Pantau Kondisi Hewan Ternak, Wali Kota Tegaskan Stok Daging Aman dan Layak Konsumsi

2022

PROBOLINGGO - Guna memantau pencegahan penyebaran wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Pemerintah Kota Probolinggo melalui Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) melakukan kunjungan ke sejumlah ternak sapi milik warga yang terindeksi PMK, Senin (13/6) siang.

Berdasarkan data yang dikeluarkan DPKPP Kota Probolinggo per 12 Juni 2022 menyebutkan, data populasi hewan sapi yang sakit PMK sebanyak total 636 kasus. Rinciannya, Kecamatan Wonoasih 284 kasus, Kecamatan Kademangan 110 kasus, Kecamatan Kedopok 211 kasus, Kecamatan Kanigaran 31 kasus, dan Kecamatan Mayangan nihil kasus.

Sementara data populasi hewan sapi yang telah dinyatakan sembuh ada sebanyak 187 kasus, mati 4 kasus dan potong paksa 2 kasus. “Penanganan terhadap kasus ini sejauh ini sudah bagus. Alhamdulillah upaya yang dilakukan oleh Pemkot Probolinggo, terbukti bahwa ratusan ekor ternak dinyatakan telah sembuh dan sebagian lagi sedang dalam masa recovery,” terang Wali Kota Habib Hadi.

Ini merupakan tanda-tanda baik, bahwa kasus PMK pada ternak bisa teratasi. Artinya bahwa PMK ini bisa disembuhkan. Maka dari itu masyarakat tidak perlu khawatir, karena tingkat kesembuhannya pun cukup tinggi. “Jangan panik dan khawatir sebab tingkat kesembuhannya cukup tinggi. Kalau menemukan ternak yang sakit dengan ciri-ciri PMK, informasikan saja. Jangan sampai penanganannya terlambat dan merugi, baru menyesal,” ucapnya.

Usai berkeliling di beberapa kandang tempat terjadinya kasus pertama PMK pada hewan ternak, Wali Kota Habib Hadi memastikan bahwa penanganan penyakit ini berjalan dengan baik dan terkendali.

Dalam lawatannya ke 7 lokasi yang dilakukan siang tadi, Habib Hadi juga membagikan disinfektan pada peternak. Ia juga mendapat banyak masukan baik dari warga maupun dokter hewan di lapangan terkait minimnya obat-obatan dan vaksin hewan.

“Yang menjadi kendala (saat ini) adalah obat-obatan. Mudah-mudahan segera ada solusi, sehingga dalam penanganan PMK ini tidak lagi menjadi beban bagi peternak karena kita (pemkot, red) yang ambil alih mengenai biaya,” jelasnya.

Kendati demikian, Habib Hadi mengimbau pada para peternak hewan untuk ikut menjaga kebersihan hewan dan kandang. Hal tersebut perlu dilakukan sebagai upaya pencegahan untuk mencegah tersebarnya PMK pada hewan ternak.

Selain itu ia juga berpesan kepada para peternak, jangan menjual sapinya secara tiba-tiba yang dapat merugikan mereka. Sebaliknya, ia menyarankan segera melapor pada DPKPP, agar petugas bisa segera turun ke lapangan untuk memantau perkembangan dari penyakit ternaknya.

Selain itu, pria nomor satu di Kota Probolinggo itu juga menegaskan bahwa penyakit pada hewan ternak tersebut tidak menular ke manusia dan dagingnya juga masih bisa dikonsumsi dengan memperhatikan cara memasak yang dianjurkan.

Wali Kota Habib Hadi mengingatkan masyarakat untuk tak takut mengonsumsi daging sapi yang ada di pasaran. Stok daging yang ada di wilayah Kota Probolinggo sejauh ini aman dan layak dikonsumsi. “Tidak dipungkiri karena kasus ini pembelian daging sapi menurun drastis, tapi bisa saya tegaskan stok daging aman dan layak konsumsi,” tegasnya. (ne)

BAGIKAN