MAYANGAN - Kamis (16/6) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakebangpol) menggelar Sosialisasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Perkusor Narkotika (P4GN dan PN). Kegiatan ini diikuti sekira 80 pelajar tingkat SMA / SMK negeri dan swasta se- Kota Probolinggo yang merupakan rangkaian peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2022 yang jatuh pada 26 Juni.
Diusung dengan tema “Kerja Cepat Kerja Hebat Berantas Narkoba di Indonesia”, pelaksanaan giat ini untuk memberikan pemahaman dan meningkatkan pengetahuan P4GN PN khususnya bagi pelajar. Hal itu diutarakan Plt. Kepala Bakesbangpol Titik Widayawati dalam laporannya di hadapan Sekda drg. Ninik Ira Wibawati, Ketua DPRD Abdul Mujib, perwakilan Kemenag Kota Probolinggo, perwakilan Dispendikbud Kota Probolinggo dan Provinsi Jawa Timur.
Sekda drg. Ninik Ira Wibawati mengatakan jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar menjadi pasar yang sangat potensial dengan berbagai cara para penyelundup berusaha mengirimkan narkoba dengan jumlah yang sangat besar. “Dampaknya, mendapatkan narkoba sangat mudah sehingga penyalahgunaan narkoba di Indonesia sudah pada tingkat mengkhawatirkan, khususnya bagi kaum muda,” jelasnya.
Tak hanya itu, maraknya perkembangan teknologi informasi turut mempengaruhi pola peredaran gelap narkoba. “Pengedar cenderung memanfaatkan teknologi, khususnya komunikasi sebagai salah satu media untuk melakukan transaksi narkoba. Hal ini mendapat perhatian serius dari pemerintah karena telah merugikan negara baik kesehatan, tatanan ekonomi dan keamanan,” tandasnya.
Survey BNN tahun 2018 menunjukkan prevalensi sebesar 1,80 persen atau setara dengan 3.419.088 penduduk yang berusia 15 sampai dengan 24 tahun dan angka tertinggi tersebut adalah pelajar dan mahasiswa.
“Penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba yang menyasar generasi muda ini tentunya merupakan permasalahan yang serius. Tanggung jawab ini tidak hanya untuk pemerintah dan aparat penegak hukum saja, namun melibatkan seluruh komponen masyarakat, seperti tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan lembaga pendidikan,” ujarnya.
Pelajar yang hadir siang itu merupakan pilihan sekolah diharapkan Sekda Ninik ikut berperan serta sebagai Duta Anti Narkotika Pemerintah Kota Probolinggo di masing-masing sekolahnya untuk menyebarluaskan informasi bahaya gelap narkoba.
Action plan itu tentu bukan isapan jempol semata, didukung stakeholder terkait, pemkot setempat berencana akan membangun balai rehabilitasi bagi pengguna narkoba yang dapat disembuhkan tanpa harus menjalani hukuman penjara.
“Usulan ini dimaksudkan untuk memutus rantai penyebaran gelap narkotika dan memulihkan korban agar kembali ke masyarakat tanpa embel-embel mantan narapidana. Jadi pemerintah ini sudah sangat memperhatikan sekali tanpa harus masuk ke tahanan,” urainya.
Bertindak sebagai narasumber Plt Dinkes P2KB dr NH. Hidayati dengan materinya bahaya rokok dan obat-obatan terlarang dan Kasubag Umum BNN Kabupaten Pasuruan Arif Andi Hisbudin dengan materinya gambaran kondisi peta kerawanan narkoba di Kota Probolinggo, ciri pecandu dan perilaku menghindari P4GN-PN. (DY/alf)