Rakor Tim Terpadu Bahas Penanganan PMK di Kota Probolinggo

2022

KANIGARAN - Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Probolinggo dan kepala perangkat daerah pemerintah kota setempat, Selasa (28/6) pagi, ikuti Rapat Koordinasi Tim Terpadu Penanganan Konflik Sosial Bulan Juni 2022 secara virtual dan juga langsung di ruang Command Center Kantor Wali Kota Probolinggo.

Membuka rapat, Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin mengatakan bahwa situasi dan kondisi Kota Probolinggo secara umum relatif kondusif namun dirinya mengimbau agar masyarakat tetap waspada dengan penularan Covid-19, utamanya pada varian virus baru.

"Bahwa saat ini situasi dan kondisi Kota Probolinggo tetap kondusif, walaupun saat ini masih dalam pandemi Covid-19. Tentunya kasus Covid-19 secara nasional kembali meningkat ini disebabkan oleh varian BA.4 dan BA.5," kata Habib Hadi yang saat itu didampingi oleh Sekda drg Ninik Ira Wibawati. 

Terkait harga kebutuhan pokok jelang perayaan Idul Adha 1443 H masih terpantau stabil, meskipun begitu, menurut wali kota beberapa harga komoditas bahan pangan mengalami kenaikan yang disebabkan oleh faktor cuaca.

"Harga kebutuhan masyarakat khususnya sembako relatif stabil, begitu juga ketersediaan di pasaran juga tercukupi namun ada beberapa komoditi yang harganya melonjak seperti cabai rawit, bawang merah dan beberapa komoditas lainnya, melambungnya harga komoditas tersebut disebabkan karena cuaca yang tidak menentu,” beber Habib Hadi.

Menyinggung kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di Kota Probolinggo, hingga saat ini telah menginfeksi 857 ekor sapi dengan 541 ekor diantaranya masih dalam perawatan, 5 ekor mati, 3 ekor dipotong paksa dan 308 ekor dinyatakan sembuh.

Untuk  menekan penularan virus PMK, Pemerintah Kota Probolinggo melalui  Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) telah melakukan vaksinasi pada hewan ternak yang telah dimulai Senin (27/6) kemarin. “Pemerintah Kota Probolinggo terus berupaya mengendalikan penularan dengan melakukan pengobatan bagi sapi yang terjangkit di samping itu agar sapi sehat tidak terpapar telah dilakukan vaksinasi yang Alhamdulillah mulai dari kemarin,” jelas Wali Kota Probolinggo.

Terkait kesehatan dan keamanan dalam perdagangan hewan ternak, Kapolres Probolinggo Kota AKBP Wadi Sa'bani mengharapkan kepada satgas penanganan PMK untuk melakukan pengawasan pada lalu lintas hewan ternak dan karantina pada hewan ternak yang terinfeksi PMK.

“Bisa ditambahkan dengan upaya-upaya penanganan PMK lainnya yaitu diantaranya adalah pengaturan lalu lintas hewan ternak, ini menjadi hal yang sangat penting juga. Teknisnya adalah penyekatan di area pintu masuk pasar hewan Wonoasih,” terang kapolresta.

Menambahkan usulan kapolresta, mewakili Kodim 0820/Probolinggo Kasdim 0820/Probolinggo Mayor CZI Slamet Wahyudi mengatakan perlunya sosialisasi secara masif mengenai vaksinasi dan dampak vaksin pada hewan ternak. “Saran kami perlu diadakan sosialisasi secara nyata masif di para peternak tentang vaksina, mungkin dampak dari vaksin yang dilaksanakan,” terang Slamet.

Menutup agenda rapat koordinasi, Wali Kota Habib Hadi mengajak seluruh perwakilan pimpinan dan perangkat daerah untuk berkolaborasi dan bersinergi mengatasi berbagai permasalahan yang ada di Kota Probolinggo.

“Kolaborasi dan sinergitas seperti inilah yang menguatkan kita dalam mengambil langkah untuk menjaga sehingga semua bisa berjalan sesuai dengan apa menjadi harapan,” ajaknya. (dp/fa)

BAGIKAN