Anvapro 2022, Upaya Tingkatkan Pelayanan Publik di Kota Probolinggo

2022

MAYANGAN - Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo melalui Badan Perencanaan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappeda Litbang) akhirnya mengumumkan nama-nama pemenang Lomba Anugerah Inovasi Kota Probolinggo (Anvapro) tahun 2022, Selasa (9/8).

Untuk kategori Perangkat Daerah (PD) juara 1 diraih oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dengan inovasi aplikasi SI Ijol (Sistem Ijazah Online); juara 2 Handal PIRT UMKM dari Puskesmas Ketapang dan juara 3 inovasi Portal Emas (Probolinggo Digital Melayani Masyarakat) dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo).

Sedangkan kategori masyarakat, juara 3 Wastafel Portabel diraih Muhamad Sholeh dari Kelurahan Sukabumi; juara 2 Bank Sampah Gerpesh Jitu RW 17 Kelurahan Kebonsari Kulon dan juara 1 Kampung Batik Baremi Kelurahan Sukabumi Kecamatan Mayangan.

Giat yang melibatkan 12 inovator dari dua kategori itu, dihadiri langsung oleh Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin yang didampingi Sekretaris Daerah drg. Ninik Ira Wibawati dan Kepala Bappeda Litbang Tartib Gunawan.

Pemberian penghargaan terhadap inovator melalui ajang Anvapro 2022, merupakan bagian dari komitmen wali kota. Dimana inovasi menjadi salah satu cara untuk menyelesaikan simpul permasalahan, dari level terbawah hingga paling atas.

Wali Kota Habib Hadi pun terus mendorong agar setiap perangkat daerah, dunia usaha hingga masyarakat umum untuk berupaya menciptakan inovasi di lingkungan kerja masing-masing. “Terutama bagi PD agar output setiap program dan kegiatan adalah inovasi. Dalam rangka memantapkan reformasi birokrasi pada bidang pelayanan publik dan tata kelola pemerintahan, diperlukan inovasi-inovasi secara berkesinambungan. Sehingga masyarakat mendapatkan pelayanan terbaik,” katanya.

Mengusung tema “Membangun Budaya Inovasi Menuju Kota Probolinggo Hebat dan Handal”, orang nomor satu di kota ini menyampaikan harapan besarnya terhadap komitmen, sinergitas, dan kontribusi untuk selalu mengedepankan budaya kerja inovatif di lingkungan kerjanya. “Sejatinya inovasi ini lahir dari adanya kemauan, bukan semata mengandalkan biaya. Teruslah menghasilkan kebaikan tanpa pusing mengejar pujian dan pengakuan,” serunya.

Kepala Bappeda Litbang Tartib Gunawan menyampaikan Anvapro 2022 sebagai wadah mengapresiasi kepada nominator yang telah secara aktif berkontribusi terhadap peningkatan pelayanan publik. Khususnya tata kelola, pemerintahan dan daya saing daerah. Tak hanya itu, kreasi inovasi di berbagai bidang yang diimplementasikan di tengah-tengah masyarakat juga harus ditumbuhkan.

Menurut Tartib, perubahan tersebut akan mendukung pencapaian Kota Probolinggo, untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan publik, pemberdayaan dan peran serta masyarakat serta peningkatan daya saing daerah.

Sementara itu, Ketua Dewan Juri Wawan Sobari mengatakan Anvapro 2022, lahir dari upaya menumbuhkembangkan dan menyebarluaskan praktik-praktik inovasi yang baik secara berkelanjutan perlu terus dilakukan dengan cara memotivasi dan memacu kreativitas pemerintah daerah dan masyarakat.

Sebagai tim penilai, ia mengaku bangga bisa mengenal Kota Probolinggo lebih dekat. Karena, menurutnya, kota ini adalah salah satu kota yang memiliki inisiasi memberikan penghargaan melalui Bappeda Litbang setempat. “Saya melihat, sinergitas yang dilakukan Pemkot beserta jajarannya begitu penting dan solid. Karena mendorong suatu inovasi itu nggak bisa di kotak-kotakkan karena adanya perbedaan tupoksi,” ucapnya.

Praktisi Inovasi itu menambahkan, pelaksanaan lomba ini tak semata-mata bertujuan sebagai ajang kompetisi. Namun juga untuk melaksanakan fungsi pembinaan penerapan inovasi yang benar, diperuntukkan bagi PD di lingkungan Pemkot, ASN dan masyarakat umum baik secara perorangan atau kelompok yang ber-KTP Kota Probolinggo.

Ditemui usai giat berlangsung, penggagas inovasi wastafel portable Muhamad Sholeh mengaku senang atas apresiasi yang diberikan Pemkot Probolinggo padanya. Hal ini menunjukkan kepedulian pemerintah. “Alhamdulillah, bersyukur sekali. Karena konsep awal kami ini bukan berharap pada apresiasinya, melainkan lebih pada bagaimana manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat, khususnya pada masa covid-19 sedang tinggi-tingginya,” katanya.

Soleh sebagai innovator dari unsur masyarakat berharap inovasi-inovasi yang tumbuh di masyarakat bisa terakomodir oleh pemerintah. Sehingga kreativitas itu tak hanya sekadar angan dan niat tetapi juga dapat diwujudkan dengan adanya pendampingan dari instansi terkait. (es/fa)

BAGIKAN