KEDOPOK - Dinamika informasi yang begitu cepat tersebar, terserap, dan terproses menjadi sebuah tantangan sendiri untuk membentengi generasi muda dari arus informasi negatif dan tidak terkontrol. Berangkat dari hal tersebut, TP PKK Kota Probolinggo melalui Pokja I menggelar Pembinaan Remaja Aminah dengan tema Membentuk Karakter Generasi Milenial yang Berakhlak Mulia yang digelar di Aula Kecamatan Kedopok, Selasa (25/10).
Peserta yang dihadirkan berjumlah 125 orang, terdiri dari Anggota OSIS dan Guru BK dari SMP/MTs/SMA/MA Negeri maupun Swasta di Kota Probolinggo. Giat Pembinaan tersebut terdiri dari pemberian motivasi pada generasi muda agar berakhlak mulia dan penyampaian pengalaman hidup yang dapat memotivasi generasi muda.
Jeti Teguh, Ketua Pokja I TP PKK Kota Probolinggo mengungkapkan alasan pihaknya mengundang anggota OSIS pada pembinaan kali ini. “Anggota OSIS merupakan siswa-siswa pilihan dari masing-masing sekolah sehingga harapan kami selepas mengikuti kegiatan ini tidak selesai begitu saja, tapi bisa meneruskan kepada pengurus yang lain dan teman-teman di sekolahnya dan pada akhirnya kegiatan ini akan selalu berkelanjutan. Di tahun 2023 kami juga akan melakukan pembinaan di masing-masing sekolah agar lebih luas lagi,” jelas Jeti.
Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin yang hadir dalam giat tersebut sangat mengapresiasi terlebih karena tantangan yang diciptakan oleh perkembangan zaman begitu luar biasa. “Perkembangan teknologi ini harus dimanfaatkan dengan baik untuk kegiatan lebih positif, harus lebih introspeksi diri, karena orang tua tidak bisa banyak mengontrol penggunaan khususnya sosmed yang kita mainkan,” jelas wali kota.
Lebih lanjut, Habib Hadi juga mengingatkan tantangan yang terjadi selanjutnya dari perkembangan teknologi ialah memudahkan dan memanjakan penggunanya. “Maka dari itu kegiatan Remaja Aminah ini sangat penting dan dibutuhkan untuk bisa memberikan edukasi dan pemahaman bagi anak didik di Kota Probolingo, sehingga mempunyai pedoman atau benteng sehingga tidak terbawa arus yang lagi tren pada remaja di sosmed,” ungkapnya memotivasi para peserta didik.
Ditegaskan pula oleh Habib Hadi kepada peserta untuk selalu membuat bangga orang tua. Bagaimanapun, doa dan ridho orang tua akan menjadi ridho Allah SWT. “Jangan buat nangis kedua orang tua kita. Meskipun nantinya kita ga punya kedudukan, tapi bisa bikin bangga orang tua, mereka akan terus berdoa buat kita, karena ridho orang tua itu berarti ridho Allah. Kunci kehidupan di dunia adalah orang tua,” pungkas mantan anggota DPR-RI tersebut. (sit/pin)