Hasil Panen Jagung Lampaui Target, Wali Kota Gercep Pikirkan Pemasaran Produk

2022

PROBOLINGGO – Temu tani dan panen jagung bersama Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin berlangsung di tiga lokasi sekaligus, Selasa (6/12). Jagung hibrida NK 212 hasil bantuan bibit dari Pemkot Probolinggo itu pun diapresiasi oleh wali kota saat melihat langsung hasil panennya.

“Saya melihat dan mengecek langsung bantuan benih jagung yang diserahkan pemerintah kepada kelompok tani, alhamdulillah berjalan sesuai harapan. Melihat hasil panennya bagus dan sesuai dengan komitmen pemerintah,” ujar Habib Hadi saat di lokasi pertama, Poktan Sumber Barokah Kelurahan Pakistaji, Kecamatan Wonoasih.

Ya, di bulan Agustus lalu, Pemkot Probolinggo melalui Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) telah memberikan bantuan benih jagung hibrida jenis NK 212 kepada para kelompok tani se Kota Probolinggo. Selang waktu 6 bulan hasil panen pun sudah bisa dinikmati.

Selain di Pakistaji, temu petani dan panen jagung juga berlangsung di Poktan Dewi Sri Kelurahan Kebonsari Wetan Kecamatan Kanigaran dan Poktan Tani Makmur Kelurahan Kareng Lor Kecamatan Kedopok.

Melalui kesempatan ini, wali kota mengharapkan masukan baik tentang bantuan benih jagung, kebutuhan para kelompok tani dan kendala yang dihadapi. Tidak hanya itu, Habib Hadi juga mengharapkan masukan dari kelompok wanita tani terkait pemanfaatan hasil panen menjadi olahan yang berkualitas dan bernilai ekonomi.

“Jika harga panen turun maka bisa diolah menjadi olahan yang bermanfaat dan ini bagus. Jadi saya minta DPKPP melakukan pendampingan sehingga jika hasil produksi olahannya itu meningkat dan ada potensi ekonomi maka perlu didorong. Kita libatkan PD terkait misalkan dari DKUPP mengenai pemasaran, packaging, PIRT dan lainnya sehingga semua bisa berkolaborasi,” imbuhnya.

Bahkan pihaknya telah berencana menjalin kerja sama dengan daerah lain terkait pemasaran hasil panen atau produksi kelompok tani. “Insyaallah kerja sama ini akan dilakukan di akhir tahun ini, saya sudah bertemu dengan Bupati Solok yang akan berkunjung kesini untuk melakukan MoU, jadi kelompok tani ini akan memiliki jaringan lintas wilayah,” ungkapnya.

Habib Hadi berharap jika kerja sama ini telah berjalan, para kelompok tani dapat menjaga kepercayaan dan kualitas produksinya serta memiliki jaringan lintas wilayah. Ia juga meminta, jika ada masukan daerah lainnya yang bisa bekerja sama dengan Pemkot Probolinggo, pihaknya akan menindaklanjutinya.

“Kalau tidak begini, kita akan kalah pasar sehingga kelompok tani menjadi tidak semangat. Kota Probolinggo memang kota kecil dengan kelompok tani yang cukup banyak sehingga harus dikembangkan sayapnya. Jika semua setuju akan segera ditindaklanjuti dan diagendakan. Sehingga hasil produksi kelompok tani kita sudah memiliki pasarnya,” harapnya.

Tak berlama-lama, para kelompok tani memberondong wali kota dengan berbagai masukan dan pertanyaan. Salah satunya dari kelompok tani Anugerah Sejahtera Kelurahan Kedunggaleng yang mengakui kualitas benih jagung hibrida NK 212 sangat bagus.

“Tetapi sarana dan prasarananya kurang, sekalian bisa diberi untuk menghilangkan hama (bule). Alat untuk menggemburkan tanah di kelompok tani kami tidak ada, jadi kami mohon dibantu alat atau mesin untuk menggemburkan tanah (cultivator),” pintanya.

Menanggapi hal itu, Wali Kota Habib Hadi mengatakan semua masukan dan usulan yang disampaikan menjadi catatan penting bagi dirinya. “Insyaallah kita akan lakukan yang terbaik, anggaran sudah disiapkan di DPKPP tetapi tetap melihat sesuai dengan kemampuan. Untuk bibit sudah cukup bagus ya, hanya tinggal menambahkan obat pembasmi hama (bule) saja, sudah saya catat ya. Antara aturan dan regulasi dari pemerintah anda harus paham, insyaallah pemerintah bakal komitmen untuk mendukung aktivitas dan kebutuhan para petani serta sarana prasarananya harus bisa maju,” pesannya.

Ditemui usai kegiatan, Kepala DPKPP Aries Santoso mengatakan kegiatan ini sebagai tindak lanjut dari harapan petani agar wali kota bisa melihat langsung hasil panen jagung hibrida NK 212. “Koordinator penyuluh di masing-masing wilayah kecamatan sudah menyampaikan, hasil panennya ternyata diatas rata-rata. Mudah-mudahan dari sisi harganya tidak dibawah rata-rata atau seandainya petani ingin nilai lebih dari produksi jagungnya mungkin ada upaya pengolahan. Misalnya dibuat tepung jagung atau olahan pangan lainnya,” terangnya.

Dari laporan yang disampaikan, diketahui di wilayah Kecamatan Wonoasih hasil panen jagung hibrida NK 212 mendapatkan taksiran hasil ubinan sekitar 14,88 ton per hektar. Gelondongan a diperkirakan hasil pipilan kering jagung NK 212 mencapai 8,44 ton/ha, diatas rata-rata hasil panen petani. Atau dengan kata lain setiap 1 kg benih jagung NK 212 di lahan yang di ubin berpotensi menghasilkan jagung pipilan kering sebesar 401 kg.

Hal yang sama juga didapat di wilayah Kecamatan Kanigaran, dari taksiran hasil ubinan sebesar 14,24 ton/ha. Gelondongan panen sawah dengan kadar air 35,8% maka diperkirakan hasil jagung pipilan kering mencapai 8,5 ton/ha. Demikian juga di wilayah Kecamatan Kedopok, dari hasil ubinan mendapatkan taksiran hasil sekitar 13,9 ton/ha. Gelondongan panen sawah dengan kadar air terukur 35,8% maka diperkirakan hasil pipilan kering mencapai 8,35 ton/ha.

“Alhamdulillah, wali kota sangat interest dan peduli terkait dengan peningkatan perekonomian para petani. Sehingga apa yang sudah difasilitasi oleh Pemkot benar-benar bisa dilaksanakan dan diketahui manfaatnya. Mudah-mudahan bisa meningkatkan ekonomi petani dan bisa berlanjut di tahun berikutnya,” harap Aries. (mir/fa)

BAGIKAN