dan PKL. Sehingga inilah yang akan didiskusikan untuk solusi ke depannya.
“Kondisi jalan di Kota Probolinggo tidak jauh berbeda dengan Helsingborg, makanya mereka di Helsingborg terus menerus melakukan kampanye untuk menyadarkan masyarakat bahwa jalur sepeda memang digunakan untuk sepeda. Dan kita nantinya akan kampanyekan terus bahwa jalur sepeda menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi untuk keselamatan para pesepeda. Jadi jalan itu tidak hanya dipakai untuk kendaraan roda empat dan roda dua tetapi juga ada sisi-sisi yang harus diberikan kepada para pengguna sepeda untuk mengayuh di jalanan yang aman,” ungkapnya.
Delegasi Helsingborg, Oscar Gronvall merespon positif terkait perkembangan jalur sepeda di Kota Probolinggo. Ia menilai Kota Probolinggo perlu terus memperbanyak jalur sepeda. “Ada progress yang bagus, dibandingkan dengan 6 atau 7 tahun yang lalu. Untuk menjadi kota yang sustainable, harus lebih banyak aktivitas bersepeda dan mengurangi sepeda motor. Banyak hal yang telah diadopsi dari Helsingborg dan Kota Probolinggo sudah menunjukkan progress yang luar biasa,” ulasnya.
Senada dengan Oscar, delegasi lainnya Peter Book juga mengatakan bahwa banyak perubahan yang ia lihat di Kota Probolinggo. Menurutnya, saat ini semakin banyak jalur sepeda yang telah dibangun di Kota Probolinggo.
“Yang terpenting lagi, saya melihat semakin banyak orang di sini yang bersepeda. Ini membuat kami terkesan. Kami berharap Kota Probolinggo terus berupaya untuk membangun kota berkelanjutan. Salah satu upayanya yakni membangun lebih banyak lagi jalur sepeda dan lebih giat melakukan kampanye bersepeda,” ungkap Peter. (mir/alf/fa)