PROBOLINGGO – Unit Metrologi Legal (UML) kembali melaksanakan Pelayanan Tera/Tera Ulang dengan sasaran pelaku usaha di Pasar Gotong Royong Kota Probolinggo, Selasa (22/03). Pelayanan tera ulang ini merupakan kelanjutan dari giat sebelumnya di tahun 2021.
“Pasar Gotong Royong merupakan pasar pertama di tahun 2022 yang di-tera ulang. Sebenarnya ini merupakan lanjutan tahun sebelumnya. Di Kota Probolinggo ini kan ada 11 pasar. Nah tahun 2021 sudah ada 6 pasar yang kami tera. Sisanya 5 pasar, Pasar Gotong Royong yang pertama tahun ini. Sisanya ada pasar Kedungasem, pasar Sukabumi, Pasar Mangunharjo, dan Pasar Jrebeng Lor,” terang Pengawas Kemetrologian, Donny Setiadi Putra.
Tera yang dilakukan UML ini bertujuan untuk mewujudkan Kota Probolinggo sebagai daerah tertib ukur. “Selain itu juga kan sebagai perlindungan konsumen dan penjual. Kalau kelebihan bisa rugi di penjual, kalau kurang bisa rugi di konsumen. Jadi kami ingin melindungi antara penjual dan konsumen juga,” ujarnya.
Dalam giat kali ini, unit yang dikomandoi Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan, dan Perindustrian (DKUPP) ini menemukan hampir seluruh timbangan mengalami kerusakan sehingga harus direparasi.
“Terdapat 49 pelaku usaha dengan berbagai macam jenis timbangan. Timbangan mejanya 43 unit, timbangan pegas 2 unit, timbangan elektronik 14 unit serta anak timbangan sebanyak 152 unit,” jelas Donny yang hadir dibarengi oleh timnya.
Jumani, yang merupakan pedagang Pasar Gotong Royong mengungkapkan rasa syukurnya dengan digelarnya tera ulang untuk timbangannya.
“Enak, (timbangannya) kembali normal. Biasanya ada pembeli yang protes takut ga sama. Ini Alhamdulillah sudah normal. Semoga sering kesini, sudah dekat, murah lagi. Cuman bayar Rp 30 ribu,” jelas Jumani yang bercerita dirinya selalu melakukan Tera Ulang ke tempat yang jauh dengan merogoh biaya yang banyak untuk sekali pengukuran.
Pada kesempatan kali ini, Donny juga menjelaskan bahwa kegiatan tera ulang sejatinya merupakan program rutin tahunan yang dilakukan unitnya.
“Kami baru mengadakan program ini 2021 lalu, yang diikuti wali kota langsung pada saat itu. Karena memang UML ini baru terbentuk tahun 2020, dan sejak pandemi, kami baru bisa turun Maret lalu,” pungkasnya. (masita)