Festival Tempe Sumbertaman Hadirkan Potensi Kearifan Lokal

2022

WONOASIH - Kecamatan Wonoasih tak pernah berhenti menggali potensi kearifan lokal yang ada di wilayahnya. Kali ini, suasana pagi di Jalan Kembar Perum Sumber Taman Indah disulap dengan semaraknya giat  Festival Tempe 2022, Minggu (4/12).

Giat yang dimulai sekira pukul 6 pagi itu dihadiri Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin yang didampingi Kepala Bappeda Litbang Tartib Gunawan, Kepala Diskominfo Pujo Agung Satrio, Camat Wonoasih Deus Nawandi, tokoh masyarakat Budi Krisyanto, dan lurah se-Kecamatan Wonoasih.

Festival Tempe adalah wujud komitmen dalam mengenalkan dan melestarikan kearifan lokal masyarakat yang ada di Kelurahan Sumbertaman. “Tentunya, saya sangat mengapresiasi kegiatan ini. Yang mana menjadi bukti adanya kolaborasi yang baik antara masyarakat bersama pemerintah dalam hal ini Kecamatan Wonoasih,” kata Wali Kota Habib Hadi saat sambutan.

Pada kesempatan itu, orang nomor satu di Kota Probolinggo tersebut juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi sebesar-besarnya, atas partisipasi, kekompakan dan dukungan masyarakat khususnya di Kelurahan Sumbertaman, pada pelaksanaan ajang kompetisi persahabatan dunia, We Love Cities, beberapa waktu lalu.

Sehingga mengantarkan kota kecil seperti Kota Probolinggo, keluar sebagai pemenang secara global, mengalahkan kota-kota besar lainnya seperti Jakarta dan Balikpapan, bahkan puluhan kota lainnya di dunia. “Saya kira menang di wilayah Asia saja. Tapi ternyata kita masuk nomer satu, juara global winner, seluruh dunia. Luar biasa,” serunya bangga.

Ia berharap, kebersamaan dan kekompakan itu dapat terus digerakkan sehingga dapat membentuk suasana yang positif dan dapat mendatangkan manfaat bagi masyarakat. Festival ini, tambahnya, juga merupakan momen para perajin tempe di Kampung Tempe RW 02 Kelurahan Sumbertaman, untuk menunjukkan bahwa banyak ragam olahan atau kreasi tempe yang disajikan sebagai menu favorit keluarga.

“Contohnya hari ini kita dapat saksikan aneka produk olahan inovatif berbahan dasar tempe. Anak-anak kalau mau makan tempe terus tanpa ada kreasi, nggak menarik ya. Saya juga tadi lihat ada brownies tempe, bakso tempe, ya. Juga ada gelaran produk UKM serta penampilan kesenian yang tentunya akan mendatangkan perputaran ekonomi bagi masyarakat lokal,” jelasnya.

Habib Hadi menilai, aktivitas masyarakat di lingkungan kelurahan seperti ini harus terus dilestarikan. Sehingga, dengan bermunculannya aneka kreasi kegiatan masyarakat, akan menambah semarak kalender wisata lokal bagi Kota Probolinggo. Dan pada akhirnya akan menggerakkan roda perekonomian secara masif bagi masyarakat.

Usai memberikan sambutan, Wali Kota Habib Hadi melakukan pemotongan satu papan tempe, yang sudah disiapkan diatas sepeda kumbang, yang sering digunakan pedagang tempe pada zaman dulu, dalam menjajakan produknya secara berkeliling. Potongan demi potongan tempe itupun lantas diserahkan pada perwakilan masyarakat dan pengunjung yang hadir pagi tadi.

Selain itu juga ada pengenalan sejarah terbentuknya Desa Sumbertaman tempo doeloe, yang sekarang dikenal dengan Kelurahan Sumbertaman, yang dibacakan Budi Krisyanto.

“Mari kita miliki kebanggaan, berada di Kelurahan Sumbertaman. Dengan kebanggaan ini, kita bisa berkreasi, berinovasi dan turut serta berpartisipasi mewarnai pembangunan Kota Probolinggo. Jayalah Sumbertaman,” tegas pria yang akrab disapa Beka itu.

Wali Kota Habib Hadi dan rombongan meninjau pameran produk UKM dan mencicipi ragam kreasi berbahan dasar tempe. Sekaligus mengabulkan ajakan swafoto dari masyarakat. 

Ditemui di sela-sela acara berlangsung, Sekretaris Camat (Sekcam) Wonoasih Yudho Pratomo menyampaikan bahwa giat ini bermula dari adanya aspirasi masyarakat terkait potensi peningkatan perekonomian yang ada di sekitar kelurahan Sumbertaman. 

“Untuk mengenalkan dan mempromosikan produk UMKM khususnya produk olahan berbahan dasar tempe, juga mengenalkan dan melestarikan kebudayaan lokal yang ada, yakni kolosal kampung tempe, naga sai. Lalu ada bazar pelayanan dengan menggandeng Perangkat daerah terkait, seperti pembayaran PBB, donor darah, BPJS ketenagakerjaan, layanan adminduk & posbindu. Juga ada fashion show daur ulang,” terangnya.

Sementara itu, menurut salah satu pengunjung, Annisa, yang menarik dari festival ini yakni adanya varian tempe yang banyak dikreasikan dalam olahan tertentu. “Biasanya kan tempe ya digoreng, bacem, sambal. Tadi saya lihat ada yang dibuat nugget, burger, brownies dan yang paling bikin penasaran tuh bakso tempe. Kan itu sesuatu yang baru, ya, dan rasanya juga nggak kalah enak dengan bakso daging atau ikan ternyata. Bisa dijadikan alternatif makanan, biar yang makan juga nggak bosen,” katanya. (es/fa) 

BAGIKAN