Resmikan Rehab Tiga Faskes, Wali Kota: Ramah dan Senyum itu Harus

2022

KADEMANGAN - Di penghujung tahun 2022, Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin meresmikan rehab 3 fasilitas kesehatan (faskes) di Kota Probolinggo. Yakni, Gedung UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) Puskesmas Ketapang, UPTD Puskesmas Wonoasih serta UPTD Laboratorium Kesehatan dan Lingkungan. Seremoni agenda tersebut di halaman Puskesmas Ketapang, Kamis (29/12).

Rehab faskes ini untuk mendukung pelayanan rawat inap 24 jam yang ada di puskesmas serta peremajaan peralatan kerja laboratorium. Hal tersebut disampaikan oleh Plt Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) dr. Nurul Hasanah Hidayati dalam laporannya. 

“Sebagai puskesmas rawat inap, puskesmas Ketapang dan Wonoasih melayani persalinan 24 jam, dimana membutuhkan sarana dan prasarana yang sesuai standar untuk menghasilkan kinerja yang berkualitas. Serta dalam rangka menunjang kegiatan pelayanan laboratorium terutama dalam efisiensi kerja dan peremajaan peralatan laboratorium,” terang dr. Ida sapaan akrabnya.

Dijelaskan lebih lanjut, anggaran rehab faskes ini bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik. Untuk puskesmas Ketapang Rp 816.229.000; puskesmas Wonoasih Rp 1.080.000.000; Laboratorium Kesehatan dan Lingkungan sebesar Rp 1.083.482.000.

Guna menunjang mutu pelayanan dan mendukung program penurunan AKI (Angka Kematian Ibu) dan AKB (Angka Kematian Bayi), Kementerian Kesehatan melalui Dinkes P2KB juga memberikan bantuan peralatan medis berupa 10 unit USG 2 Dimensi untuk 6 puskesmas di Kota Probolinggo.

Sementara itu, dalam sambutannya Wali Kota Habib Hadi menyampaikan bahwa peresmian rehab faskes ini selaras dengan komitmen dirinya dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Wali kota juga menitipkan pesan kepada kepala UPTD terkait, agar melatih SDM di bawahnya untuk memberikan pelayanan dengan ramah dan senyum kepada masyarakat.

“Harus ramah. Saya mendengar banyak laporan tidak welcome terhadap pelayanan, mudah-mudahan kedepan dengan sarana prasarana yang ada, lebih baik lagi, lebih ramah lagi sehingga masyarakat nyaman dilayani. Ramah dan senyum, harus itu,” pesan Habib Hadi.

Masih menurut wali kota, bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan, Pemerintah Kota Probolinggo telah menyediakan fasilitas UHC (Universal Health Coverage) dengan hanya menunjukkan KTP. Serta layanan ambulans siaga yang terintegrasi dengan 112. “Tolong diinformasikan kepada masyarakat, karena masih banyak yang tidak paham,” imbaunya.

Usai meresmikan, wali kota didampingi Sekda drg Ninik Ira Wibawati, Asisten Pemerintahan Gogol Sudjarwo serta kepala perangkat daerah terkait meninjau sarana prasarana baru di masing-masing faskes. 

Lengkapi Sarpras Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

Diungkapkan oleh Kepala Puskesmas Ketapang dr. Dara Kharisma bahwa rehab bangunan puskesmas yang dikhususkan bagi pelayanan kesehatan ibu dan anak. “Sebenarnya khusus untuk pelayanan atau peningkatan kesehatan ibu dan anak, jadi mulai dari ibu hamil, melahirkan sampai nanti bayi lahir semua penanganan sudah disini, termasuk juga nanti imunisasi anak dan juga KB dari ibu yang pasca melahirkan juga kami layani,” terang dr. Dara.

Tidak berbeda dengan puskesmas Ketapang, puskesmas Wonoasih juga merehab bekas ruangan UGD pasien umum menjadi fasilitas Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) untuk penanganan kegawatdaruratan persalinan dan kesehatan bayi.

“Jadi disini ada pelayanan untuk ibu hamil, kemudian pelayanan ibu bersalin dan pasca persalinan, termasuk di dalamnya ada pemeriksaan USG serta pelayanan bayi baru lahirnya. Jadi 1 gedung tapi sudah kompleks meliputi ibu hamil dan bayi baru lahir,” jelasnya.

Selanjutnya, Kepala Laboratorium Kesehatan dan Lingkungan Titik Hidayati menerangkan bahwa kini laboratoriumnya telah memiliki ruang BSL2 atau Biosafety Level 2 untuk pemeriksaan virus.

“Yang baru disini renovasinya adalah ruang BSL2. Nah, ruang BSL2 itu untuk pemeriksaan virus molekuler, untuk Covid sebenarnya tapi alhamdulillah yang kita beli bukan alat yang untuk Covid saja, bisa dipakai untuk pemeriksaan virus yang lain,” terang Titik. Fasilitas ini akan beroperasi tahun depan menunggu ketentuan tarif pelayanan. (dp/fa)

BAGIKAN