Dispopar Dorong UMKM Terus Berinovasi dan Menjaga Higienitas Sajian Kuliner

2022

MAYANGAN - Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Dispopar) Kota Probolinggo berikan pelatihan peningkatan inovasi dan higienitas sajian kuliner bagi 40 peserta dari UMKM dan perwakilan pondok pesantren yang tergabung dalam OPOP (one pesantren one product) di Kota Probolinggo, di salah satu café di Jalan Dr Saleh, Selasa (14/6).

Dengan menggandeng narasumber dari Perkumpulan Chef Profesional Indonesia (PCPI) dan Akademi Sages Surabaya, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, motivasi dan kemampuan para pengelola kuliner dalam melakukan inovasi dan meningkatkan higienitas sajian kulinernya agar lebih berkualitas dan bernilai jual. “Mudah-mudahan bisa diterapkan nanti saat pelatihan ini selesai untuk produk-produk yang akan disajikan atau dipasarkan,” ujar Plt Kepala Dispopar, Fajar Poernomo dalam laporannya.

Fajar menginginkan para peserta mampu menggali inovasi dari produknya agar menjadi lebih menarik sehingga wisatawan yang berkunjung ke Kota Probolinggo menjadi penasaran dan ketagihan untuk datang kembali. “Kuliner adalah salah satu penunjang pariwisata juga. Mudah-mudahan melalui pelatihan ini akan membuka langkah ke depan bisa mengikuti festival-festival untuk memperkenalkan produk-produk khas Kota Probolinggo,” bebernya.

Sementara itu, Asisten Administrasi Umum Budiono Wirawan mengatakan adanya destinasi atau daya tarik wisata saja tidaklah cukup, oleh karenanya cita rasa makanan dan minuman yang disajikan baik oleh warung kopi atau restoran harus menarik. Ditambah dengan pelayanan dan kebersihan juga menjadi hal yang diutamakan. 

“Pelaku usaha kuliner harus benar-benar memperhatikan proses pembuatan mulai dari penyediaan bahan baku, pengolahan bahan baku, pengolahan masakan dan pengemasannya yang nantinya dapat dijadikan paket wisata yang sangat menarik dan digemari masyarakat khususnya wisatawan yang berkunjung ke Kota Probolinggo,” tuturnya membuka pelatihan.

Budi menambahkan potensi wisata atau budaya lokal saat ini menjadi inspirasi bagi masyarakat setempat untuk mengembangkan wisata lokal di daerahnya. ”Kita memang sedikit memiliki sumber daya wisata alam, tetapi kita memiliki sumber daya wisata buatan yang luar biasa. Hotel-hotel juga sudah representatif, ini kesempatan bagi kita untuk menarik wisatawan menghabiskan uangnya di Kota Probolinggo. Pelatihan ini adalah kesempatan untuk mengembangkan produk olahan makanan dan minuman menjadi lebih menarik dan berkualitas,” urainya.

Hal ini juga sejalan dengan program pemerintah yang terus digencarkan yakni P3DN (Percepatan Peningkatan Produk Dalam Negeri) sebagai upaya mendorong masyarakat menggunakan produk dalam negeri daripada produk impor. “Ini kesempatan besar bagi pelaku usaha kuliner dan saya mengimbau agar lebih memperhatikan kualitas kebersihan makanan yang disajikan atau dijajakan bagi wisatawan dan pengunjung yang singgah di Kota Probolinggo. Hingga nantinya kenangan akan kuliner wisata Kota Probolinggo dengan rasa nikmat serta tingkat kehigienitasnya baik dan benar, mampu membuat rindu bagi siapapun yang berkunjung ke Kota Probolinggo,” harap Budi.

Subkoordinator Pemberdayaan Masyarakat dan Ekonomi Kreatif Dispopar, Riski Fadhilah mengungkapkan melalui pelatihan ini diharapkan ada sharing pengetahuan untuk meningkatkan inovasi produk UMKM dan higienitasnya. 

“Apalagi sekarang dengan sertifikat CHSE yang diberlakukan di semua tempat wisata, harapannya bisa mendukung dari destinasi-destinasi yang telah dikelola oleh pokdarwis agar memiliki bekal untuk menghasilkan makanan yang khas. Dengan narasumber chef handal yang memiliki pengalaman di Dubai bertujuan agar standar baik nasional maupun internasional bisa tersampaikan dan menambah daya saing produk UMKM. Kedepan kegiatan ini akan terus diberikan dan UMKM yang telah mengikuti pelatihan ini akan tetap kami pantau perkembangannya,” terang Riski. (mir/fa

BAGIKAN