Pelatihan Manajemen Keuangan Ciptakan Wirausaha Mumpuni

2022

KANIGARAN - Pelatihan Manajemen Kewirausahaan dan Keuangan bagi Industri Kecil Menengah (IKM) Batik Kota Probolinggo digelar oleh Dinas Koperasi Usaha Mikro Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) selama lima hari ke depan, (6-11/22) di Orin Hall Cafe dan Resto. Pelatihan ini diikuti sebanyak 30 orang peserta dari Batik Baremi dan perwakilan kecamatan dengan menghadirkan narasumber Direktur Shaff Center Sidoarjo Fredy Prasetyo.

Tujuan dilaksanakan pelatihan ini adalah untuk meningkatkan kualitas pengelolaan bisnis manajemen wirausaha dan mengembangkan potensi anggota sentra mengoptimalkan anggota SDM sehingga mampu membuka peluang kerja di daerah.

“Mereka sudah mendapatkan pelatihan lebih dari tujuh kali, seperti pelatihan batik dasar, pelatihan batik turunannya, pelatihan tenun, pelatihan bordir, pelatihan pemasaran dan sebagainya. Dan hari ini pelatihan manajemen keuangan, jadi sudah lengkap ya. Mudah-mudahan nanti menjadi wirausaha-wirausaha yang mumpuni,” jelas Kepala KUPP Fitriawati.

Mewakili Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin, Asisten Administrasi Umum Budiono Wirawan mengungkapkan salah satu permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan Sentra IKM sampai saat ini adalah kurangnya sarana dan prasarana fisik yang dimiliki serta kelemahan dalam aspek legalitas dan kelembagaan Sentra IKM yang tidak berfungsi dengan baik.

“Adapun upaya untuk mendukung pengembangan kelembagaan Sentra IKM dalam meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk di dalam Sentra IKM seperti pembangunan rumah batik Griya Pendalungan, pelatihan teknis produksi batik dan turunannya serta pelatihan pengelolaan bisnis dan manajemen wirausaha,” tuturnya.

Pelatihan semacam ini sangat penting sebagai aspek bisnis, karena industri kecil menengah memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia. UMKM merupakan sektor usaha yang paling banyak menyerap tenaga kerja. Akan tetapi potensi dari UKM dinilai belum maksimal karena pelaku pemilik usaha sering mengalami masalah internal, yaitu inovasi dan manajemen keuangan sehingga sulit untuk berkembang dan bersaing.

“Sering mencampuradukkan antara pengelolaan keuangan bisnis dan keuangan pribadi sehingga sulit membedakan itu. Jika ini dibiarkan seperti itu terus kita tidak bisa berkembang maksimal. Untuk itu nanti akan diajarkan oleh narasumber bagaimana menyusun laporan keuangan, pembukuan sederhana,” ujarnya.

Pelatihan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta skill untuk mengembangkan bisnis dan menciptakan iovasi yang adaptif terhadap perkembangan zaman. “Inovasi merupakan kunci dari setiap strategi pertahanan yang harus disusun oleh para wirausahawan dalam mempertahankan bisnis,” tandasnya. (DY/fa)

BAGIKAN