KANIGARAN – Setelah menjabat sebagai Wakil Ketua Pengadilan Negeri (PN) Kota Probolinggo selama 1 tahun 3 bulan, Danang Utaryo akhirnya meninggalkan kota ini. Danang bakal menduduki jabatan baru sebagai Ketua PN Kotabaru Kalimantan Selatan.
Bersama Ketua PN Boedi Haryantho dan jajarannya PN setempat, pihaknya bersilaturahmi ke rumdin wali kota, Minggu (27/3). Bagi Danang, selama menjadi wakil ketua PN, menyisakan sejumlah kenangan. Ia menceritakan dengan detil, mulai dari sambutan masyarakat, alam, lingkungan hingga kultur budaya disini membuat Danang berat meninggalkan kota ini. “Karena terus terang begitu kami sampai di rumah dinas, yang tidak bisa kami lepaskan itu adalah banyaknya Taman Pendidikan Al-Qur'an (TPQ) di sekitaran rumdin yang selalu ada suara pengajian melantunkan ayat suci Al-Qur'an. Mudah-mudahan di Kotabaru kami menemukan situasi yang seperti itu,” jelasnya dihadapan sejumlah forkpompimda yang ikut mengantar pelepasannya.
Tak hanya itu, yang membuat Danang betah hidup disini adalah banyaknya kuliner yang dijual murah dan enak. Selain itu, bukan tanpa sebab jika Kota Probolinggo begitu membekas di hatinya. Karena pada bulan Juli 2021, ia mendapat musibah. Ibundanya meninggal dunia dan di waktu bersamaan salah satu kakak kandungnya terkonfirm positif COVID-19 parah hingga akhirnya dirawat di RSUD dr Mohamad Saleh.
Namun demikian, tak dipungkiri baginya walaupun terasa berat ia tetap harus melanjutkan tugas di Kotabaru.
Ia juga mengucapkan permohonan maaf jika selama bergaul mewakili Pengadilan Negeri dalam acara forkopimda, terdapat hal-hal yang kurang berkenan. Ia juga memohon doa restu kepada segenap tamu undangan yang hadir untuk melepasnya dengan iringan doa di tempat baru ia bertugas.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin berkeyakinan Kotabaru bakal memiliki suasana seperti di Kota Probolinggo, yakni banyaknya majelis pengajian. Danang juga diminta dapat beradaptasi di tempat baru dan bisa membawa kemaslahatan, sehingga dapat menjalankan pekerjaan yang diamanahkan dengan baik.
“Alhamdulillah selama ini sudah terbangun dan terjaga kekompakan, karena tanpa ada kebersamaan mustahil bisa menyempurnakan kekurangan-kekurangan yang ada,” ungkapnya.
Walaupun terpisah jarak, Habib Hadi mengingatkan pada Danang untuk tetap menjalin silaturahmi. (dewi)