Gelar Pelatihan Olah Makanan, Habib Hadi: Konsisten Jaga Kualitas dan Mutu Produk Jadi Kunci Sukses Berusaha

2022

KANIGARAN - Dijelaskan oleh Ketua Pokmas Amanah Soleh dalam laporannya, tujuan digelarnya Pelatihan Dasar Olahan Makanan bagi Kader PKK di Kelurahan Tisnonegaran Kecamatan Kanigaran adalah untuk meningkatkan sumber daya manusia bagi para pelaku UMKM serta memberikan daya saing dalam menghadapi persaingan global usaha.

Pelatihan ini mengundang 45 orang kader PKK dan pelaku UMKM, Senin (22/8) di Ombass Resto dengan seorang narasumber Ketua Komisi 1 DPRD Drs. Mokhamad Jalal dengan materinya Bimtek Dasar Pengolahan Hasil Pertanian.

Giat ini sejalan dengan pernyataan Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin yang menilai bahwa Kota Probolinggo memiliki potensi sumber daya alam berupa hasil perikanan. “Apa yang diselenggarakan Pokmas Amanah ini dapat menjadi motivasi dan semangat kita, jika dalam usaha tidak boleh dilakukan dengan cara instan. Kita dalam menjalankan usaha itu membutuhkan proses. Kalau instan, hati-hati juga cepat untuk kehilangannnya,” terangnya.

Menurutnya, pelatihan ini dapat memberikan ilmu dan skill pada pelaku UMKM dalam pengolahan makanan sehingga selanjutnya, dibutuhkan konsistensi dengan menjaga mutu dan kualitas. “Begitu mutu dan kualitasnya bagus, barulah mereka boleh bersaing harga. Yang terpenting dalam melakukan usaha itu adalah harus betul-betul konsisten terhadap mutu dan kualitasnya,” tandasnya.

Habib Hadi juga tak segan mengingatkan peserta agar tidak berhenti di situ saja. Ia menyarankan pada pihak pokmas, kelurahan dan kecamatan untuk berkoordinasi dengan perangkat daerah terkait untuk ikut serta merancang (packaging) hasil olahan makanannya supaya menarik. Tak hanya itu, ia juga menyarankan pelaku usaha olahan makanan ini untuk mendaftarkan diri pada e-umkm agar dapat memasarkan produknya.

Habib Hadi berharap giat ini dapat memberikan semangat baru untuk berinovasi mengambil langkah besar untuk melakukan suatu hal yang nyata. “Karena kendala kita mau maju melangkah, masih maju mundur, belum dilakukan mikir ruginya dulu. Ada kemauan untuk melakukan tapi modalnya tidak ada,” katanya.

Menurutnya tantangan ke depan adalah persoalan ekonomi. Dibutuhkan sikap mandiri pada setiap pelaku usaha dalam menghadapi segala persoalan. (DY/alf)

BAGIKAN