KADEMANGAN - “Untuk pertama kalinya saya mengikuti sosialisasi Jatim Bejo dengan harapan, saya bisa menerima orderan dengan mudah. Dan ini sangat bermanfaat sekali di zaman sekarang semua bakul (pelaku kuliner) pegang HP jadi lebih praktis. Sebelumnya pesan melalui whatsapp (WA),” tutur salah satu peserta Sosialisasi Jatim Bejo, Eri Puji, Kamis (3/11) di Pendapa Kecamatan Kademangan.
Eri warga Ketapang, pemilik nama tenar sebagai Bunda Syamil itu mengaku jika untuk menggunakan aplikasi ini (aktivasi) dirinya harus menyertakan nomor HP dan alamat email. “Jadi seperti katalog, jika ada pesanan masuk seperti go food, sudah tertera foto / gambar dan harganya. Jadi nanti ada orderan langsung proses di aplikasi kemudian ada settingan, misalnya orderan untuk satu minggu ada rapat,” jelasnya.
Menurut Camat Kademangan Gofur Effendi, jumlah pelaku UMKM di wilayahnya sekira 3.450 orang. Namun pagi itu, yang diundang hanya perwakilan. “Nantinya secara bertahap acara serupa akan diadakan kembali oleh kami, untuk sementara ini diharapkan getuk tular diantara para peserta yang datang menularkan ke teman-temannya yang lain,” bebernya.
Gofur menjelaskan, dengan aplikasi ini bermanfaat untuk menekan bahkan menghilangkan korupsi sehingga semua transparan. “Tinggal klik, tinggal cari apa yang diinginkan. Saya mau menu ini, nanti pesannya ke UMKM A, misalnya. Selanjutnya, saya membuat surat pesanan. Nanti setelah deal, ada surat pesanannya,” terangnya.
Dengan sosialisasi ini mengajak pelaku UMKM dapat menggunakan pemesanan berbasis online. “Selain itu, selama ini kendalanya di pemasaran. Dengan ikut Jatim Bejo ini tentunya pemasaran bukan hanya tingkat lokal (Kota Probolinggo) tapi juga Jawa Timur bahkan nasional. Karena aplikasi Jatim Bejo sudah terintegrasi dengan pengadaan dari pusat (LKPP). Sehingga kondisi perekonomian khususnya di Kecamatan Kademangan lebih meningkat,” harap Gofur. Giat ini menghadirkan narasumber dari Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Fuad Aansyah. (DY/fa)
