Jaring Inovasi Daerah, Bappeda Litbang Gelar ANVAPRO 2022

2022

MAYANGAN - Sebanyak 80 orang terdiri dari perangkat daerah, lurah, sekolah, pondok pesantren dan masyarakat mengikuti sosialisasi penyelenggaraan Anugerah Inovasi Kota Probolinggo (ANVAPRO) 2022 dalam rangka mengawali pelaksanaan kompetisi inovasi.

Giat yang diinisiasi Bappeda Litbang dilaksanakan di Aula Kelurahan Mangunharjo, Kamis (17/3) menghadirkan narasumber praktisi inovasi sekaligus Dosen Universitas Brawijaya Malang Wawan Sobari mengungkap pedoman teknis penyelenggaraan ANVAPRO 2022.

Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin diwakili Asisten Administrasi Umum Budiono Wirawan didampingi Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setiorini Sayekti dalam sambutannya menjelaskan, inovasi merupakan faktor penting untuk mendukung daya saing daerah serta kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh kemajuan inovasinya. Oleh karena itu, setiap pemerintah daerah didorong untuk mengubah penyelesaian masalah dengan cara-cara inovatif.

“Alhamdulillah Wali Kota Habib Hadi tahun 2021 lalu, mendapat penghargaan sebagai kepala daerah penggiat inovasi terbaik di Jawa Timur. Di tingkat nasional, Kota Probolinggo mendapat predikat sebagai kota terinovatif dalam ajang Innovative Government Award (IGA) 2021,” tuturnya.

Tentunya diharapkan penghargaan itu tidak menjadikan lengah dalam menciptakan inovasi baru. Harus ada peningkatan dari yang sudah tercapai di tahun lalu. Untuk itu, Budiono melanjutkan, dirinya mendorong bagi kepala perangkat daerah, camat, lurah hingga akademisi untuk bisa menciptakan inovasi yang mempermudah layanan pada masyarakat.

“Dengan demikian diperlukan inovasi-inovasi baru untuk mendukung pelayanan publik, memperbaiki tata kelola pemerintahan sehingga masyarakat mendapatkan pelayanan terbaik,” harapnya.

10 Inovasi Daerah Terbaik

Kepala Bappeda Litbang Tartib Goenawan ditemui usai acara mengatakan, wali kota telah memberikan penghargaan kepada 10 inovasi terbaik yang dilaksanakan oleh unit kerja di Pemkot Probolinggo. Daintaranya, Kecamatan Kademangan (BPJS Bangkit – Berkas Pelayanan Jalan Sendiri), Dinsos P3A (ULTPK – Unit Layanan Terpadu Penanggulanan Kemiskinan), DLH (PAKDESUN – Partisipasi Komunitas Difabel untuk Sungai), Dispendikbud (Segitiga Bermuda – Sekolah Digital dan Teknologi Informasi Gadget Berorientasi Mutu & Karakter), Diskominfo (View Probolinggo – Visible, Impressive, Energyc, Worth), Kecamatan  Wonoasih (KNKM – Komunitas Noasih Kreatif Mandiri), DKUPP (Kartu UMKM), Puskesmas Kanigaran (Teman Bahagia – Sistem Pembinaan Bagi Penderita Gangguan Jiwa), Puskesmas  Sukabumi (Sari Perak Joss – Satu Hari Perawatan Keluarga Jemput Obati Sampai Sembuh) dan Dispertahankan (Mlijo Online).

Hal itu sebagaimana tertuang dalam UU 23/2014 tentang pemerintahan daerah, PP 37/2017 tentang inovasi daerah yang di dalamnya menyebutkan bahwa fungsi litbang mengkoordinasikan pelaksanaan inovasi daerah dalam rangka peningkatan kinerja pemerintah daerah berbasis inovasi.

Selain itu, Perwali 50/2018 tentang inovasi daerah di lingkungan Pemerintah Kota Probolinggo, disebutkan pula pada SE wali kota nomor 070/4795/425.201/2021 tanggal 21 Juli 2021 tentang inovasi daerah. Bahwa Pemkot Probolinggo mendorong penguatan dan penciptaan inovasi daerah melalui budaya inovasi di semua sektor dan semua level penyelenggaraan pemerintah daerah sehingga setiap instansi diwajibkan membuat inovasi baru minimal satu inovasi setiap tahunnya dan menerapkan keberlanjutan inovasinya. “Harapan saya 10 PD ini menjadi daya ungkit bagi PD-PD yang lain. Kualitas atas inovasi dibanding tahun 2021 lebih meningkat,” beber Tartib. (dewi)

BAGIKAN