Puluhan UMKM Kedung Asem Ikuti Sosialisasi e-Marketing

2022

WONOASIH - Pokmas Parcajeh Kelurahan Kedung Asem Kecamatan Wonoasih menginisiasi pelaksanaan Sosialisasi e-Marketing (Pemasaran Online), Senin (10/10), di halaman Masjid Nurul Hasan. Giat itu dimaksudkan untuk meningkatkan kompetensi SDM para pelaku UMKM di Kelurahan Kedung Asem dalam mengembangkan jangkauan pasar usahanya. Sekaligus meningkatkan pengetahuan, pemahaman pelaku UKM dalam memasarkan usahanya secara online agar mampu bertahan.

Sekira 40 pelaku UKM mendapatkan pemaparan dan arahan terkait pentingnya pemasaran online, langsung dari Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin yang datang didampingi Ketua DPRD Kota Probolinggo Abdul Mujib dan Camat Wonoasih Deus Nawandi.

Wali Kota Habib Hadi menyampaikan bahwa UMKM memiliki peran penting bagi perekonomian Indonesia, karena memberikan sumbangan signifikan. Khususnya dalam pembentukan produk domestik bruto dan penyerapan tenaga kerja. 

“Atas nama Pemkot Probolinggo, saya sangat berbangga pada pelaku UMKM di Kelurahan Kedung Asem. Karena justru UMKM-lah yang menjadi salah satu harapan, untuk mengurangi jumlah pengangguran di Kota Probolinggo. Sekaligus memperluas lapangan pekerjaan baru, dengan menyumbang pertumbuhan ekonomi Indonesia lewat pencapaian sebesar enam puluh persen,” imbuhnya.

Wali Kota Habib menambahkan, di tengah masa pandemi seperti saat ini, para pelaku UMKM khususnya, harus melakukan berbagai macam cara untuk mempertahankan keberlangsungan bisnisnya. Seperti melakukan pemasaran elektronik, dimana seluruh kegiatannya dilakukan secara daring. Sehingga pemasaran digital sangat dibutuhkan bagi para pebisnis dalam menggapai pasar dengan mudah.

Adapun manfaat dari e-marketing bagi para pelaku UMKM tersebut, lanjutnya, diantaranya bisa menjangkau pelanggan lebih luas; biaya lebih sedikit dan hemat; meningkatkan penjualan dengan mudah termasuk dalam menganalisa penjualan dan berinteraksi dengan pelanggan.

“Selama ini pemasaran (konvensional) sudah sampai mana? Bandingkan dengan pemasaran online lewat jaringan-jaringan media sosial dan sejenisnya, sudah sampai mana produk dari Kelurahan Kedung Asem ini terjual?,” tanya wali kota pada puluhan UMKM yang mengikuti sosialisasi itu.

“Untuk olahan keripik tempe saya, sudah sampai Surabaya, Pak. Alhamdulillah terbantu, dengan adanya pemasaran e-marketing ini,” jawab salah satunya.

Habib Hadi mengaku, saat ini pihaknya tengah mengupayakan pemasaran produk Kota Probolinggo bisa tembus sampai ke luar negeri. Khususnya Arab Saudi. “Karena di Arab itu, banyak orang Indonesianya dan potensi penjualan produk di juga terbilang besar. Salah satunya masakan orang Indonesia itu, cocok dengan lidah dan selera orang di sana,” ujarnya.

Lalu, Wali Kota Habib juga menanyakan pelaku UMKM terkait pengajuan kredit usaha ke bank, apakah menemui kesulitan yang berarti? Apa ada yang sudah mendapatkan akses pinjaman dana bergulir melalui DKUPP? Atau ada yang macet karena tidak bisa bayar?

Mon e tagih, pas benyak alessannah. Pas ngocak e capok Covid, palangla… (Kalo ditagih, banyak alasannya. Lantas mengatakan terkena covid. Repot wes…),” kelakarnya.

Untuk itu, orang nomor satu di Kota Probolinggo itu pun lantas mengimbau pelaku UMKM, apabila sudah mendapat dana bergulir untuk segera dijalankan usahanya dengan baik. Sehingga pelaku UMKM yang terdiri dari laki-laki dan perempuan itu bisa amanah, dengan mengembalikan pinjaman tepat waktu. Karena dana tersebut nantinya digulirkan ke pelaku UMKM lainnya yang belum mendapatkan akses permodalan.

Terkait hal ini Lurah Kedung Asem Yudo Pratomo mengaku, beberapa pelaku UMKM sudah mengajukan pinjaman dana bergulir dimaksud. Namun sampai saat ini masih menunggu hasil tindak lanjut dari pengajuan tersebut.

“Sebagian, pengajuan dana bergulir sudah dilakukan. Sambil menunggu prosesnya, para UMKM ini kita ajak untuk lebih focus pada usahanya,” pungkasnya. (nea/apin)

BAGIKAN