KANIGARAN - Festival Kesenian Nigeren Konnah (tempoe doeloe), Minggu (27/11) malam, sukses digelar. Ajang yang digagas Pokmas Sriti Mandiri dengan mengusung konsep merawat dan melestarikan kesenian tradisional Kelurahan Kanigaran di Taman Maramis itu, secara resmi dibuka Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin. Kedatangannya disambut penampilan hadrah Assyifa dari SD Kanigaran 1 dan Kelabang Songo Gludhug Keng tak Ojhen.
Nigeren Konnah diikuti sebanyak 150 orang pelaku kesenian dan pelaku UMKM di wilayah Kanigaran. Dengan tujuan memperkenalkan berbagai macam kesenian tradisional, memasarkan produk hasil kesenian, mempromosikan kuliner tempo dulu, membangun jiwa seni serta memupuk kecintaan akan seni budaya tradisional bagi generasi milenial hingga meningkatkan taraf perekonomian UMKM di Kelurahan Kanigaran melalui media pesta rakyat.
Wali Kota Habib Hadi dalam sambutannya menyampaikan, bahwa sebagai kota yang multikultural, Kota Probolinggo menyimpan kekayaan seni dan budaya lokal yang tentunya harus dilestarikan agar tidak hilang tergerus derasnya arus globalisasi. “Kita sebagai generasi penerus bangsa harus tetap mempertahankan dan melestarikan seni dan budaya lokal yang merupakan identitas atau jati diri masyarakat Kota Probolinggo,” serunya.
Di bawah rintik gerimis yang perlahan turun, Habib Hadi juga mengapresiasi harapan dan keinginan warga terhadap penyelenggaraan event seperti ini. “Saya menyambut baik dan mengapresiasi keinginan masyarakat untuk diadakannya kembali event Cokro Fair dan Pasar Minggu di wilayah Kanigaran ini. Upaya pelestarian seni dan budaya tradisional, tentunya juga dapat melibatkan kreasi dari pelaku UMKM Kanigaran. Kolaborasi ini selain dapat memberikan manfaat revitalisasi kesenian, juga dapat menumbuhkan perekonomian Kota Probolinggo. Insyaallah tahun 2023 mendatang event ini bisa dilaksanakan,” ujarnya.
Selain itu, tambah wali kota, pihaknya juga telah merencanakan pembangunan sepanjang Jalan Maramis menuju Bundaran Gladak Serang dengan pavingisasi dan jogging track. Di kanan kirinya, yang merupakan tanah aset Pemkot Probolinggo, akan digunakan sebagai sarana promosi bagi UMKM.
“Ada hiasan lampu-lampu dan tanaman juga, supaya bagus. Sehingga harapannya, ini bisa dimanfaatkan sebagai lokasi destinasi baru, khususnya bagi masyarakat Kanigaran dan sekitarnya. Nggak usah (bertamasya) jauh-jauh, cukup menikmati di Kota Probolinggo aja,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, Habib Hadi juga menekankan 3 pesan dan harapannya secara khusus, untuk insan seni dan pegiat ekonomi kreatif di wilayah Kanigaran. Pertama, terus berkreasi dan melestarikan warisan kekayaan budaya Kota Probolinggo. “Tetap berinovasi dan menciptakan sesuatu yang baru serta menjadi insan yang terus belajar, tumbuh, dan berkembang dalam berkontribusi mencerdaskan kehidupan bangsa melalui kebudayaan,” katanya.
Kedua, menjaga konsistensi, kerja keras, dan kerja cerdas. Artinya insan seni, budaya, dan ekonomi kreatif harus selalu konsisten pada jalur yang menjadi bidang atau disiplin ilmunya. Serta selalu berkembang untuk menghasilkan karya seni sebagai ekspresi rasa keindahan dari dalam jiwa manusia yang berkualitas. Dan memanfaatkan teknologi untuk mendiseminasikan dan mengaktualisasi karya-karya seni.
Ketiga, melakukan kolaborasi. Kolaborasi kesenian dan kebudayaan, lanjutnya, dapat mempererat ikatan solidaritas suatu masyarakat. Pun demikian dengan kesenian, yang dapat menjadi sarana menciptakan ketahanan budaya yang dapat memperkuat ketahanan nasional.
Wali kota yang malam itu mengenakan batik berwarna biru berharap, kegiatan Nigeren Konnah tak hanya memamerkan karya seni yang sudah ada, tetapi juga karya-karya seni ciptaan baru, inovasi, serta menjadi mimbar untuk saling berbagi pengetahuan akademik seni dan budaya.
“Saya mengajak generasi muda sekarang, yang umum disebut generasi milenial, untuk memiliki kesadaran dan dorongan dalam berkontribusi mengenalkan kesenian dan kebudayaan lokal pada masyarakat. Generasi muda harus mampu menjadi role model, menjadi penggerak bagi orang-orang di sekitar, serta harus selalu berorientasi pada hal-hal positif dalam pemanfaatan media digital,” tegasnya.
Usai diresmikan dengan ditandai gemuruh suara gong yang ditabuh orang nomor satu di Kota Seribu Taman itu, wali kota yang tampak didampingi anggota DPRD yang sekaligus seorang Pemerhati UMKM Eko Purwanto, Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) Fitriawati, Camat Kanigaran Agus Rianto dan Ketua Pokmas Sriti Mandiri M. Yasin. Kemudian ada penampilan Tari Saman yang dibawakan secara apik dan menggemaskan oleh pelajar dari SD Kanigaran 6 dan akustik dari SMAN 4 Probolinggo.
Ditemui usai seremonial, Pemerhati UMKM Wilayah Kanigaran Eko Purwanto menyampaikan besar harapannya kegiatan serupa dapat dilaksanakan di wilayah Kelurahan Kanigaran di masa mendatang. Ia menilai, selama ini Kelurahan Kanigaran bersama pokmas, aktif mendukung kemajuan UMKM Kanigaran dengan mengadakan acara pesta rakyat maupun pelatihan secara kontinyu.
Upaya yang telah dilakukan tersebut, kiranya dapat mewujudkan UMKM Kelurahan Kanigaran maju, mewujudkan UMKM Kota Probolinggo yang hebat dan handal. “Semoga kesuksesan pesta rakyat malam ini, dapat dilanjutkan dalam suksesnya event Pasar Minggu dan Cokro Fair, seperti yang tadi dijanjikan wali kota,” harap Eko. (es/fa)