MAYANGAN - Kampanye We Love Cities (WLC) terus digaungkan Pemerintah Kota Probolinggo. Hari ini (4/10), sosialisasi WLC oleh tim dari Diskominfo bersama dengan Bappeda Litbang dan Bagian Hukum menyasar Mapolres Probolinggo Kota. Dikemas dalam apel pagi, sosialisasi dihadiri Kapolresta AKBP Wadi Sa’bani, Wakapolresta Kompol Subiyantana, sejumlah PJU Polresta dan anggota pangkat perwira, bintara hingga tamtama.
Kadiskominfo Pujo Agung Satrio menjelaskan, Kota Probolinggo terpilih dalam ajang kompetisi One City Planet Challenge beradu dengan 72 kota dari 31 negara di dunia membutuhkan dukungan dan partisipasi dari seluruh elemen masyarakat.
“Dipilihnya Kota Probolinggo karena Kota Probolinggo memiliki komitmen yang tinggi. Jadi bapak wali kota bersama forkopimda, stakeholder terkait dan juga masyarakat memiliki komitmen yang tinggi untuk mewujudkan kota yang berkelanjutan. Kota berkelanjutan adalah kota yang peduli bagaimana cara meminimalkan dampak terkait lingkungan yang ada disekitarnya, polusi lebih jadi minimal, efisiensi lahan, pengelolaan limbahnya, kegiatan daur ulang sampah sampai dengan menghasilkan energi,” jelas Pujo.
WLC digelar World Wide Fund for Nature (WWF), sebuah organisasi non pemerintah internasional yang didirikan di Swiss tahun 1961, yang menangani masalah-masalah tentang konservasi, penelitian dan restorasi lingkungan. Jadi organisasi ini sudah ada di 100 negara dan sudah diikuti oleh pengikut sebanyak lebih dari 5 juta pengikut sedunia.
Dalam kampanyenya Pujo mengajak stakeholder terkait hingga masyarakat untuk terus melakukan vote, like, share, memberikan komentar dimulai dari 19 September hingga 31 Oktober 2022. Tak hanya itu, perilaku ini tidak hanya sebatas pada dukungan di media sosial saja. Namun menjadi kebiasaan agar tetap selalu menjaga lingkungan agar nanti anak cucu di masa yang akan datang tetap dapat menikmati kondisi lingkungan lebih baik lagi.
Pujo juga menekankan keterlibatan masyarakat yang tidak hanya berasal dari Kota Probolinggo, namun juga luar Kota Probolinggo membuktikan saat ini dukungan dalam ajang WLC yang digelar WWF memberikan angin segar. Pasalnya, setelah dua minggu mencari dukungan dari berbagai lini, akhirnya Kota Probolinggo masuk dalam 5 besar se- Asia Pasifik dan 10 besar se- dunia.
“Mari kita ajak saudara-saudara kita, tetangga-tetangga kita untuk ikut berpartisipasi memberikan dukungan ini sehingga kondisi ini bisa dipertahankan sampai nanti 31 Oktober 2022,” serunya.
Untuk melaksanakan vote itu, Pujo menguraikan lebih ringkas karena sekarang ada scan QR code yang bisa langsung melaksanakan vote, kemudian bisa memberikan tanggapan. “Ada poin-poin yang bisa disampaikan oleh bapak ibu sekalian untuk memberikan perbaikan bagi Kota Probolinggo di masa yang akan datang melalui QR code ini yang lebih ringkas,” tuturnya.
Ditemui usai apel, Kapolresta AKBP Wadi Sa’bani menyatakan kesiapannya untuk mendukung Kota Probolinggo dalam ajang WLC. Hal ini sesuai dengan tupoksi kepolisian menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat tentunya menjadi faktor penting dalam program WLC.
“Saya turut mengapresiasi setinggi-tingginya dan ikut bangga sebagai salah satu warga Kota Probolinggo dan masih sebagai warga Kota Probolinggo saat ini. Kota yang dicintai masyarakatnya, kota yang dicintai oleh rakyatnya tentunya adalah kota yang aman. Disitulah peran serta dari kepolisian di dalam mengelola situasi aman dan kondusif bagi warga Kota Probolinggo. Dukungan riil dan nyata dari Polresta dalam rangka mendukung WLC,” bebernya.
Tak hanya di jajarannya saja ia memastikan dukungannya. Namun, kepada seluruh anggota keluarganya ia juga mengajak memberikan dukungan untuk Kota Probolinggo dalam ajang WLC melalui pemanfaatan media sosial yang ia miliki, seperti Facebook dan Instagram.
Sebelumnya, Wakapolresta Kompol Subiyantana saat memimpin Apel WLC, menegaskan selain ia memberikan dukungan Kota Probolinggo dalam ajang WLC, ia juga menyampaikan mengungkapkan bela sungkawa atas tragedi stadion Kanjuruhan Malang beberapa hari yang lalu. Menurutnya, pihaknya dari kepolisian akan membatasi soal izin keramaian yang disinyalir bertentangan dengan keadaan keamanan dan keselamatan warganya. (DY/fa)