Kelurahan Jrebeng Kidul dan Kebonsari Kulon Ikuti Lomba Kelurahan Berseri Tingkat Jatim

2022

PROBOLINGGO - Sabtu (19/3), Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur mendatangi Kota Probolinggo dalam rangka Evaluasi Teknis Lapangan lomba Kelurahan Berseri. Tahun ini, dua kelurahan masuk dalam kategori pratama yaitu Kelurahan Jrebeng Kidul dan Kelurahan Kebonsari Kulon.

Ya, dua kelurahan tersebut merupakan pemenang lomba kelurahan berseri tingkat Kota Probolinggo. "Jadi, 2 kelurahan ini kami naikkan lagi (lomba kelurahan berseri) tingkat provinsi dalam kategori Pratama. Nah, kategori Pratama ini diikuti oleh 2 RW," Kabid Pengendalian Pencemaran dan Kemitraan Lingkungan Hidup (P2KLH), Neli.

Sesampainya di kantor kelurahan, rombongan mendapat paparan mengenai lingkungan kelurahan dan RW, bagaimana program kerja kader lingkungan, inovasi lingkungan dan manfaat bagi masyarakat sekitar. Paparan disampaikan oleh Lurah Jrebeng Kidul Lutfi Mawahid. 

Dalam paparannya, Lutfi menjelaskan bahwa lomba kelurahan berseri bukan hanya sekadar lomba. "Tapi kami niatkan untuk pembinaan. Membuat lingkungan semakin baik dan lestari. Alhamdulillah masyarakat pun ikut mendukung, malah masyarakat yang bersemangat. Jadi kami pun juga harus semangat," terangnya.

Ketua tim Evaluasi Teknis Lapangan DLH Provinsi Jatim, Achmad Zaini, mengungkapkan bahwa terdapat 151 desa/kelurahan yang mendaftarkan dalam lomba ini. Namun Gubernur Khofifah hanya memberikan kepada 100 desa/kelurahan terpilih tahun 2022 ini.

"Jadi, saya ingin kerjasama ini tidak terhenti sampai disini saja, terus bersinergi dan bekerjasama untuk membawa lingkungan lebih baik lagi. Tahun depan bisa naik menjadi kategori madya dengan menambah 1 RW lagi," harapnya.

Setelah paparan dari lurah selanjutnya  diskusi dan tanya jawab antara tim evaluasi dan perwakilan dari RW terpilih. Tim evaluasi kemudian mengecek lokasi pertama yaitu RW 03 Jrebeng Kidul. 

Abdul Rahman, Ketua RW 03 mengatakan bahwa persiapan untuk mengikuti Kelurahan Berseri sudah dimulai sejak tahun 2020, saat awal pandemi.

"Ini dilakukan sejak PPKM, jadi kita berusaha memenuhi kebutuhan warga. Jadi bukan saat lomba ini saja. Kami kerja bhakti setiap hari. Untuk tanaman, kita (tanam) sesuaikan dengan kebutuhan warga disekitar. Jadi warga yang membutuhkan bisa mengambil tanaman tersebut, gratis,” jelasnya.

Evaluasi dilanjutkan RW 01 Jrebeng Kidul. Di RW ini, tim evaluasi mengecek KRPL Mangga Pisang, media filter ipal, dan KOMPAG (kolam pancing anti galau) yaitu aliran sungai yang dulunya bau, kotor, dan tidak terurus dijadikan tempat memancing dan wisata lokal warga.

Acara di Jrebeng Kidul berakhir dengan pemaparan evaluasi setelah dilakukan pengecekan. Zaini mengatakan, bahwa kondisi di lapangan Jrebeng Kidul sangat luar biasa.

"Suatu kehormatan bagi kami, untuk dapat melihat di lapangan yang kondisinya luar biasa. Tanamannya tidak mengecewakan, masyarakatnya sangat semangat. Untuk biopori juga sudah ada, mungkin ke depan butuh ditambah lagi dan penempatannya ada yang perlu direvisi karena kurang renggang,” jelas Achmad Zaini.

"Hal luar biasa lagi yaitu pabrik tahu, memfasilitasi dari limbahnya menjadi biogas dan dimanfaatkan untuk masyarakat. Kadang, masih banyak limbah pabrik tahu ini yang belum dimanfaatkan,” sambungnya.

Achmad Zaini juga memberikan beberapa poin yang harus ditingkatkan lagi seperti pengelolaan sampah dan memaksimalkan bank sampah yang ada. Setelah pemaparan evaluasi selesai rombongan bergeser ke wilayah Kelurahan Kebonsari Kulon, Kecamatan Kanigaran. (masita)

BAGIKAN