Optimis Turunkan Angka Stunting di Kota Probolinggo

2022

KANIGARAN - Sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024, Presiden RI menetapkan target penurunan stunting di bawah 14 persen pada tahun 2024. Kota Probolinggo sendiri, hingga tahun lalu telah mencapai angka penurunan stunting di angka 13,32 persen. 

Untuk mencapai target nasional, Bappeda Litbang dan Dinkes P2KB Kota Probolinggo menggelar Rembuk Stunting, Kamis (31/3) siang di Bale Hinggil. Langkah ini diambil sebagai upaya percepatan penurunan stunting di Kota Probolinggo. 

Dibutuhkan kerja sama lintas sektoral dalam percepatan stunting baik pemkot dengan instansi vertikal dan stakeholder terkait dan masyarakat sebagaimana dijelaskan Kepala Bappeda Litbang Tartib Goenawan dalam laporannya. 

Selain itu, adanya penguatan dan updating data pendukung dinamis atas disusunnya master analisa situasi pemetaan stunting sebagai dokumen valid yang menjadi dasar penetapan Keputusan Wali Kota Probolinggo tentang kelurahan lokus stunting tahun 2022-2024 dirasa cukup penting untuk mendukung program penurunan stunting di Kota Probolinggo.  

Dalam giat ini, dilakukan pula penandatanganan komitmen bersama pemkot dalam rangka penurunan stunting di Kota Probolinggo oleh Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin, Sekda drg. Ninik Ira Wibawati, Ketua TP PKK Aminah Hadi, beserta stakeholder terkait. 

Dalam sambutannya, Wali Kota Habib Hadi mengatakan pencapaian Kota Probolinggo dalam upaya penurunan angka stunting hingga tahun lalu (13,32%), bisa dikatakan cukup menggembirakan. 

“Artinya tugas kita semua yang hadir sekarang ini setidaknya bisa mewujudkan penurunan stunting pada tahun 2024 di kisaran 10-11 persen merupakan hal yang istimewa, jauh lebih baik dari yang dicanangkan Presiden RI, yakni 14 persen,” urainya. 

Ia menegaskan penandatanganan komitmen yang dilakukannya tidak akan mempunyai makna, apabila tidak ada langkah, gerakan serta gebrakan konkret yang bisa diwujudkan. “Cermati program dan kegiatan penurunan stunting kemudian action,” tegasnya. 

Mantan Anggota DPR RI ini pun berharap setelah rembuk stunting ini berlangsung, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) tingkat kota, kecamatan dan seluruh kelurahan, akan berkolaborasi dengan stakeholder terkait di setiap tingkatan. Bersama-sama melaksanakan 8 aksi konvergensi stunting, sehingga upaya penurunan stunting Kota Probolinggo di angka 10-11 persen hingga tahun 2024 dapat tercapai. 

Aksi konvergensi dalam upaya percepatan penurunan stunting dibeberkan narasumber Ida Nurbaya Tim Leader Tenaga Ahli Local Government Capacity Building Acceleration of Stunting (LGCB Asri) Ditjen Bina Bangda Kemendagri RI. (dewi)

BAGIKAN