Ketua Tim Penggerak PKK Motivasi Remaja Hindari Perkawinan Dini

2022

KEDOPOK – Tim Penggerak PKK Kota Probolinggo berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) setempat menggelar sosialisasi upaya pencegahan perkawinan remaja. Sekitar 100 siswa SMK Negeri 1 berkumpul di ruang pertemuan sekolah yang terletak di Jalan Mastrip, Jumat (27/5) pagi.

Kepala SMK Negeri 1 Dwi Anggraeni menyatakan, materi ini sangat berharga untuk kelangsungan masa depan. “Bisa menambah wawasan dan pengetahuan bagi remaja agar menjadi generasi muda yang tangguh, bertanggung jawab dan sukses di masa depan,” ujarnya.

Acara yang dibuka Ketua Tim Penggerak PKK Aminah Hadi Zainal Abidin disambut antusias oleh siswa. Ia menuturkan jika sosialisasi pendewasaan usia perkawinan, kesehatan reproduksi pra nikah dan gizi remaja ini bertujuan memberikan pengertian dan kesadaran kepada remaja. Dengan begitu, dalam merencanakan keluarga dapat mempertimbangkan berbagai aspek yang berkaitan dengan kehidupan berkeluarga, kesiapan fisik, mental, emosional, pendidikan, sosial, ekonomi serta menentukan jumlah dan jarak kelahiran.

Menurutnya, permasalahan yang sekarang banyak dihadapi oleh remaja adalah pergaulan bebas atau seks bebas sehingga banyak diantara remaja hamil di luar nikah yang menyebabkan remaja menikah sebelum waktunya. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan yang terjadi perlu dilakukan sosialisasi dan motivasi.

“Ingat ya, jangan terburu-buru menikah sebelum benar-benar siap lahir dan batin. Karena jika tidak siap, banyak dampak yang akan terpengaruh dalam kehidupan berumah tangga. Sudah banyak sekali contohnya, menikah di usia masih sekolah lalu kondisi rumah tangga tidak seperti yang diharapkan,” tegasnya.

Aminah Hadi juga mengingatkan jika usia minimal pada saat perkawinan yaitu 21 tahun bagi perempuan dan 25 tahun bagi laki-laki. Untuk menghindari pergaulan bebas, harus terbuka dan berkomunikasi dengan orang tua ketika menghadapi permasalahan apapun.

“Pengalaman dan nasehat orang tua sangatlah penting agar tidak terjerumus pada seks bebas dan menganggap ini hal biasa. Kasihan orang tua kita, pikirkan mereka yang menangis dan kecewa. Kalian itu kebanggaan keluarga, buatlah mereka tersenyum dan bahagia. Karena itu merupakan kunci kesuksesan hidup dunia akhirat. Ingatlah masa muda terjadi hanya sekali, siap untuk membahagiakan orang tua kita?,” tanya istri wali kota kepada peserta yang hadir.

Otomatis para siswa tersebut kompak menjawab, “Siap, bu”. Selanjutnya Aminah Hadi  mengingatkan jika masa muda hanya sekali seumur hidup, supaya tidak terjadi penyesalan nantinya. Mereka dimotivasi agar berpikir dahulu sebelum bertindak. Selanjutnya, peserta menyimak materi tentang pendewasaan usia perkawinan dan kesehatan reproduksi pra nikah disampaikan oleh narasumber Senja Susanti dari Dinkes PPKB. (yl/fa)

BAGIKAN