KEDOPOK - Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Aminah Hadi Zainal Abidin membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Tindak Lanjut Hasil Assesment dan Penyusunan Program Pembelajaran Individu (PPI) Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) PAUD Kota Probolinggo Tahun 2022, Rabu (23/2) di Aula SMKN I Probolinggo.
Istri dari Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin itu mengatakan pendidikan adalah hak bagi setiap warga, yang dijamin dalam Undang-Undang Dasar RI Tahun 1945 Pasal 31 Ayat (1). “Yang menyatakan bahwa setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan yang layak,” katanya.
Ia menambahkan, dalam konvensi internasional pada bidang pendidikan di Dakar Afrika Selatan, telah mengamanatkan semua negara agar wajib memberikan pendidikan dasar yang bermutu kepada semua warga dan menyediakan pendidikan yang berkualitas, inklusif dan berkesetaraan, untuk mendukung kesempatan belajar sepanjang hayat bagi semua.
“Penyediaan pendidikan yang berkualitas, inklusif dan berkesetaraan ini tak terlepas dari assessment dan penilaian yang menjadi salah satu media atau sarana untuk mendukung program dan kinerja yang akan berjalan. Baik terhadap tujuan maupun pada capaian hasil pembelajaran,” terangnya.
Kemudian evaluasi, lanjutnya, juga diterjemahkan sebagai proses pemberian status atau keputusan atau klasifikasi terhadap suatu hasil assesment dan penilaian. Terkait hal itu, penyusunan Program Pembelajaran Individu (PPI) ABK PAUD merupakan sebuah inovasi yang sangat membantu dan penting bagi peningkatan kualitas pendidikan inklusif.
PPI sendiri adalah rencana pengajaran yang dirancang untuk satu orang peserta didik berkebutuhan khusus atau yang memiliki kecerdasan atau bakat istimewa. “PPI juga dikatakan program yang dinamis. Artinya sensitif terhadap berbagai perubahan dan kemjauan peserta didik. Disusun oleh sebuah tim yang terdiri dari orang tua murid, guru kelas, guru mata pelajaran, guru pendidikan khusus dan peserta didik yang bersangkutan, yang disusun secara bersama-sama,” tuturnya.
Bunda PAUD juga mengajak puluhan peserta untuk bersama merumuskan dan membangun sistem koordinasi dan komunikais aktif antara satu dengan yang lainnya agar dapat bersinergi dan terintegrasi. Aminah berharap, para peserta dapat berperan aktif dan memposisikan diri sebagai motivator yang mampu membangun kesamaan visi tentang penyelenggaraan inklusif Kota Probolinggo, dalam rangka mendorong capaian renstra penyelenggraaan layanan pendidikan yang holistic-integratif, peningkatan aksebilitas yang berkualitas, melalui penguatan ekosistem yang bijaksana.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Probolinggo M. Maskur menyampaikan bahwa tujuan diselenggarakannya giat ini adalah untuk memberikan pemahaman secara teknis mengenai assessment dan penyusunan program pembelajaran individu anak berkebutuhan khusus sekaligus memaksimalkan potensi inovasi pendidikan inklusi dan lembaga PAUD sebagai salah satu bidang pendidikan di Kota Probolinggo.
“Dalam giat ini kami juga menggandeng narasumber. Diantaranya Bunda PAUD Kota Probolinggo dan salah satu dosen Pendidikan Luar Biasa di Universitas Negeri Malang Dr Ahsan Romadlon Junaidi,” tutupnya. (Sonea)