Festival Batik Promosikan Karya Pembatik Kota Probolinggo

2022

MAYANGAN – Festival Batik Khas Kota Probolinggo 2022 gelaran Dekranasda setempat dalam rangka Hari Batik Nasional digeber begitu meriah dan berkesan, Senin (31/10) malam. Forkopimda, Sekda dan Kepala Perangkat Daerah (PD) beserta staf berlenggak-lenggok mengenakan karya batik KIBRO (Komunitas Batik Kota Probolinggo).

Festival Batik Khas Kota Probolinggo Tahun 2022, diikuti oleh sebanyak  33 peserta, berasal dari PD di lingkungan Pemerintah Kota Probolinggo. Dimana setiap peserta mengenakan busana batik khas kota yang dikenal dengan ikon mangga, anggur dan anginnya.

Bak seorang model, para peserta berlenggak-lenggok selama 2 menit melewati green carpet, diiringi hentakan musik tradisional dari Bahana Suara Bayuangga. Diawali dengan penampilan Parade all PD yang dipimpin Sekda Kota drg Ninik Ira Wibawati, lalu peserta dari masing-masing PD yang terdiri dari 1 orang kepala PD didampingi 10 orang stafnya.

Berdasarkan penilaian 3 juri independen yang hadir, yakni dari RAMS Management Ridwan, Model Senior Nani Kastip dan Putri Kesehatan yang juga tercatat sebagai seorang model aktif, Jessi terpilih 5 juara. Mereka dinyatakan menang karena keserasian busana dan performa saat peragaan berlangsung.   

Juara 1 diraih Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), disusul Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Bagian Kesra dan juara berikutnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud), Dinas Kesehatan P2KB. Sedangkan juara pendamping terfavorit disabet Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Ditemui usai acara, Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin mengungkapkan bahwa gegap gempita festival yang digelar untuk pertama kalinya ini adalah wujud nyata partisipasi dan dukungan pembatik di Kota Probolinggo yang sangat luar biasa. Dimana dari gelaran yang dimulai sekira pukul 19.00 WIB itu, tampak banyak keanekaragaman batik khas yang dimiliki kota dengan melibatkan PD yang ada sebagai talent-nya.

“Ini adalah salah satu komitmen untuk memunculkan batik-batik khas kota, dan upaya mengangkat UMKM yang ada, khususnya pembatik. Untuk kita kenalkan, kita promosikan, bahwasanya batik Probolinggo tak kalah dengan batik dari daerah lain,” ungkapnya.

Sementara itu ditemui terpisah, Kepala Diskominfo Kota Probolinggo Pujo Agung Satrio mengaku tak menyangka ia dan timnya akan lolos menjadi pemenang. “Nggak nyangka. Yang pasti ini hasil kerja keras teman-teman yang sudah berlatih selama dua hari ke belakang. Teman-teman, ini berkat kalian yang luar biasa hebat dan handal,” tutupnya.

 

Dekranasda Dukung Perkembangan Batik dan Tingkatkan Daya Saing

“Karya mereka begitu luar biasa. Karya mereka mempunyai karakter dan nilai budaya yang indah. Karya mereka begitu menawan,” tegas Ketua Dekranasda Kota Probolinggo Aminah Hadi Zainal Abidin, saat membuka festival di kawasan Alun-alun.

Aminah menjelaskan, setelah adanya pengukuhan, maka pengembangan kreativitas seni kerajinan perlu digali, dilestarikan, dibina dan didorong untuk terus tumbuh dan berkembang. Disinilah peran Dekranasda harus terus melakukan berbagai program agar batik Probolinggo terus berjaya di kota dan negaranya sendiri.

Bersama Pemkot, pihaknya mendukung perkembangan batik dengan memberikan berbagai upaya meningkatkan daya saing IKM. Diantaranya melalui kegiatan pelatihan teknik produksi batik dan turunannya, fasilitasi promosi dan pemasaran produk lokal, fasilitasi perlindungan hak kekayaan intelektual berupa merek dagang, sertifikasi batikmark, sertifikasi proses batik, membangun pusat oleh-oleh dan galeri Dekranasda dan pendirian rumah sentra batik dan kerajinan.

Pada kesempatan tersebut, Aminah yang tampil cantik mengenakan dress batik berwarna coklat keemasan itu juga mengapresiasi pengrajin batik lokal yang telah menjaga dan menciptakan karya-karya adiluhung bagi bangsa. Sehingga menambah kekayaan dan keragaman kebudayaan Indonesia, yang nantinya juga dapat ikut memberdayakan perekonomian masyarakat.

Ia juga menyampaikan terimakasihnya pada Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin, Forkopimda, kepala Perangkat Daerah (PD) dan semua pihak yang telah mendukung kemajuan dan kejayaan batik Indonesia, khususnya di Kota Probolinggo. “Semoga batik Indonesia semakin berjaya dan lestari sepanjang masa,” ucapnya.

Lebih lanjut Aminah menuturkan, festival ini sebagai bentuk peneguhan komitmen untuk melestarikan batik, mengokohkan persatuan Indonesia melalui batik, dan untuk terus menumbuhkan ekonomi rakyat yang merata melalui batik.

“Sebagai upaya peningkatan daya saing produk unggulan Kota Probolinggo, saya mengajak bapak ibu, anak-anak, tua ataupun muda, masyarakat Kota Probolinggo, untuk menggunakan produk hasil karya masyarakat kita sendiri. Sehingga bisa meningkatkan kualitas serta kesejahteraan pelaku usahanya,” serunya.

Hari Batik Nasional yang merupakan bagian tak terpisahkan atas pengukuhan UNESCO, bahwa batik Indonesia menjadi warisan budaya dunia tak benda yang ditetapkan tanggal 2 Oktober 2009 lalu. Pengukuhan UNESCO tersebut menjadi suatu kebanggaan dan sekaligus tantangan bagi bangsa Indonesia, karena seluruh pemangku kepentingan batik di Indonesia harus melestarikan, memelihara dan melindungi batik sebagai warisan budaya yang berkelanjutan. (es/fa)

BAGIKAN