MAYANGAN - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghadiri peringatan Hari Nusantara ke-23 tahun 2022 di Pelabuhan Perikanan Pantai Mayangan Kota Probolinggo, Senin (26/12). Kehadiran Gubernur Jatim disambut hangat Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin selaku tuan rumah.
“Selamat datang di Kota Bayuangga, kota dengan potensi sumber daya alam terutama kelautan dan perikanan yang cukup besar karena berbatasan langsung dengan Laut Jawa dan masuk dalam konstelasi regional Bromo Tengger Semeru,” ucap wali kota dalam sambutannya.
Habib Hadi baru saja meraih anugerah Satyalancana Wira Karya bidang pengelolaan, pengembangan dan pembangunan kelautan dan perikanan pada puncak peringatan Hari Nusantara tahun 2022, pada 13 Desember lalu di Wakatobi Sulawesi Tenggara.
“Alhamdulillah kami dianugerahi Satyalacana Wira Karya oleh Presiden Joko Widodo. Penghargaan ini mendorong kami untuk terus meningkatkan produktivitas rakyat di sektor kelautan dan perikanan, untuk meningkatkan ekonomi berbasis kerakyatan serta menjaga dan mengelola laut dan pesisir dengan segala potensi di dalamnya,” ujarnya.
Wali kota menjelaskan, dengan potensi yang dimiliki Kota Probolinggo seperti Pelabuhan Tanjung Tembaga sebagai salah satu tempat sandar kapal pesiar, Pelabuhan Probolinggo terminal baru sebagai pelabuhan niaga dan bongkar muat, Pelabuhan Perikanan Pantai Mayangan sebagai tempat sandar dan bongkar muat kapal-kapal perikanan serta Pantai Permata yang memiliki keindahan pohon cemara dan hutan bakau, semuanya harus dikelola dan dikembangkan dengan baik sehingga dapat membawa kesejahteraan bagi masyarakat. Habib Hadi meyakini, kesemuanya ini tidak dapat dilakukan sendiri oleh Pemerintah Kota Probolinggo, harus ada campur tangan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan stakeholder lainnya.
“Alhamdulillah, program perlindungan bagi nelayan di Kota Probolinggo melalui BPJS Ketenagakerjaan sudah berjalan. Di tahun 2022 nelayan yang tercover berjumlah 2.867, di tahun 2023 sekitar 2.300 nelayan. Ada penurunan dari tahun 2022 karena faktor meninggal dunia, usia tidak memenuhi syarat dan sudah beralih profesi,” terang Habib Hadi.
Wali kota menambahkan, pihaknya sedang berupaya mendukung Pelabuhan Kota Probolinggo dengan mendirikan BUMD dalam bentuk Perseroda (Perseroan Daerah). Hal ini dilakukan untuk memberikan manfaat bagi perkembangan perekonomian daerah, menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang/jasa yang bermutu bagi pemenuhan hajat hidup masyarakat sesuai kondisi, karakteristik dan potensi daerah berdasarkan tata kelola perusahaan yang baik dan memperoleh keuntungan untuk kesejahteraan masyarakat.
“Untuk itu kami sangat membutuhkan dukungan Ibu Gubernur dalam mewujudkan hal ini, untuk lebih meningkatkan pembangunan dan nilai-nilai kehidupan masyarakat pesisir. Mudah-mudahan apa yang kami rencanakan ini diberi kelancaran dan mendapat dukungan dari berbagai pihak,” harapnya.
Dalam rangkaian kegiatan peringatan Hari Nusantara ke 23 Gubernur Khofifah memberikan penghargaan kepada sejumlah kepala daerah yang berperan aktif dalam pembangunan sektor kelautan dan perikanan yaitu Kota Probolinggo, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Banyuwangi.
Sejumlah kepala daerah berprestasi dalam mengelola sumber daya kelautan dan perikanan pun mendapat penghargaan. Yaitu Kabupaten Gresik sebagai pembina budidaya bandeng terbaik, Kabupaten Sumenep sebagai pembina budidaya rumput laut terbaik, Kabupaten Sidoarjo sebagai pembina budidaya udang windu terbaik dan Kabupaten Blitar sebagai pembina budidaya ikan hias terbaik.
Selain itu juga diserahkan bantuan sosial kepada 841 nelayan di Kota dan Kabupaten Probolinggo senilai Rp 600 ribu per orang. Kemudian penyerahan bantuan hibah bagi kelompok nelayan dan penyerahan kartu peserta BPJS ketenagakerjaan bagi 300 nelayan di Kota dan Kabupaten Probolinggo.
Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah mengatakan Hari Nusantara sebagai momen yang bisa mendekatkan semua pihak untuk terus menerus melakukan penguatan kedaulatan nasional. “Laut adalah pemersatu dan bukanlah pemisah pulau-pulau. PR negeri ini adalah persatuan, kedua persatuan dan ketiga persatuan lagi. Persatuan akan menjadi kekuatan untuk membangun bangsa ini dengan berbagai keberagaman etnis, agama, suku dan budaya, tetapi semua ini akan menjadi bagian dari kekuatan yang mempersatukan wilayah NKRI,” ujarnya.
Dengan tema Hari Nusantara Jawa Timur “Ayo ke Laut Aja”, artinya bahwa ada sumber kehidupan yang luar biasa yang ada di laut. Hingga saat ini, menurut Khofifah, Provinsi Jawa Timur masih berada pada proses pemberian penguatan pada pemberdayaan pendampingan di sektor perikanan.
“Sebulan yang lalu saya memimpin misi dagang ke Mesir, ternyata diketahui ada ikan yang menurut saya biasa-biasa saja, tetapi ekspor ke Mesir cukup luar biasa. Sebagian besar ikan merupakan impor dari Indonesia terutama Jawa Timur. Sehingga para kepala daerah perlu membangun konektivitas terkait hasil tangkapan laut dengan market ekspor yang harus kita kuatkan,” tandasnya.
Khofifah juga mengajak semua pihak terutama kepala daerah dan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan di kota/kabupaten di Jawa Timur agar memperkuat nilai tambah bagi nelayan. “Memang maritim kita sangat luas dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan income, harusnya bisa terus ditingkatkan. Mari kita jaga Jawa Timur, kita jaga Indonesia,” serunya. (mir/fa)