MAYANGAN - Rabu (6/7) siang, Danrem 083/Bdj Kolonel Inf Yudhi Prasetiyo mengunjungi Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Probolinggo di Jalan Ahmad Yani. Didampingi Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Aries Santoso dan Dandim 0820 Letkol Arh Arip Budi Cahyono, danrem meninjau RPH di tengah merebaknya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak.
“Saya datang untuk mengecek beberapa tempat penyekatan, pos PMK, kemudian melihat tempat RPH. Tujuannya tidak lain, hanya ingin memastikan saja bahwa kegiatan yang dilakukan ini sudah berjalan dengan aman, lancar dan meyakinkan saja dan semua sudah dilakukan sesuai dengan prosedur,” jelas Danrem 083/Bdj Kol Inf Yudhi.
Sejauh pantauannya, ia melihat pos-pos telah berjalan dan dilaksanakan penyekatan, pencatatan kemudian pemeriksaan hewan. Sedangkan di RPH sendiri sudah dilaksanakan kegiatan disinfektasi dan pemeriksaan hewan juga. “Harapannya, hasil pengecekan yang saya lihat ini seluruh tentara, aparat terkait TNI-Polri menjalankan sesuai dengan yang diperintahkan sehingga PMK khususnya di Jawa Timur dapat kita selesaikan dengan baik dan dapat kita kendalikan, tidak menjadi wabah yang besar lagi atau pun berkembang ke wilayah lain,” harapnya.
Diakui Kepala DPKPP Aries, saat ini keberadaan RPH merupakan tempat pemotongan hewan yang legal berpengaruh penurunan jumlah hewan yang akan dipotong. “Sesuai dengan grafik yang ada kita mengalami penurunan (jumlah hewan yang dipotong). Kita memang tidak henti-hentinya melakukan edukasi, terutama ke para jagal-jagal,” terangnya.
Hal ini, lanjutnya diupayakan agar para jagal dapat melaksanakan pemotongan hewan kurban di RPH setidaknya memiliki sertifikat dari MUI dan bersertifikat halal. “Dan kita juga dilengkapi dengan pemeriksaan hewannya. Dan ini juga standby dokter hewan disini. Artinya, hewan yang sudah dipotong di RPH ini, saat keluar insyaallah kondisinya ASUH (aman, sehat, utuh dan halal) sudah memenuhi kriteria tersebut. Dan momen ini bisa kita jadikan untuk lebih menguatkan edukasi kita pada masyarakat, khususnya pada para jagal di luar RPH,” bebernya.
Sementara itu Kepala UPTD RPH Effendy menguraikan jumlah sapi yang dipotong di RPH pada bulan Mei 2022 sebanyak 119 ekor, pada bulan Juni 60 ekor. “Mekanismenya jika pemotongan dilakukan tanggal 9 maka hewan sudah harus masuk tanggal 8 untuk dilakukan pemeriksaan, pun juga dilakukan pemotongan tanggal 10 maka tanggal 9 sore hewan sudah masuk untuk pemeriksaan,” urainya.
Tak hanya itu, pihaknya juga sudah menyediakan kandang hewan jika diketahui hewan tersebut suspek PMK. Hadir giat itu Kapolsek Mayangan Kompol Hermawan, Lurah Mangunharjo Hari Setiyo Yani, drh. Fanny dan petugas TNI-Polri setempat. (DY/fa)