KANIGARAN - Pemerintah Kota Probolinggo terus melakukan upaya penguatan terhadap Penanganan Konflik Sosial (PKS) yang terjadi di wilayahnya. Salah satunya, melalui rapat koordinasi yang dipimpin langsung Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin, Jumat (27/5) di ruang Command Center.
“Tentunya, koordinasi dan sinergi tersebut dapat memperkuat kapasitas dan kapabilitas dalam deteksi dini hingga menanggulangi ancaman segregasi (pemisahan/pengucilan) sosial dan gangguan keamanan,” ujarnya dalam rakor yang dihadiri Sekda drg. Ninik Ira Wibawati, Kapolres Probolinggo Kota AKBP Wadi Sa’bani, Kajari Hartono, perwakilan Kodim 0820/Probolinggo dan Pengadilan Negeri. Serta diikuti Kepala Perangkat Daerah (PD) di lingkungan Pemkot Probolinggo secara virtual.
Pokok bahasan yang dikemukakan dalam rakor kali ini adalah seputar potensi badai akibat cuaca ekstrem, peningkatan potensi kriminalitas, santernya pemberitaan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak dalam hal ini sapi, fluktiatif harga minyak goreng hingga penerapan protokol kesehatan masyarakat di masa pandemi Covid-19.
Habib Hadi mengatakan, sudah sepatutnya disyukuri bersama bahwa saat ini Covid 19 semakin terkendali. Sehingga pemerintah memutuskan kebijakan kelonggaran aturan pemakaian masker. “Itu adalah bukti dari adanya kekompakan masyarakat. Namun demikian, bagi masyarakat yang tengah sakit dan sedang beraktivitas di dalam maupun di luar ruangan dan alat transportasi umum, tetap harus menggunakan masker, karena pandemi belum berakhir,” katanya.
Lalu terkait ketertiban keamanan dan lingkungan, cuaca tak menentu, yang terjadi akhir-akhir ini dan potensi yang ditimbulkan, lanjutnya, menjadi ancaman bersama yang betul-betul harus diperhatikan dan menjadi waspada. Seperti kondisi hujan dan angin kencang, potensi pohon rawan roboh, antisipasi adanya musibah banjir dan meningkatnya kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
“Saya perintahkan pada PD terkait, untuk mengerahkan segala upaya atau langkah-langkah antisipasi terhadap segala kemungkinan tersebut. Tentunya saya berharap suatu kepedulian, kepekaan, kebersamaan untuk menjaga ketertiban dan keamanan menjadi kewajiban kita bersama. Karena tanpa ada kesadaran bersama, mustahil potensi-potensi itu bisa kita redam. Termasuk masyarakatnya,” tegasnya.
Senada dengan apa yang disampaikan Habib Hadi, Kapolresta Wadi Sa’bani menyampaikan dukungannya terhadap upaya pencegahan konflik sosial. “Hal tersebut perlu direspon dengan baik dan terukur sesuai dengan pendekatan penanganan konflik sosial yang semakin humanis,” tuturnya.
Sebagai tindak lanjut hasil dari giat tersebut, Wali Kota Habib Hadi mengimbau jajaran Pemkot melalui timnya menjadi ujung tombak koordinasi penanganan konflik sosial yang optimal dampak pandemi Covid 19 dan menjadi media sinergi yang baik untuk mewujudkan Kota Probolinggo semakin lebih baik lagi ke depannya. “Terakhir saya harapkan, rakor ini tetap menjadi media sinergi yang baik untuk mewujudkan Kota Probolinggo yang aman, tentram, damai dan sejahtera,” pungkasnya. (ne/fa)