Pemkot-TNI Ajak Masyarakat untuk Peduli Lingkungan

2022

WONOASIH - Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin bersama Dandim 0820 Probolinggo Letkol Arh Arip Budi Cahyono meninjau kegiatan kerja bakti yang tergabung dalam agenda Karya Bhakti TNI Manunggal Air, Jumat (11/3) pagi, di sepanjang aliran sungai Jalan Ir. Sutami, Kelurahan Kedung Galeng, Kecamatan Wonoasih.

Habib Hadi mengatakan, ia sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Kodim 0820 Probolinggo dengan melaksanakan giat perdana kerja bakti di wilayah selatan kota, yakni pengerukan terhadap sedimentasi sungai atau pengendapan material sedalam lebih dari 50 cm.

“Ini adalah wujud harapan dari peranan edukasi lingkungan pada masyarakat yang tak henti kami serukan. Karena apabila masyarakat tidak memiliki kesadaran untuk bersama-sama menjaga kebersihan lingkungannya, maka potensi bencana atau hal-hal yang tidak diinginkan pasti bermunculan,” katanya.

Guna mendukung giat tersebut, tampak sejumlah fasilitas juga diterjunkan langsung ke lokasi, baik dari kantor Kelurahan Kedung Galeng, Kecamatan Wonoasih, Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Pemukiman (DPUPR) dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Seperti  jenis backhoe untuk mengeruk endapan tanah dari sungai dan sejumlah dump truck sebagai pengangkut tanah yang sudah dikeruk dari sungai dan sampah yang berasal dari ranting pohon.

Dandim 0820 Probolinggo Letkol Arh Arip menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan program yang diinisiasi Kodim 08/20 Probolinggo bekerjasama dengan Pemkot Probolinggo dan masyarakat sebagai sarana untuk membina hubungan komunikasi dengan masyarakat berjalan dengan baik serta harmonis sehingga tujuan kemanunggalan TNI, Pemerintah dengan masyarakat bisa terwujud.

“Fokus pelaksanaannya di wilayah Kota Probolinggo, dan kami sangat disupport oleh wali kota dengan menerjunkan tim dari dinas terkait, seperti (fasilitas) alat berat, truk pengangkut sampah lengkap dengan personil petugasnya,” ujarnya.

Karya bhakti merupakan wujud cinta TNI kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) untuk membantu masyarakat, dilakukan secara rutin. Serta manfaatnya bisa dinikmati oleh masyarakat, dengan tujuan untuk membangun kebersaman, kesadaran maupun meningkatkan partisipasi dan peran serta masyarakat dalam rangka menjaga kebersihan lingkungan.

“Agenda ini akan kami buat rutin, sementara kami jadwalkan setiap hari Jumat. Ini sudah kami koordinasikan dengan Pak Wali, terkait jadwal dan prioritas mana yang akan dikerjakan terlebih dahulu. Karena beliau yang tahu persis wilayah mana yang potensinya besar terhadap banjir. Itu yang akan kita kerjakan terlebih dahulu,” tegasnya.

Arip berharap, melalui kegiatan ini dapat diciptakan kebersamaan yang dimana TNI, pemerintah serta masyarakat dan komponen-komponen lain bersama sama bertanggung jawab saling membantu dan bergotong royong menjaga lingkungan sekitar. “Dampak apabila sungai ini tidak bersih, ya banjir, kemudian lingkungan menjadi tidak rapi, tidak sehat. Sebaliknya kalau sungainya bersih, tentunya dilihatnya juga enak,” terangnya.

Dandim Kembali mengingatkan masyarakat bahwa menjaga kebersihan lingkungan ini bukan kewajiban pemerintah semata, namun adalah tanggung jawab bersama seluruh pihak.  Ia mengimbau masyarakat untuk memiliki kesadaran yang sama dan lebih peduli terhadap lingkungan sekitarnya. “Salah satunya tidak membuang sampah sembarangan sehingga apa yang dilakukan tidak menjadi percuma atau sia-sia,” tandasnya.

Sementara itu salah satu warga setempat, Bebun, mengaku bersyukur dengan adanya giat ini. Karena menurutnya, apabila mengandalkan masyarakat saja utamanya warga yang rumahnya tepat berada di samping aliran sungai, maka tidak akan mendapat hasil secara maksimal.

“Senang (dengan adanya kerja bakti ini). Masio saya sama warga ya ikut kerja bakti pisan, tapeh tak engak mun e tolongin genikah. Tak dulih berseh, aengah tak ngaler sekaleh. Apa pole bilen taoh benjir sampek masok ka romah, guh takok. (Saya dan warga ikut kerja bakti juga, tapi hasilnya tidak seperti kerja bakti yang dilakukan hari ini, dengan bantuan berbagai pihak. Aliran sungai tidak cepat bersih, airnya menggenang atau tidak mengalir sama sekali. Bahkan tahun lalu pernah banjir sampai masuk ke dalam rumah, membuat takut),” katanya. (Sonea)

BAGIKAN