KEDOPOK - Kamis (24/3) siang, Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan (Asekbang) Setiorini Sayekti membuka agenda fasilitasi temu petani dengan Bulog bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Probolinggo di pendapa kantor Kecamatan Kedopok. Kegiatan ini juga didukung Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang serta Bank Jatim Cabang Probolinggo dalam rangka program pengendalian inflasi sebagai upaya menjaga stabilitas harga bahan pokok di wilayah setempat.
Membuka acara, Kabag Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Heri Astuti berharap melalui agenda fasilitasi ini, Bulog dapat menyerap hasil panen gabah dari petani sehingga mampu mendukung ketahanan pangan di Kota Probolinggo. “Tujuannya adalah untuk menjaga ketersediaan bahan pokok di Kota Probolinggo serta memperkuat ketahan pangan dan menjaga stabilitas harga pangan di pasaran,” jelas Heri.
Diketahui dari data yang disajikan, tren pertumbuhan ekonomi di Kota Probolinggo selama 5 tahun terakhir menunjukkan hasil yang positif kecuali di tahun 2020. Pada tahun 2017 pertumbuhan ekonomi naik sebesar 5,88%, tahun 2018 naik 5,93%, tahun 2019 naik 5,94%, berikutnya turun sebesar -3,64% di tahun 2020 dan kembali naik 4,06% di tahun 2021.
Sementara itu, terkait inflasi Kota Probolinggo di tahun 2022, pada bulan Januari mengalami inflasi sebesar 0,45% dan bulan Februari mengalami deflasi 0,18%. Untuk itu, mewakili Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin, Asekbang Setiorini menyampaikan strategi 4K untuk menjaga kestabilan harga dan ketersediaan bahan pokok.
“Maka perlu ditingkatkan lagi untuk memperkuat strategi 4 pilar, yaitu strategi 4K ya, yaitu mencakup keterjangkauan harga, kemudian ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi efektif terutama di masa pandemi Covid 19,” terang Rini sapaan akrabnya.
Beberapa kelompok komoditas penyumbang inflasi di Kota Probolinggo antara lain makanan, minuman, pakaian, perlengkapan, daging ayam ras, telur ayam dan cabai. Namun, masih menurut Asekbang Rini, angka inflasi perlu dikendalikan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang stabil. “Oleh karena itu inflasi yang stabil mutlak diperlukan untuk dapat mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berkelanjutan,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Asekbang juga menyampaikan salah satu program Wali Kota Habib Hadi di tahun 2023 untuk mengikutsertakan para petani ke jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan. “Jadi di tahun 2023 nanti Bapak Wali Kota akan memberikan reward ya kepada para petani dengan mengikutsertakan pada BPJS Ketenagakerjaan untuk jaminan kematian dan jaminan kecelakaan kerja,” ungkapnya.
Sebanyak 80 petani dari Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Kecamatan Wonoasih dan Gapoktan Kecamatan Kedopok hadir mengikuti paparan dari 2 narasumber. Narasumber pertama yakni dari Kepala Bulog Sub Divre Probolinggo Moch. Ramadan yang menyampaikan persyaratan kualitas gabah kering dan harga pembelian pemerintah. Selanjutnya, perwakilan bagian kredit Bank Jatim Cabang Probolinggo Indra Wahyu Rahmawan yang menjelaskan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan suku bunga 6%. (dewanta)