Shodaqoh Ilmu Membatik untuk Bekal Wirausaha

2022

KANIGARAN - Pelatihan dan Pembinaan Usaha Mikro melalui “Shodaqoh Ilmu” terus digencarkan oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (DKUPP) bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK Kota Probolinggo. Setelah sebelumnya diadakan Shodaqah Ilmu dengan Pelatihan Suspeso, Kamis (17/11) dilanjut pelatihan menggandeng Poerwa Batik.  

Ya, tema shodaqoh ilmu kali ini ialah membatik. Sebanyak 30 peserta mengikuti pelatihan yang bertempat di aula Kelurahan Kebonsari Kulon ini. Mereka dibimbing khusus dan mempraktikkan langsung bagaimana cara membatik yang benar. Para peserta berasal dari masyarakat, kader PKK dan pelajar SMK Negeri 1 dan SMK Negeri 4 Kota Probolinggo.

“Untuk siswa sekolah kami memang sengaja mengambil siswa senior karena sebentar lagi lulus, jadi untuk bekal kewirausahaan ditambah keterampilan membatik ini,” jelas Fitriawati, Kepala DKUPP.

Para peserta dibekali pengetahuan membatik mulai dari proses awal. Yaitu membuat desain, mencanting, mewarnai, sampai tahap terakhir. Semua peralatan diberikan secara gratis seperti kompor listrik, malam, kain, pewarna, pensil, kuas, gawangan untuk menjemur batik.

“Selama dua hari (Kamis dan Jumat), disini kami memberikan pelatihan teknik sederhana dari membatik, agar mereka paham tahapan-tahapan membatik. Membatik normalnya membutuhkan waktu 3 sampai 7 hari,” jelas Nico yang sudah berkecimpung di dunia perbatikan selama 10 tahun.

Nico merupakan pemuda asli Kota Probolinggo yang sangat mencintai batik. Bahkan dirinya dipercaya oleh KBRI Korea Selatan yang bekerja sama dengan pemerintah daerah Kota Jeunju untuk membuat batik khas Probolinggo dipadukan dengan ciri Korea, dan akan dibuat Hanbok (pakaian daerah Korea Selatan).

Hadir juga di giat tersebut, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Probolinggo, Aminah Hadi Zainal Abidin. Dalam kesempatan tersebut istri Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin sangat menikmati momen melihat dan mengamati para peserta. Bahkan dirinya pun ikut mewarnai kain batik. "Ternyata membatik itu susah, makanya batik itu mahal ya. Karena prosesnya itu membutuhkan kesabaran, selain memang ini adalah karya seni yang berharga,” ucapnya. (sit/fa)

BAGIKAN